time

Minggu, 31 Oktober 2010

b.inggris

Present Perfect↗ Unspecified Time Before Now




We use the Present Perfect to say that an action happened at an unspecified time before now. The exact time is not important. You CANNOT use the Present Perfect with specific time expressions such as: yesterday, one year ago, last week, when I was a child, when I lived in Japan, at that moment, that day, one day, etc. We CAN use the Present Perfect with unspecific expressions such as: ever, never, once, many times, several times, before, so far, already, yet, etc.

Examples:
I have seen that movie twenty times.
I think I have met him once before.
There have been many earthquakes in California.
People have traveled to the Moon.
People have not traveled to Mars.
Have you read the book yet?
Nobody has ever climbed that mountain.
A: Has there ever been a war in the United States? B: Yes, there has been a war in the United States.

You can use the Present Perfect to describe your experience. It is like saying, "I have the experience of..." You can also use this tense to say that you have never had a certain experience. The Present Perfect is NOT used to describe a specific event.
We often use the Present Perfect to talk about change that has happened over a period of time.
Examples:
You have grown since the last time I saw you.
The government has become more interested in arts education.
Japanese has become one of the most popular courses at the university since the Asian studies program was established.
My English has really improved since I moved to Australia.
We often use the Present Perfect to list the accomplishments of individuals and humanity. You cannot mention a specific time.
We often use the Present Perfect to say that an action which we expected has not happened. Using the Present Perfect suggests that we are still waiting for the action to happen.
Examples:
James has not finished his homework yet.
Susan hasn't mastered Japanese, but she can communicate.
Bill has still not arrived.
The rain hasn't stopped.
We also use the Present Perfect to talk about several different actions which have occurred in the past at different times. Present Perfect suggests the process is not complete and more actions are possible.
Examples:
The army has attacked that city five times.
I have had four quizzes and five tests so far this semester.
We have had many major problems while working on this project.
She has talked to several specialists about her problem, but nobody knows why she is sick.

Minggu, 24 Oktober 2010

ilmu gizi

Asam amino
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Struktur asam amino
o 1.1 Isomerisme pada asam amino
o 1.2 Polimerisasi asam amino
o 1.3 Zwitter-ion
* 2 Asam amino dasar (standar)
o 2.1 Asam amino alifatik sederhana
o 2.2 Asam amino hidroksi-alifatik
o 2.3 Asam amino dikarboksilat (asam)
o 2.4 Amida
o 2.5 Asam amino basa
o 2.6 Asam amino dengan sulfur
o 2.7 Prolin
o 2.8 Asam amino aromatik
* 3 Fungsi biologi asam amino
* 4 Asam amino esensial
* 5 Lihat pula
* 6 Pranala luar

[sunting] Struktur asam amino
Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan.

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.

Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
[sunting] Isomerisme pada asam amino
Dua model molekul isomer optis asam amino alanina

Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CORN, dari singkatan COOH - R - NH2).

Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe d.
[sunting] Polimerisasi asam amino

Lihat juga artikel tentang ekspresi genetik.
Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida

Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.

Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
[sunting] Zwitter-ion
Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
[sunting] Asam amino dasar (standar)

Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.

Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:
[sunting] Asam amino alifatik sederhana

* Glisina (Gly, G)
* Alanina (Ala, A)
* Valina (Val, V)
* Leusina (Leu, L)
* Isoleusina (Ile, I)

[sunting] Asam amino hidroksi-alifatik

* Serina (Ser, S)
* Treonina (Thr, T)

[sunting] Asam amino dikarboksilat (asam)

* Asam aspartat (Asp, D)
* Asam glutamat (Glu, E)

[sunting] Amida

* Asparagina (Asn, N)
* Glutamina (Gln, Q)

[sunting] Asam amino basa

* Lisina (Lys, K)
* Arginina (Arg, R)
* Histidina (His, H) (memiliki gugus siklik)

[sunting] Asam amino dengan sulfur

* Sisteina (Cys, C)
* Metionina (Met, M)

[sunting] Prolin

* Prolina (Pro, P) (memiliki gugus siklik)

[sunting] Asam amino aromatik

* Fenilalanina (Phe, F)
* Tirosina (Tyr, Y)
* Triptofan (Trp, W)

Kelompok ini memiliki cincin benzena dan menjadi bahan baku metabolit sekunder aromatik.
[sunting] Fungsi biologi asam amino

1. Penyusun protein, termasuk enzim.
2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

[sunting] Asam amino esensial

Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.

Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusina, leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina dan arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.

Sabtu, 23 Oktober 2010

anatomi tulang

A. TULANG
Pada manusia dan hewan, tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak sendiri, sedangkan otot merupakan alat gerak aktif karena dapat menggerakkan tulang. Bagaimanakah bentuk tulang? Bagaimana pula proses pembentukan tulang?

1. Bentuk – Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh terbagi atas empat jenis. Tulang – tulang tersebut meliputi tulang pipa (tulang panjang), tulang pipih, tulang pendek, dan tulang yang tidak berbentuk.

a. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk seperti tabung. Kedua ujungnya berbentuk bulat, sedangkan bagian tengahnya berbentuk silindris. Contoh tulang pipa adalah tulang hasta. Hampir seluruh bagian tubuh terdiri atas tulang komapk dengan sedikit komponen tulang spongiosa.
Rongga – rongga tulang spongiosa dan rongga sumsum tulang pada tulang panjang mengandung sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah. Sumsum tulang kuning terdiri atas sel lemak.

b. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus. Tulang ini mempunyai suatu inti berupa tulang spongiosa yang dikelilingi oleh tulang kompak. Contoh tulang pendek adalah ruas – ruas tulang vertebrata, pangkal kaki, dan pangkal lengan.

c. Tulang Pipih
Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak yang disebut lamina eksterna dan interna ossis kranii. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa. Contoh tulang pipih adalah tulang belikat dan tulang rusuk.
d. Tulang Tidak Beraturan
Beberapa tulang memiliki bentuk tulang yang tidak beraturan. Contoh tulang yang bentuknya tidak beraturan adalah tulang wajah dan tulang belakang.

2. Pembentukan Tulang
Pada manusia, rangka terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pembentukan embrio, tetapi masih berupa tulang rawan (kartilago). Rangka yang berupa tulang rawan dibentuk oleh jaringan mesenkim yang kemudian mengalami penulangan (osifikasi).
Osifikasi merupakan perubahan tulang rawan menjadi tulang keras atau perbaikan tulang yang rusak. Osifikasi dimulai dengan terbentuknya sel – sel osteoblas, yakni sel – sel pembentuk tulang. Sel – sel tulang ini dibentuk secara bertahap dari arah dalam ke luar sehingga pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel – sel tulang ini melingkari suatu pembuluh darah dan saraf, membentu suatu sistem yang disebut sistem Havers.
Tulang menjadi keras karena mengandung Ca3(PO4)2. berdasarkan kekompakan atau kekerasannya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang berongga (tulang spongiosa). Tulang spongiosa terdapat pada tulang pipih. Sementara itu, tulang kompak terdapat pada tulang pipa atau tulang panjang. Tulang kompak terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol), diafisis (bagian tulang yang terletak diantara epifisis), dan cakram epifisis yang berbentuk lempengan dan terletak diantara ujung disfisis dan epifisis. Tulang pipa masih dapat memanjang jika cakram epifisisnya masih aktif. Cakram epifisis tidak aktif pada usia sekitar 20 tahun.
Jaringan tulang pertama kali dibentuk melalui proses osifikasi didalam perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengelilingi diafisis. Proses osifikasi terjadi dalam beberapa tahap sebagai berikut.
a. Pada tahap awal osifikasi, osteoblas akan membentuk suatu lapisan kompak sehingga perikondrium berubah menjadi periosteum (selaput tulang keras). Bersamaan dengan proses tersebut, pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis (pusat osifikasi primer), sel – sel kondrosit membesar dan akhirnya pecah.
b. Tulang rawan mengalami kalsifikasi (proses pengendapan zat kapur ketika tulang rawan secara bertahap mengalami osifikasi). Hal ini mengganggu komponen nutrisi bagi sel – sel kondrosit sehingga akhirnya mati.
c. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang berada di bawah periosteum yang tumbuh ke arah epifisis. Ketika awal pembentukan pusat osifikasi, osteoklas sudah aktif, dan resorpsi tulang sudah terjadi. Hal ini menyebabkan pembentukan epifisis ketika osifikasi berlangsung.
d. Pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang.
e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis.
Osifikasi berlangsung secara berangsur. Hal ini terbukti tulang ubun – ubun baru tertutup sempurna ketika umur mencapai 12 bulan.

B. RANGKA TUBUH
Rangka tubuh (skeleton) merupakan bagian tubuh yang keras. Skeleton berfungsi mendukung tubuh secara fisik, melindungi bagian tubuh yang lunak, memberi bentuk pada tubuh, dan sebagai tempat perlekatan otot. Rangka merupakan rangkaian tulang – tulang yang saling berhubungan melalui persendian.
Pada manusia dan hewan, skeleton dibagi menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial adalah skeleton yang merupakan sumbu tubuh, sedangkan skeleton apendikular meliputi tungkai atas dan tungkai bawah.
Pada hewan tingkat rendah (invertebrata), seperti insecta, echinodermata, mollusca, dan cnidaria (coelenterata), skeletonnya mengandung zat kitin dan berada diluar tubuh. Rangka skeleton yang demikian dinamakan eksoskeleton. Biasanya eksoskeleton CaCO3. Pada hewan tingkat tinggi, seperti vertebrata, skeletonnya terdapat di dalam tubuh, yang dinamakan endoskeleton.







1. Skeleton Aksial
Skeleton aksial terdiri atas beberapa bagian. Skeleton aksial meliputi tengkorak, tulang vertebra, tulang dada, dan tulang rusuk (Campbell, et al., 2006: 610)

a. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak merupakan bagian teratas dari rangka aksial. Tulang tengkorak tersusun atas 28 buah tulang. Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, mata, dan bagian dalam telinga. Fungsi tulang tengkorak yang lain adalah membentuk wajah, seperti tulang hidung (nasalis), tulang pipi (zigomatikus), tulang rahang atas (maksila), tulang rahang bawah (mandibularis), tulang mata (etmoid), tulang baji (sfenoid), dan tulang pelipis (temporalis).

b. Tulang Vertebra
Tulang vertebra dimiliki oleh semua hewan yang termasuk kordata. Ketika embrio, tulang ini bulat memanjang tanpa segmen. Struktur tersebut dimanakan notokord (kordadorsalis). Tulang vertebra terdiri atas tulang rawan dan jaringan ikat.
Pada awal pembentukan embrio, jumlah tulang vertebra terdiri atas 33 buah. Akan tetapi, setelah dewasa jumlahnya menjadi 26 buah. Hal ini disebabkan adanya fusi (penggabungan) lima ruas tulang selangkang (sakrum) menjadi satu ruas dan empat ruas tulang ekor (koksigea) menjadi satu ruas juga.
Tulang vertebra pada orang dewasa tersusun atas tujuh ruas tulang leher (vertebra servikalis), 12 ruas tulang punggung (vertebra torakalis), lima ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis), satu ruas tulang kemaluan (sakrum) dan satu ruas tulang ekor (koksigea).
Ruas – ruas tulang belakang terbagi secara jelas. Bagian tulang vertebra paling atas berhubungan dengan tengkorak. Bagian tulang vertebra tersebut dinamakan tulang atlas. Sedangkan persendiannya dinamakan sendi atlas. Sendi atlas memungkinkan gerakan pada kepala.
Satu ruas tulang vertebra terdiri atas korpus (badan = centrum), prosesus spinalis, prosesus tranversus, prosesus anterior, dan prosesus posterior. Selain itu, ada bagian yang berlubang dan berisi sumsum tulang vertebra. Setiap ruas tulang vertebra dilindungi oleh lapisan tulang rawan yang disebut diskus intervertebrata.
Setiap vertebra yang dapat bergerak sedikit sehingga secara keseluruhan gerakan – gerakan tersebut membentuk suatu gabungan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang dapat membungkuk atau melakukan gerakan – gerakan lainnya.

c. Tulang Dada (Sternum)
Tulang dada terdiri atas bagian kepala atau hulu (manubrium), badan (korpus), dan taju pedang (prosesus xifoideus). Pada tulang dada, ada bagian tulang lain yang melekat padanya, yakni tulang selangka dan tulang rusuk.

d. Tulang Rusuk (Costae)
Bagian ujung dari tulang rusuk belakang melekat pada tulang vertebra. Sementara itu, bagian ujung mukanya ada yang melekat pada tulang dada, tulang rusuk lainnya, dan ada pula yang tidak melekat pada tulang rusuk lain. Oleh karena itu, tulang rusuk dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
1) Tulang rusuk sejati, yakni tulang rusuk yang bagian ujung mukanya menempel pada tulang dada. Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang.
2) Tulang rusuk palsu, yakni tulang rusuk yang bagian ujung mukanya menempel pada tulang rusuk lainnya. Tulang rusuk ini berjumlah tiga pasang.
3) Tulang rusuk melayang, yakni tulang rusuk yang bagian ujung mukanya tidak menempel pada tulang manapun. Tulang ini berjumlah dua pasang.




2. Skeleton Apendikular
Campbell, et al, (2006 :610) mengungkapkan bahwa skeleton apendikular terdiri atas tulang atas (tulang anggota gerak atas) dan tulang bawah (tulang anggota gerak bawah).

a. Tulang Atas
Tungkai atas terdiri atas tulang bahu, tulang lengan atas dan tulang lengan bawah. Tulang bahu terdiri atas tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula).
Tulang klavikula bagian depan melekat pada bagian kepala tulang dada. Pada skapula, melekat tulang lengan atas (humerus). Tulang lengan bawah berhubungan dengan humerus yang tersusun atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Tulang ulna dan tulang radius berhubungan dengan tulang pergelangan tangan (karpal). Tulang karpal kemudian berhubungan dengan tulang telapak tangan (metakarpal) dan tulang jari (falangs).

b. Tulang Bawah
Pada tungkai bawah, ada tulang panggul (koksa) yang terdiri atas ilium, pubis, dan ischium. Pada tulang koksa, ada lekukan yang disebut asetabulum, yakni tempat melekatnya tulang paha (femur). Tulang femur berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
Pada persendian antara femur, tibia, dan fibula berhubungan dengan tulang pergelangan kaki (tarsal). Tulang tarsal kemudian berhubungan dengan tulang telapak kaki (metakarsal) dan tulang jari kaki (falangs). Pada tulang telapak kaki, ada satu tulang yang berukuran besar, dinamakan tulang tumit (kalkaneus).
Pada manusia, tubuh disangga oleh tungkai bawah (bipedal). Sementara pada beberapa jenis mamalia, penyangga tubuhnya adalah tungkai atas dan tungkai bawah (kuadripedal).

Jumat, 22 Oktober 2010

pemberian obat

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan keperawatan merupakan suatu pendidikan tinggi yang mencetak tenaga kesehatan. Tentunya semua itu harus didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar.
Dalam pembahasan makalah ini kelompok kami akan menjelaskan tehnik pemberian obat secara bukal yang bertujuan untuk memberikan obat melalui vena yang ada di oral. Maka dari itu betapa pentingnya makalah ini dibutuhkan oleh mahasiswa atau mahasiswi khususnya Akper Pemkab.Ngawi agar mendapat pengetahuan lebih tentang ” Tehnik Pemberian Obat Secara Bukal”.Karena dalam pemberian obat itu mahasiswa harus benar-benar teliti dan tepat sasaran.


B. Tujuan
1. Untuk memudahkan dalam kegiatan belajar-mengajar.
2. Memudahkan Tindakan Keperawatan.
3. Lebih memahami dan berhati-hati dalam pemberian obat secara BUKAL.

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pemberian Obat secara Bukal
- Pengertian
Memberikan obat-obatan kepada pasien yang diberikan melalui mulut dan obat diletakkan diantara gigi dengan selaput lendir pada pipi bagian dalam.
- Bentuk-bentuk obat yanbg dapat diberikan secara bukal :
• tablet
 Keuntungan :
 Bebas first Pass Metabolisme
 Bebas kerusakan dalam GIT
 Mula kerja cepat
 Penundaan absorbsi – makanan tidak terjadi
 Kerugian :
 Obat tertentu dan hanya obat dengan dosis kecil
 Maintenance sediaan pada tempatnya sulit
 Kepatuhan pasien untuk tidak menelan obat, tidak makan dan minum
 Apabila tertelan maka obat tersebut akan menjadi kurang efektif.




CARA KERJA
A. PERSIAPAN ALAT
1. Baki
2. Obat-obatan yang diperlukan dalam tempatnya.
3. Gelas tempat obat
4. Buku catatan / kartu obat


B. PELAKSANAAN
1. Siapkan peralatan dan cuci tangan.
2. Kaji kemampuan pasien untuk minum obat
3. Periksa kembali perintah pemberian obat meliputi :
- Nama pasien
- Nama obat
- Dosis obat
- Waktu pemberian
- Rute / cara pemberian
4. Bila ada keraguan diskusikan dengan rekan sejawat atau laporkan pada dokter yang memberikan order.
5. Ambil obat sesuai dengan dosis.
6. Siapkan obat-obatan dan usahakan dalam mengambil obat jangan sampai menyentuh obat-obatan secara langsung dengan tangan.
7. Berikan obat pada waktu dan cara yang benar, yaitu :
- Yakin bahwa pasien tidak salah.
- Atur posisi pasien untuk duduk bila mungkin.
- Kaji tanda-tanda vital pasien.


- Kemudian berikan obat pada pasien agar diletakkan diantara gigi dengan selaput lendir pada pipi bagian dalam, anjurkan untuk meletakkan obat sampai obat tersebut hancur dan diabsorbsi
- Tetap bersama pasien sampai obat telah di telan oleh pasien.

8. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan :
- Nama pasien
- Nama obat
- Dosis obat
- Waktu pemberian
- Keluhan pasien
- Hasil pengkajian pasien
- Paraf / tanda tangan anda.
9. Rapikan alat dan kembalikan secara cepat dan benar, cuci tangan.
10. Evaluasi efek obat setelah 30 menit pada pasien. Laporkan pada dokter yang bersangkutan bila terjadi reaksi yang tidak diinginkan.



BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Bahwa pemberian obat secara BUKAL,obat yang diberikan dibuat dengan sangat steril dan tehnik ini membutuhkan kerjasama dari pasien,karena tanpa kerjasama dari pasien maka tehnik pemberian obat secara bukal tersebut akan sia-sia saja.
Maka dari itu kita sebagai calon perawat harus benar – benar memperhatikan indikasi, kontra indikasi, efek samping, jenis obat yang diberikan serta cara pemberian obat itu sendiri kepada pasien karena pengetahuan tersebut sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien.

II. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam penyusunan makalah ini, untuk itulah kami membutuhkan kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun untuk memperbaiki makalah ini serta agar menjadikan kami kedepannya menjadi lebih baik lagi.
1.
2.
3.





DAFTAR PUSTAKA

1. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. EGC : Jakarta.
2. . 2001. Farmokologi untuk Keperawatan. Widya Medika.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan yang berarti.
Penyusunan makalah ini mepunyai maksud sebagai pembelajaran dalam mata ajaran “Kebutuhan Dasar Manusia”. Pokok masalah dalam pembuatan makalah ini di harapkan dapat meningkatkan kompetensi. Selain itu di harapkan terjadi sharing wawasan, pengetahuan, dan transfer kemampuan antar mahasiswa. Untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
 Ibu Rini Komalawati selaku dosen mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusia sekaligus pembimbing
 Pegawai perpustakaan AKPER PEMKAB NGAWI
 Serta semua pihak yang terlibat penyelesaian makalah ini
Selain itu kami ucapkan terima kasih baik pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah terlibat dalam penyelesaian malakah ini.




Ngawi, 16 April 2009


Penulis



M A K A L A H

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
”PEMBERIAN OBAT SECARA BUKAL”











Disusun Oleh :

1. Bayu Asmara Wati (07)
2. Deka Ade (11)
3. Ika Rizki S (21)
4. Yokie Ardianto (41)
5. Irvan Roden (42)




AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI
TAHUN AJARAN 2009/2010


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
I. Pemberian Obat Secara BUKAL.....................
BAB III PENUTUP ..
A. Simpulan ..
B. Saran.............................................................
DAFTAR PUSTAKA

penyakit pembuluh darah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Pembuluh Darah
1. Pembuluh Arteri
Terdiri dari 3 lapisan dinding arteri :
a. Tunika Adventisia
Merupakan lapisan paling luar yang mengandung serabut saraf , pembuluh darah serta jaringan ikat.
b. Tunika Media
Merupakan lapisan tengah yang mengandung kolagen, otot polos, elastin pengontrol ( dilatasi – kontraksi ).
c. Tunika intima
Merupakan lapisan bagian dalam yang menyediakan permukaan non trombogenik untuk aliran darah.

Aorta
Pembuluh darah yang berjalan melntas rongga toraks dan abdomen dan diberi nama sesuai lokasinya.
Aorta Torasika
Terbagi menjadi :
a. Aorta torasika assenden
Yang mensuplai darah ke kepala, leher dan extremitas atas.
b. Arkus aorta tranversal
c. Aorta torasika desenden
Yang mensuplai darah ke organ-organ abdomen.

Penyakit pada pembuluh darah arteri menurut penyebabnya dapat dibedakan :
a. Atheroscklerosis
b. Non Atheroscklerosis
- Nekrosis media kistik
- Peradangan arteri
- Gangguan vasospastik
- Displasia fibromuskular

a. Atheroscklerosis
Atheroscklerosis adalah penyakit yang paling sering menyerang susunan pembuluh darah arteri yang ditandai oleh penumpukan lemak pada tunika intima arteri.
Yang dtandai dengan deposit lemak pada tunika intima yang kemudian terjadi kalsifikasi, fibrosis, trombosis dan perdarahan yang pada akhirnya terbentuk plak atheroscklerosis yang komplek atau ateroma.Yang akhirnya tunika media mengalami degenerasi yang pada akhirnya menyumbat lumen pembuluh darah dan melemahkan dinding arteri.

Proses atheroscklerosis

Penumpukan lemak pada tunika intima


Proses kalsifikasi, fibrosis, trombosis, perdarahan


Hipoxia tunika intima


Gangguan difusi O2 ke tunika media


Hypoxia tunika media


Kerusakan tunika media


Penipisan jaringan


Dilatasi









b. Non Atheroscklerosis
1. Nekrosis media kistik
Yaitu proses pathologis yang menghasilkan perubahan degenerasi tunika media yang dapat menyebabkan terbentuknya aneursma, diseksi aorta atau rupture arteri
2. Peradangan arteri
Peradangan pada aorta atau arteri perifer dapat menyebabkan oklusi arteri.
Thromboangitis obliterans atau penyakit burger yaitu penyakit oklusif kronis pada arteri dan vena kecil dan sedang.

c. Kondisi vasospastik
Kondisi vasospastik dapat menyebabkan oklusi arteri sementara.
Sindrome Reynaud yaitu disebabkan karena vasospasme arteri dan obstruksi. Biasanya terjadi pada jari-jari tangan serta kaki.Yang ditandai perubahan warna kulit karena vasokonstriksi, sensasi dingin dan kesukaran motorik halus.Faktor pencetusnya adalah rangsangan dingin serta emosi.

d. Displasia fibromuskuler
Displasia fibromuskuler ditandai oleh jaringan ikat fibrosa dinding arteri yang abnormal.Dan biasa terjadi pada arteri ginjal yang menyebabkan hypertensi renovaskuler.

Prosedur Diagnostik
1. Ultrasound Doppler
Penyakit pembuluh darah arteri menimbulkan kelainan kecepatan aliran dan pola aliran. Aliran yang mengarah ke transduser biasanya berwarna merah dan yang menjauhi berwarna biru.Pada daerah stenosis warna akan lebih terang.
2. CT Scan
Menggambarkan langsung dinding pembuluh darah, sehingga ideal untuk mengetahui ukuran aneurisma dan struktur pembuluh darah yang mengindikasikan adanya penyakit.
3. Pencitraan Resonansi Magnetik ( MRI )
MRI adalah alat yang sering dipilih untuk menggambarkan pembuluh darah kecil pada sebelah distal anggota gerak dan kaki.Angiografi MR biasanya untuk menilai penyakit obstruksi aorta abdominal distal yang menuju ke kaki.

4. Pletismografi Segmental
Mengukur perubahan-perubahan yang terjadi dalam volume denyut.
5. Radiografi Dada
Untuk menilai aneurisma dan diseksi aorta
6. Arteriografi
Pada operasi untuk menentukan lokasi past dan luasnya penyakit serta digunakan untuk evaluasi sirkulasi kolateral dan keadaan pembuluh darah disebelah distal dan proximal.
7. Angiografi Substraksi Digital
Untuk memantau sirkulasi darah arteri dengan menggunakan teknik computer.

Penyakit Arteri Oklusif

Penyakit arteri oklusif kronis meliputi gangguan yang menyebabkan ischemia akibat obstruksi arteri.
Penyebabnya adalah atheroscklerosis dan lebih sering terjad pada ekstremitas bawah daripada ekstremitas atas. Tempat yang paling sering terjadi adalah :
Pembuluh aortoilliaka
Pembuluh femoropoplitea
Pembuluh poplitea tibialis
Aotra terminalis

Patofisiologi
Atheroscklerosis Kronis


Menyempitkan Lumen Arteri


↑ Resistensi Aliran Darah


Suplai darah ke Jaringan


Iskemia


Oklusi akut dapat menyebabkan schemia yang berat karenatidak cukup waktu untuk membentuk kolateral.

Manifestasi klinis
- Klaudikasio intermitten ( nyeri berulang ) disebabkan isckemia otot yang menimbulkan nyeri saat istrahat. Nyeri yang timbul saat istirahat menunjukkan adanya penyakit oklusif yang lanjut. Nyeri timbul saat terlentang dan memburuk pada malam hari.
- Perubahan warna kulit pada extremitas bawah, peninggian extremitas menimbulkan warna pucat karena pengaruh gravitasi yang menurunkan tekanan arteri dan menurunkan volume darah dalam kapiler.
- Isckemi kronik dan berat terjadi perubahan tropic kulit dan kuku, rambut rontok, perbedaan suhu antara daerah yang lebih dngin dan lebih hangat serta pengecilan tungkai jaringan lunak.
- Isckemia lebih berat lagi dapat timbul ulserasi dan ganggren.
Ganggren kering disebabkan oleh berhenti total aliran darah dengan nekrosis pada seluruh jarngan.
Ganggren basah disebabkan obstruksi tidak total, daerah nekrosis bercampur dengan oedema dan peradangan.
- Oklusif progresif aorta terminalis ( Syndrome Leriche ) yaitu hilang atau berkurangnya denyut femoralis, klaodikasio pada bokong, panggul, paha, hlang potens sexual.

Pengobatan
- Stop merokok
- Nyeri klaodikasoi berkurang dengan istarahat
- Analgetik untuk mengontrol nyeri
- Perawatan kaki untuk mencegah infeksi.
- Antibiotik baik topical maupun intra vena diberikan jika terjadi
Infeksi.
- Pada kasus oklusi arteri akut memerlukan tindakan segera dengan pemberian antikoagulasia untuk mencegah hilangnya sirkulasi kolateral dan mencegah perluasan emboli.

Terapi Bedah
Koreksi bedah dapat dilakukan dengan ;
- Cangkok pintas yaitu cangkok dibagi menjadi dua pembuluh, ujung proximal cangkok beranastomose pada salah satu sisi aorta, ujung distal beranastomose pada pembuluh yang lain.
- Endarterektomi yaitu terdiri dari diseksi dan pengangkatan plak pada ateromatosa dari lumen arteri.

Penyakit Arteri Aneurisma

Aneurisma adalah suatu dilatasi dinding arteri yang terlokalisasi.
Jenis aneurisma :
1. Fusiformis yaitu bentuk dilatasi sirkum ferensial uniformis ( lebih sering ditemukan )
2. Saccular yaitu berbentuk seperti kantung yang menonjol keluar dan berhubungan dengan dinding arteri melalui leher sempit.
3. Aneurisma palsu / pseudo aneurisma yaitu akumulasi darah extravasculer disertai disrupsi ketiga lapsan pembuluh darah

Patofisiologi
Ateroscklerosis
Usia Lanjut
Hypertensi
Congenital


Degerasi dan melemahnya dinding Tunika Media


Dinding Tunika Media menipis


Dinding Tunika Media berdilatasi


Aneurisma



Berlaku Hukum Laplace
Dimana tekanan dan tegangan pada dinding berkaitan langsung dengan radius pembuluh darah dan tekanan intra arteri.



Lokasi tersering
Aneurisma menurut lokasinya dibagi :
1. Aneurisma Thorasicca, dapat terjadi pada aorta torasicca desendes di luar arteri subklavia kiri, Aorta asenden di atas katub aorta dan arkus aorta.
2. Aneurisma Abdominal, biasanya mulai dari bawah arteri renalis dan meluas ke bifurkasio aorta, kadang pada arteri illiaka.

Gambaran klinis
Sering asimtomatik
Tanda pertama penyakit ini berupa komplikasi yaitu rupture, thrombosis
dan embolisasi. Aneurisma abdomen terdeteksi pada saat pemeriksaan
abdomen sebagai massa di region umbilikalis.Gejala buruk menandakan
adanya perluasan aneurisma.
- Perdarahan retroperitoneal kronik
- Nyeri punggung dan abdomen yang berat
- Nyeri epigastrium
- Kadang denyut nadi arteri femoralis menghilang
Aneurisma thorasika baru bisa ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan radiogram dada.Bila kompresi dan perluasan pada struktur yang berdekatan missal pada esophagus menimbulkan disfagia. Kompres pada syaraf laryeus rekuren menyebabkan suara serak. Odema kepala dan lengan menunjukkan kompresi pada vena kava superior.

Pengobatan
Dengan tindakan pembedahan minimal aneurisma dengan diameter 6 cm.
1. Dengan pencangkokan pada aneurisma abdomen berupa cangkok berbentuk tabung dianasomosis ke aorta.
2. Stent endovaskuler untuk koreksi aneurisma aortoilliaka dan abdominalis. Stent dimasukkan ke dalam arteri femoralis melalui arteri illiaka yang menuju aorta dan menyangkutkan di permukaan proxima dan distal daerah aneurisma.
3. Aneursma torasika memerlukan tindakan bedah jika besar dan menekan organ sekitar.

Diseksi aorta

Diseksi aorta adalah pemisahan lapisan pembuluh darah oleh sebuah kolom darah.
Pemisahan ini menimbukan lumen palsu yang berhubungan dengan lumen sejati melalui robekan intima.Diseksi tidak meluas melingkari pembuluh darah tapi memanjang disepanjang pembuluh darah. Perluasan ini bisa menyumbat aliran secara total maupun parsial
Diseksi aorta yang kurang dari 2 minggu digolongkan diseksi akut dan yang lebih dari itu disebut kronis.

Klasifikasi diseksi menurut DeBakey :
Aneurisma Tipe I : berasal dari aorta asenden tepat diatas katub aorta meluas kedistal ke aorta abdominal
Aneurisma Tipe II : terbatas pada aorta asenden
Aneurisma Tipe III : mulai dari aorta desenden tepat disebelah distal arteri subklavia kiri meluas ke dstal menuju bifurkasio aorta.

Manifestasi kinis
- Mendadak nyeri sangat pada dada
- Nyeri menjalar ke punggung serta extremtas bawah
- Tekanan Darah meningkat
- Terdapat bising diastolic karena regurgtasi aorta
- Anuria akibat keterlibatan arteri renalis
- Isckemia extremitas bawah akibat oklusi arteri illiaka

Pengobatan
- Pembedahan : bila diseksi berjalan terus dan menimbulkan komplikasi seperti oklusi arteri atau ketidak stabilan hemodinamik.
- Terapi medis : kamsilat trimetafan atau natrium nitroprusid untuk mengurangi ketegangan dinding aorta. Analgesik untuk nyeri, Propanolol untuk mengurangi kekuatan kontraksi ventrikel.

Rabu, 20 Oktober 2010

BIOMEKANIKA

Menentukan fungsi tubuh,mrliputi kesehatan & penyakit
Penggunaan fisika dalam praktek kedokteran: pengetahuan ttg alat /benda yang akan digunakan: ultrasonik, laser, radiasi, dsb
Dasar pengukuran kuantitatif
7an:Dicari korelasi/ interpretasi dan sering pula diadakan perbandingan dengan prediksi teoritis
Standart menggunakan Satuan sistem internasional atau metrik
Dasar yg dipakai dalam SI:
- Panjang : meter
- massa : kilogram
- waktu : detik (sekon)


Aplikasi pengukuran dlm kedokteran/keperawatanWeight
Pulse
Temperatur
Blood pressure
X-ray
Volume measurement
Proses pengukuran dalam keperawatan
Proses pengukuran pengulangan
- melibatkan pengulangan perdetik,permenit, perjam dsb.

Pengukuran yang tidak diulang
- hanya dilakukan sekali thd individu:
misal: pengukuran substansi asing yg keluar lewat ginjal, potensial aksi suatu sel syaraf
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGUKURANKetelitian & kebenaran terhadap data
penarikan kesimpulan U/ penegakan diagnosa oleh seorang dokter dari data yang diperoleh tidak bisa langsung dilakukan tanpa mambandingkan nilai yg ada U/ hindari fals positif & fals negatif


False (+ & -) erat kaitannya dg tes laborat
Untuk menghindarinya:
Pengambilan pengukuran
Pengulangan pengukuran
Penggunaan alat yang dipercaya
Kalibrasi sepatutnya terhadap alat
Proses pengukuran

ketelitian & kebenaran

data-data lain

diagnosa
false (+) atau (-)
Disebut juga hukum inersia.
Benda mempunyai sifat mempertahankan keadaannya
Bila bergerak gerak terus bila diam akan diam terus.


Apabila gaya bekerja pada suatu benda, maka akan mengalami suatu percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya
F = m.a
Setiap aksi ada reaksi.

Bila suatu benda A memberi gaya F pada benda B pada waktu bersamaan, benda B memberi gaya R pada benda A.
Gaya R=Gaya F, tetapi mempunyai arah yang berlawanan.
EX: orang berdiri
Gaya Statis : Tubuh dalam keadaan statis, objek tubuh dalam keadaan seimbang.berarti jumlah gaya dalam segala arah = 0.sistem tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil

Gaya Dinamis : Tubuh dalam keadaan bergerak

Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot.
Ex: kepala tegak
w




M
Telapak kaki berjinjit
M W


M W
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN KLINIKGaya vertikal
Gaya horisontal
Gaya membentuk sudut
Gaya vertikal: traksi leher berat 12 lb
Gaya horisontal: traksi leher,traksi tulang (1/7xbb), traksi kulit (1/10cBB)
Gaya membentuk sudut: traksi kepala (12lb)
Kita hanya menyadari gaya pada tubuh kita, ketika menabrak suatu benda
Kita kurang menyadari gaya yg lebih penting dalam tbh kita: gaya otot yg memompa darah, gaya yg sebabkan udara masuk & keluar paru,adanya atom/molekul yg menetap dalam tubuh kita
Varises pada pembuluh darah di kaki
☺darah dalam vena bergerak melawan daya gravitasi saat menuju jantung
Bedrest dalam waktu yg lama akibatkan kerapuhan tulang
☺kehilangan gaya berat tubuh dari tulang
Kontrol dan aksi otot pada dasarnya bersifat elektris
Gaya yang dihasilkan otot disebabkan pertukaran muatan listrik dari sel-sel tubuh yang diurai oleh membran sel
Zat alir meliputi cair & gas
Perbedaan zat cair & gas

Zat cair Zat gas
Molekul terikat longgar,tetapi tetap berdekatan
Tekanan yg terjadi akibat gravitasi bumi yg bekerja padanya
Tekanan terjadi secara tegak lurus thd bidang Molekul bergerak bebas & saling bertumbukan
Tekanan bersumber dari perubahan momentum yg disebabkan tumbukan molekul pd dinding gas
Tekanan terjadi tegak lurus pada bidangPenelitian mengenai zat cair yg mengalir; tekanan, kecepatan aliran, lapisan zat cair yg melakukan gesekan,dsb
Zat cair tanpa adanya gesekan dalam (cairan tdk viskous)
Zat cair mengalir secara stasioner dalam hal kecepatan, arah maupun besarnya (konstan)
Mengalir secara steady: mengalir melalui lintasan tertentu
Tidak termampatkan (incompresible) & continue melalui sebuah pembuluh
Panjang pembuluh
Diameter pembuluh
Viskositas
tekanan
Makin panjang pembuluh, sedangkan diameter sama zat cair yang mengalir lewat pembuluh tersebut akan memperoleh tahanan semakin besar shg debit akan lebih besar pada pembuluh yang pendek
Zat cair yg melewati pembuluh akan dihambat oleh dinding pembuluh
Aliran zat cair akan cepat pada pembuluh dg diameter besar
Semakin kental zat cair melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhdp dinding pembuluh sehingga diperoleh tahanan semakin besar
Apabila dua buah krikil dengan masa yang sama dimasukkan ke dalam 2 buah tabung yang masing-masing berisi air dan minyak, akan terlihat krikil itu mencapai dasar tabung dalam waktu yang berbeda.

Apa penyebabnya???
Perbedaan masa jenis air dengan minyak.
Gravitasi

Gaya Jatuh = G =4/3 X π r3 ρ g

Rheumatic
Rheumatic Fever
Rheumatic Heart Disease
Gout

Penentuan kecepatan sedimentasi:
BBS (bloed Bezinking snellheid),BSR (Basal sedimentasi rate),LED(Laju endap darah), KPD(Kecepatan pengendapan darah)
Darah diambil dan dicampur dg Na-citrat, dimasukkan ke dalam tabung westergen. Pipet dibiarkan tegak lurus selama 1,5jam berikutnya. Kemudian kecepatan pengendapan eritrosit dapat dilihat.

N: Laki-laki = 2-7 mm/1/2jam
wanita = 3-10 mm/1/2jam
Aliran air sungai kadang terlihat perlahan-lahan, kadang cepat, bahkan terjadi gerak putaran (turbulensi)
Demikian juga dg aliran darah, biasanya mengalir secara laminer/stream line, ttp bebrapa tempat terjadi turbulensi:pada katup jantung
Bila aliran darah hanya laminer, tidak mungkin bisa memperoleh informasi tentang jantung melalui stetoskop yang diletakkan di arteri brachialis.
Tetapi dengan bantuan spygmomanometer (alat pengukur tekanan darah), dimana kita menggunakan pressure cuff, sehingga aliran darah akan dibuat turbulensi dan menghasilkan fibrasi sehingga bunyi jantung dapat didengar dengan menggunakan stetoskop
Secara teoritis aliran laminer dapat diubah menjadi aliren turbulensi, apabila pembuluh darah secara berangsur-angsur diciutkan jari-jarinyaSuara jantung bisa didengar melalui stetoskop karena adanya vibrasi pada jantung dan pembuluh darah besar, saat valvula jantung terbuka & tertutup
Suara jantung bisa didengar melalui stetoskop karena adanya vibrasi pada jantung dan pembuluh darah besar, saat valvula jantung terbuka & tertutup
Bunyi jantung I terdengar ketika jantung kontraksi , kemudian valvula terbuka, ketika itu pula tekanan ventrikel & aorta meningkat
Saat valvula aorta tertutup terdengar bunyi jantung 2
Penghitungan pertama kali dilakukan oleh reverend stephen hales (1733) di inggris raya.
Menggunakan pipa gelas sepanjang 10 kaki dihubungkan langsung ke arteri kuda dengan pengantar trakhea angsa sbg penyambung fleksibel & batang bulu angsa menyuntik arteri, Hasil: TD meningkat hingga ketinggian rata-rata 2,4 m (8kaki) diatas jantung
Para ahli bedah sering pula mengukur tekanan darah dengan memasukkan kateter yang salah satu ujungnya dihubungkan dg tranduser kemudian dimasukkan secara langsung ke pembuluh darah.
Ke-2 cara pengukuran tsb dianggap kurang praktis sehingga diciptakan sfigmomanometer yg terdiri dari: manometer air raksa, pressure cuff, & stetoskop
Pressure cuft dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan, dg tujuan aliran darah distop.
Tampak air raksa akan naik pd skala tertentu, kemudian pressure cuff dilepas secara perlahan-lahan
Stetoskop diletakkan pada lengan daerah volar tepat diatas arteri brachialis.

Melalui stetoskop akan terdengar suara vibrasi turbulensi darah yg dsb KOROTKOFF, korotkoft yg terdengar pertama kali dsb systolik.
Tekanan diturunkan terus hingga suara korotkoff tidak terdengar lagi
Bunyi korotkoff yg terakhir didengar disebut diastole
Tekanan darah dinyatakan dg: systolik/diastolik dengan satuan mmHG

Tekanan darah dinyatakan dg: systolik/diastolik dengan satuan mmHG
TD=Systolik
diastolik
Tekanan darah rata-rata:
systolik + 2(diastolik)
3




Aliran laminer aliran turbulensi




Bila terjadi obstruksi/penyempitan pembuluh darah, maka debit (flow rate) akan lebih kecil

Senin, 18 Oktober 2010

vitamin

Senyawa organik terdiri atas atom karbon, hidrogen dan tak jarang mengandung oksigen, nitrogen dan atau sulfur.
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah kecil tapi fungsinya sangat essensial (dibutuhkan)
Tubuh manusia sedikitnya dapat mensintesis paling sedikit 3 dari 13 jenis vitamin yang diketahui yaitu
Vit. A
Vit. D
Niasin
Senyawa organik terdiri atas atom karbon, hidrogen dan tak jarang mengandung oksigen, nitrogen dan atau sulfur.
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah kecil tapi fungsinya sangat essensial (dibutuhkan)
Tubuh manusia sedikitnya dapat mensintesis paling sedikit 3 dari 13 jenis vitamin yang diketahui yaitu
Vit. A
Vit. D
Niasin
Berdasarkan daya larutnya, vitamin dikategorikan menjadi 2 :
Vitamin larut dalam air
Vitamin yang larut dalam lemak
Antara lain : Vit. C, B1, B2, B6, B12, Niasin, Asam Folat (B9), Asam pantotanik, Tiotin.
Istilah vitamin B komplek adalah biasanya mencakup semua vitamin yang larut dalam air kecuali Vit.C
Fungsinya :
Proses perombakan protein seperti asam amino
Pembentukan jaringan kolagen
Mempengaruhi absorbsi ginjal
Untuk kesehatan dinding kapiler
Percepat penyembuhan luka
Kebutuhan tubuh ± 45 mg/hari
Buah-buahan segar
Strawberry
Tomat
Jeruk
Anggur
Apel
Peer
Plum sedikit
Sayuran seledri, dll
Vit.C diabsorbsi diusus halus peredaran darah (hanya sebentar) diambil jaringan kelebihan dikeluarkan melalui ginjal.
Vit. C bentuk kristal, warna putih
Stabil dalam keadaan kering
Mudah teroksidasi dalam keadaan larutan
Defisiensi Vit. C Skorbut/Scurvy
Lesi pada mulut dan gusi
Pembuluh darah rapuh
Gangguan pertumbuhan tulang
Penyembuhan luka lambat
Perdarahan pada otak
Haematomesis (muntah darah)
Melena (feses mengandung darah)
Lesi pada mulut dan gusi
Pembuluh darah rapuh
Gangguan pertumbuhan tulang
Penyembuhan luka lambat
Perdarahan pada otak
Haematomesis (muntah darah)
Melena (feses mengandung darah)
Gusi bengkak dan berdarah
Rasa sakit dan kaku pada sendi
Tulang rapuh
Perdarahan dibawah kulit petekie
Kelemahan pada otot-otot
Pada anak dengan skorbut akut menghambat pertumbuhan anak gelisah, cengeng selain gejala-gejala diatas

Adalah zat berupa kristal, tersusun dari unsur-unsur C, H, O, N, S
Vit. B1 tidak mudah mengalami oksidasi
Dapat rusak karena pemanasan dalam larutan
Sumber makanan :
Kulit ari beras
Biji gandum
Daging
Kacang-kacangan
Telur, susu, hati
Otak, wortel
Untuk pertumbuhan : koenzim dalam pelepasan CO2 selama respirasi sel
Menambah nafsu makan
Memperbaiki fungsi saluran pencernaan
Memelihara proses kehidupan sel-sel diseluruh tubuh khususnya dalam oksidasi KH

Jaringan syaraf tertentu tergantung oksidasi KH untuk proses hidupnya sehingga bila kekurangan B1 syaraf terganggu.
B 1 anti neuritis
Tiamin dikenal pula sebagai vitamin semangat oleh karena bila kekurangan B1 menimbulkan penurunan kegiatan syaraf
Bila makanan yang dikonsumsi kurang B1 gejala –gejala :
Kurang semangat
Mudah tersinggung
Kurang dapat kosentrasi
Dalam waktu 3 sampai 7 minggu akan timbul gejala-gejala :
Rasa capek
Kurang nafsu makan
BB menurun
Konstipasi
Kejang otot
Berbagai rasa nyeri syaraf
Kebutuhan tiamin ± 1,5 mg/hari
B1 diserap usus darah jaringan tubuh
Dalam jumlah terbatas disimpan sebagai cadangan dihati, otot, jantung, ginjal, otak memelihara fungsi organ-organ tersebut dalam relatif singkat .
Defisiensi B1 beri-beri
Defisiensi B1 memperlemah otot jantung
Defisiensi B1 berat gagal jantung
Berkurangnya perasaan gatal pada ibu jari kaki dan telapak
Lutut kaku, reflek patela berkurang, nyeri
Kejang otot, sulit untuk jalan, kelumpuhan kaki dan atropi otot kaki (beri-beri kering)
Taraf lanjut syaraf terganggu dan fungsi jantung terganggu
Fungsi
Membantu dalam metabolisme lemak, asam amino dan KH
Untuk proses oksidasi didalam sel dan jaringan normal dan memelihara jaringan tubuh
Riboflavin dalam bentuk murni diperoleh dari isolasi : ragi, putih telur, susu


Sifat riboflavin :
Larut dalam air
Tahan panas dalam larutan netral/asam
Dapat rusak dalam larutan basa bila dipanaskan atu kena sinar matahari
Riboflavin bentuk bebas atau kombinasi umum terdapat :
Pada jaringan tumbuhan (terutama tanaman muda)
Jaringan hewan
Sumber makanan
Susu, keju, telur, daging
Organ-organ dalam (hati, jantung, ginjal)
Brokoli, sayur-sayuran daun
Padi ladang, kacang-kacangan.
Defisiensi B2 :
Bibir pecah-pecah dan luka pada pinggir mulut
Gangguan pada selaput mata (hampir semacam buta senja)
Gangguan pertumbuhan
Gangguan pencernaanFungsi
Membantu metabolisme protein teruitama dalam pembentukan asam amino dan kerja membran sel
Membentu metabolisme lemak
Sifat piridoksin
Larut dalam air dan alkohol
Stabil terhadap panas dalam larutan asam
Relatif stabil dalam basa yang kurang larut
Sangat tidak stabil terhadap sinar ultraviolet
Gandum
Ragi
Ikan, hati, daging babi
Defisensi B6 :
Kelambatan pertumbuhan khususnya pada bayi
Kejang
Dermatitis
Gangguan gastrointestinal (Nause, Vomiting)

Fungsi :
Meningkatkan pertumbuhan
Reproduksi sel-sel genetika
Berperan dalam pematangan sel-sel darah merah
Sifat asam pteroilglutamat :
Sedikit larut dalam air
Stabil pada suhu kurang dari 100° C dalam larutan asam encer
Tidak stabil terhadap sinar
Sayuran hijau, kacang-kacangan
Hati, daging, ikan
Defisiensi B9 :
Anemia
Fungsi :
Meningkatkan pertumbuhan
Mematangkan sel darah merah
Berperan dalam sintesis RNA dan DNA
Sifat :
Larut dalam air dan alkohol
Stabil dalam bentuk larutan
Sumber makanan :
Hati, ginjal
Sayuran hijau segar, asparagus
Defisiensi B12 :
Anemia
Penurunan sensasi perifer dan paralisis

Defisiensi B12 biasanya bukan karena kekurangan makanan yang mengandung B12 tetapi defisiensi pembentukan faktor intrinsik yang dihasilkan oleh sel parietalis kelenjar gaster dan asam hidroklorida HCL faktor ini berfungsi dalam absorbsi B12
Fungsi :
Membantu pada proses metabolik seluler
Membantu dalam proses menghantarkan energi yang dibutuhkan oleh sel-sel
Sifat :
Larut dalam air dan alkohol
Stabil terhadap panas dan oksidasi
Tidak dipengaruhi asam dan basa
Sumber makanan :
Hati, daging kurus, ikan
Padi-padian utuh, sereal
Biji-bijian berlemak, kacang-kacangan
Defisiensi Niasin :
Pelagra (kulit kemerah-merahan kehitaman dan kotor)
Fungsi : membantu proses metabolisme KH dan lemak
Sumber makanan :
Daging, hati,
Susu, kuning telur
Padi-padian
ragi
Defisiensi asam pantotenat :
Penurunan metabolisme KH dan lemak
Rambut rontok, rambut putih
Gangguan pada kulit dan syaraf
Dapat disintesa oleh bakteri usus manusia dan hewan
Biotin berfungsi dalam metabolisme sebagai faktor pembantu proses karbosilasi enzim
Bahan makanan :
Gari, hati, kuning telur
Kedelai, bakatul
Buah-buahan dan sayuran
Defisiensi biotin :
Dermatitis, kulit kering, otot nyeri
Nause, anoreksia
Antara lain :
Vit. A
Vit. D
Vit. E
Vit. K
Fungsi :
Menjaga kesehatan mata (penglihatan normal)
Memelihara kulit dan membran mukosa
Meningkatkan pertumbuhan normal sel
Asam retinoat merubah provit A Vit A (hati)
Provit A ada pada pigmen wortel, ubi, labu kuning, jagung kuning dsb
Sumber vit A :
Hati,
Wortel, bayam brokoli
Kentang manis, labu, semangka
Kebutuhan Vit. A 500 iu/hari
Gangguan pada kornea mata xeroptalmia (sekresi air mata berhenti), buta senja
Kulit bersisik/bertanduk
Kegagalan pertumbuhan, termasuk pertumbuhan tulang
Kegagalan reproduksi berkaitan dengan atropi epitel germinalis testis, kadang terganggu daur haid wanita
Struktur epitel yang rusak terinfeksi vit A disebut sebagai vit anti infeksi
Hipervitamin A :
Anak cengeng
Bengkak disekitar tulang panjang
Kulit kering, gatal
Pasien dewasa :
Sakit kepala
Mual
diare
Mencegh penyakit Rakhitis (anti rakhitis)
Vit D
Meningkatkan absorbsi kalsium dari saluran cerna
Membantu mengontrol penyimpanan kalsium dalam tulang
Metabolisme kalsium tubuh dan pembentukan tulang
Sumber vit D :
Susu
Minyak ikan
Telur, hati
Sinar matahari membantu proses pembentukan vit D didalam kulit
Penting untuk protrombin, faktor VII (prokonvertin) faktor IX, faktor X oleh hati faktor koagulasi darah
Vit K disentesa oleh bakteri dikolon jarang kekurangan vit K, kecuali bila bakteri tersebut mati oleh anti biotik.
Sumber makanan : sayuran hijau, hati, kacang kedelai, kuning telur.
Penyerapan vit K terganggu bila sekresi empedu terganggu
Fungsi :
Membantu memelihara struktur sel
Pembentukan sel darah merah
Faktor penting dalam reproduksi
Diperkirakan mempunyai pengaruh tertentu terhadap oksidasi-oksidasi dalam jaringan tubuh
Sumber makanan :
Minyak lembaga gandum
Munyaik jagung
Padi-padian
Sayuran daun, hati, lemak, telur, mentega, susu
Defisiensi vit E : dapat menyebabkan kemandulan pada hewan jantan anti kemandulan

Nyeri kepala, depresi mental, mudah lupa, dll
Sumber makanan
Susu, keju, telur, daging
Organ-organ dalam (hati, jantung, ginjal)
Brokoli, sayur-sayuran daun
Padi ladang, kacang-kacangan.
Defisiensi B2 :
Bibir pecah-pecah dan luka pada pinggir mulut
Gangguan pada selaput mata (hampir semacam buta senja)
Gangguan pertumbuhan
Gangguan pencernaan
Nyeri kepala, depresi mental, mudah lupa, dll

perwatan luka

Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995)
Akibat timbulnya luka :
Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
Respon stres simpatis
Perdarahan dan pembekuan darah
Kontaminasi bakteri
Kematian selBerdasarkan tingkat kontaminasi :
Clean Wounds (Luka bersih) yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi.
Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
Clean-contamined wounds (Luka bersih terkontaminasi) yaitu luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi.
Kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%
Contamined Wounds (Luka terkontaminasi) termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%
Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.
Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit
Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda lubang yang dangkal
Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.
Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
Ex : luka akibat jahitan
Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
Ex : Luka bakar atau luka DM

Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal : akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil
Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
Luka Bakar (Combustio)
Luka yang terjadi akibat terkena sengatan listrik atau api
Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang
Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga
Respon tubuh secara sistemik pada trauma
Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka
Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme
Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
Fase Inflamatori
Fase ini terjadi segera setelah luka
Terjadi penghentian perdarahan akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka (homeostasis)
Migrasi sel darah putih ke daerah yg rusak,makrofag menelan m.o dan sel debris (fagositosis)
Fase Proliferatif
Berlangsung dari hari ke-3 atau 4
Pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan menginfiltrasi luka
Jumlah kolagen yang meningkat menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka terbuka
Kapilarisasi tumbuh melintasi luka, meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhanUsia
Nutrisi
Infeksi
Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Hematoma
Benda asing
Iskemia
Diabetes
Keadaan Luka
Obat

Infeksi
Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah pembedahan
Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, jaringan disekeliling luka mengeras, peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Perdarahan
Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain)
Jika perdarahan berlebihan terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan
Pemberian cairan dan intervensi pembedahan mungkin diperlukan
Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius
Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total akibat kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi. Ditandai dg kenaikan suhu,nadi meningkat,nyeri pd area luka
Eviscerasi adalah menonjolnya orhan tubuh bag dalam ke arah luar melalui luka
Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar


Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai hari ke-21
Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luka, dan organisasi jaringan ikat
Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya, menyatukan dalam struktur yang lebih kuat
Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan meninggalkan garis putih.

Sabtu, 16 Oktober 2010

renungan kholbu

...Sebuah perenungan yang mendalam dari dasar qolbu yang bercahaya...
Bukti Adanya Allah Dapat Dirasa Dengan Nurani
cisaat | August 11, 2009
HAL pertama yang akan dilakukan oleh seseorang yang mau mendengar nuraninya adalah mencari jawaban dan menjelajahi hal-hal yang terlihat di sekelilingnya. Sese-orang yang telah mengembangkan kepekaan berpikirnya, akan dengan mudah melihat bahwa dia tinggal di sebuah dunia yang tercipta tanpa cacat, yang ada di tengah-tengah alam semesta yang sempurna.

Mari kita renungkan sejenak lingkungan dan kondisi-kondisi di mana kita tinggal. Kita tinggal di sebuah dunia yang dirancang dan didisain dengan halus dengan segala rincian yang mungkin. Bahkan sistem-sistem di da¬lam tubuh manusia saja begitu amat banyak kesempurnaannya. Sambil membaca buku ini, jantung Anda berdetak secara konstan tanpa henti, kulit Anda melakukan peremajaan sendiri, paru-paru Anda membersihkan udara yang Anda hirup, hati Anda mengalirkan darah Anda, dan jutaan protein disintesakan (dipadukan) ke dalam sel-sel Anda setiap detik dalam rangka menjamin keberlang¬sungan hidup. Manusia tidak menyadari adanya ribuan aktivitas yang berlangsung di dalam dirinya, bahkan tidak menyadari bagai¬mana sebagian aktivitas-aktivitas tersebut terjadi.

Dan jauh di atas sana ada matahari, jutaan kilometer jaraknya dari planet kita, yang memberi cahaya, panas, dan energi yang kita butuhkan. Jarak antara matahari dan bumi dibuat sedemikian rupa sehingga sumber energi ini tidak menghanguskan bumi ataupun membekukannya hingga mati.

Tatkala kita memandang ke langit, kita mempelajari bahwa lepas dari daya tarik estetisnya, massa udara yang menyelubungi bumi juga melindungi manusia dan semua makhluk lainnya dari kemungkinan ancaman-ancaman dari luar. Jika atmosfir tidak ada, maka tak akan ada satu makhluk hidup pun di muka bumi ini.

Seorang manusia, yang mau memikirkan fakta-fakta ini satu demi satu, cepat atau lam-bat akan bertanya bagaimana dirinya dan alam semesta yang ditempatinya ini terjadi dan bagaimana semua ini terpelihara. Tatkala dia mencari tahu tentang hal ini, akan mun¬cullah dua alternatif penjelasan.

Salah satu penjelasan ini mengatakan kepada kita bahwa seluruh alam semesta, planet-planet, bintang-bintang, dan semua makhluk hidup terjadi dengan sendirinya sebagai suatu hasil dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang bersifat kebetulan. Dinyatakan bahwa atom-atom yang mengambang dengan bebas, yang merupakan unit-unit terkecil dari materi, secara kebetulan bersatu membentuk sel-sel, manusia-manusia, hewan-hewan, tanaman-tanaman, bintang-bintang, dan semua struktur yang sangat kompleks dan tanpa cacat ini beserta sistem-sistem yang mengelilingi kita dan menakjubkan ini.

Alternatif kedua mengatakan kepada kita bahwa segala hal yang kita lihat diciptakan oleh seorang pencipta yang memiliki kebijaksanaan dan kekuatan yang ulung di atas segala-galanya; bahwa tak ada sesuatu pun yang mungkin terjadi hanya secara kebetulan dan bahwa semua sistem yang ada di sekeli¬ling kita dirancang dan didisain oleh seorang pencipta. Sang pencipta ini adalah Allah.

Kita harus kembali pada nurani untuk memutuskan. Mungkinkah sistem-sistem yang begitu sempurna dan rinci ini dapat terbentuk secara kebetulan namun demikian sempurna harmoninya.

Siapapun yang berpulang ke hati nurani¬nya dapat menangkap bahwa segala sesuatu di alam semesta ini memiliki seorang pencipta, dan sang pencipta ini sangat terpuji kebi-jaksanaannya dan berkuasa atas segala hal. Segala sesuatu di sekeliling kita mengandung tanda-tanda nyata adanya Allah. Keseim-bangan dan keselarasan yang sempurna dari alam semesta ini dan makhluk-makhluk hidup di dalamnya, adalah indikasi yang paling kuat dari adanya suatu pengetahuan tertinggi. Bukti ini terang-benderang, seder-hana, dan tak terbantahkan. Nurani kita tidak punya pilihan kecuali mengakui bahwa semua ini adalah hasil karya Allah, satu-satunya Pencipta.

Akan tetapi, seseorang yang tidak kembali kepada nuraninya sendiri tidak dapat mencapai kesadaran yang sama. Kesadaran ini dicapai melalui kebijaksanaan, dan kebijak¬sanaan adalah sebuah sifat ruhaniah yang hanya muncul manakala seseorang mau men¬dengar nuraninya. Perilaku apa pun yang ditampilkan sesuai dengan nurani membantu membangun dan mengembangkan kebijaksanaan. Dengan demikian, di sinilah perlunya ada perhatian khusus tentang definisi kebijaksanaan. Berlawanan dengan pemakaiannya secara umum, kebijaksanaan adalah sebuah konsep yang berbeda dengan kecerdasan. Seseorang, tidak peduli betapa pun cerdas dan banyak pengetahuannya, akan tetap tidak bijaksana jika dia tidak mau mendengar nura¬ninya, dan tidak dapat melihat atau memahami fakta-fakta yang ditemuinya.

Sebuah contoh dapat menguraikan perbedaan antara kecerdasan dengan kebijaksanaan yang dicapai lewat nurani. Seorang ilmuwan bisa saja menempuh penelitian yang sangat rinci tentang sel selama bertahun-tahun. Bah¬kan bisa saja dia adalah orang paling ahli di bidangnya. Walaupun demikian, jika kebijak-sanaan dan nuraninya kurang, dia hanya dapat menguasai potongan-potongan pengeta¬huan saja. Dia tidak akan mampu menyusun potongan-potongan ini menjadi satu tubuh yang utuh. Dengan kata lain, dia tidak akan dapat menarik sebuah kesimpulan yang tepat dari isi informasi ini.

Namun, bagi seseorang yang memiliki kebijaksanaan dan nurani, merasakan adanya aspek-aspek yang menakjubkan dan kesem-purnaan dari detail sebuah sel, dan mengakui adanya tangan seorang pencipta, seorang di-sainer dengan kebijaksanaan yang ulung. Jika seseorang berpikir dengan menggunakan nuraninya dia akan sampai pada kesimpulan ini: kekuasaan yang menciptakan sebuah sel dengan kesempurnaan yang sedemikian itu tentulah pencipta dari semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup lainnya.

Di dalam al-Quran ada contoh dari Nabi Ibrahim a.s., yang menemukan adanya Allah dengan mendengar nuraninya:

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata, Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberiku petunjuk, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, .Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, Hai kaumku, sesungguhnya aku cuci tangan dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah... (Q.s. al-An.am: 76-9).

Bagaimana Nabi Ibrahim a.s. dulu menemukan adanya Allah melalui kebijaksanaan dapat terlihat dalam ayat-ayat di atas. Melalui nuraninya, dia menyadari bahwa semua hal yang terlihat di sekelilingnya hanyalah makhluk-makhluk yang diciptakan, dan bahwa Sang Pencipta jauh lebih unggul dari makhluk-makhluk itu. Siapa pun yang berpulang ke nuraninya akan melihat fakta ini bahkan jika tidak ada seorang pun yang memberi¬tahunya. Setiap orang yang berpikir dengan tulus, tanpa melibatkan hawa nafsunya, dan hanya menerapkan nuraninya saja, dapat memahami keberadaan dan keagungan Allah. Jika seseorang tidak mau melihat fakta-fakta yang gamblang di depan matanya ini, dan bertingkah seakan-akan fakta-fakta tadi tidak ada, maka orang ini akan menjadi hina meskipun dia cerdas. Alasan mengapa seseorang yang mengetahui kebenaran dengan nuraninya namun tidak mau menerimanya adalah karena fakta ini bertentangan dengan kepentingan-kepentingan pribadinya. Pengakuan seseorang atas adanya Allah berarti pengaku-annya bahwa dirinya berada jauh di bawah keunggulan yang kepada-Nya dia harus berserah diri, yang kepada-Nya dia sangat mem-butuhkan, dan yang kepada-Nya dia kelak akan ditanyai.

Tanda-tanda adanya Allah sangat jelas dan tampak bagi siapa saja yang mau melihatnya. Ini adalah sebuah bukti kebenaran bahwa Pencipta dari disain yang berlaku di seluruh alam semesta ini adalah Allah. Sebagian orang yang menolak adanya Allah berbuat demikian bukan karena mereka sungguh-sungguh tidak mempercayai-Nya namun karena mereka ingin menghindar dari aturan moral yang harus mereka taati sebagai orang-orang yang beriman. Setiap orang dengan nuraninya mengetahui eksistensi dan kekuasaan abadi Allah. Kendati demikian, seseorang yang mengakui adanya Allah dan merasakan kekuasaan-Nya, juga tahu bahwa dirinya kelak akan ditanyai oleh-Nya, dan bahwa dia harus mematuhi hukum-hukum-Nya dan hidup untuk-Nya. Sedangkan orang yang berkeras untuk menolak sekalipun dia sudah mengetahui fakta-fakta ini, berbuat demikian karena bila dia menerima fakta yang sangat besar ini tidak sesuai dengan kepentingan-kepentingannya dan perasaan superioritas yang ada di dalam dirinya. Di dalam al¬Qur.an orang-orang ini digambarkan di dalam Surat an-Naml:

"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) pada-hal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.." (Q.s. an-Naml, 14).
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
KETIKA JIWA-JIWA DAN MALAIKAT MENANGIS
cisaat | July 14, 2009
"Dalam memahami firman Allah, Abu Bakar al-Shiddiq berkata, "Yang dimaksud dengan al-barru adalah lisan sedangkan yang dimaksud dengan al-bahru adalah kalbu. Jiwa-jiwa akan menangis jika lisan seseorang rusak dan Malaikat akan menangis jika kalbu seseorang rusak " (Abu Bakar al-Shiddiq Ra)

‘Umar RA berkata, “Sesuatu yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah Munafiq ‘Alim (yang berpengetahuan).” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana mungkin, seorang munafik memiliki sifat ‘alim.?” Ia menjawab, “Ia berbicara dengan penuh hikmah namun melakukan kezhaliman atau kemungkaran.”


Pada umumnya, apa yang keluar dari tubuh manusia adalah sesuatu yang berbau tidak sedap. Mulai dari bau keringat, bau mulut, hingga bau yang satu itu. Hanya beberapa organ tertentu saja yang masih memungkinkan mengeluarkan keharuman. Lisan dengan kata-katanya yang indah, bermakna, dan menyejukkan, akal dengan gagasan-gagasannya yang baik dan bermanfaat, atau hati (qalb dalam bahasa Arab) seseorang dengan niat tulusnya yang melahirkan amal-amal shalih. Apabila lisan, akal, dan hati seseorang tidak bisa mengeluarkan yang baik, maka dapat dipastikan seluruh tubuhnya hanya akan memproduksi bau busuk.

Kenyataannya, apa yang keluar dari akal, lisan, dan hati manusia memiliki implikasi yang sangat luas terhadap dirinya dan orang lain. Rasulullah Saw melukiskan lisan dan hati sebagai kekayaan yang sangat berharga. ”Abdu bin Humaid menceriterakan ketika ayaat 34 surat al-Taubbah (”dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak”) turun kami sedang dalam suatu perjalanan. Kemudian beberapa orang sahabat berkata, ”Ayat tersebut turun berkenaan dengan emas dan perak. Seandainya kami tahu harta yang paling baik, tentu kami akan menyimpannya.” Rasulullah Saw kemudian bersabda, ”Harta yang paling baik adalah lisan yang selalu berdzikir, hati yang selalu bersyukur, dan isteri yang beriman yang membantu suaminya dalam merealisasikan keimanannya” (HR, al-Tirmidzi).

Tentu saja kenyataan itu harus benar-benar disadari oleh setiap insan. Agaknya ungkapan Sayyidina Abu Bakar tersebut merefleksikan orang yang memiliki kesadaran tinggi tentang implikasi gerak dua komponen diri manusia tersebut (lisan dan hati).

Tak dapat dipungkiri, lidah adalah karunia Allah yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Siapa pun pasti akan mengalami kesukaran untuk berkomunikasi dan menyampaikan gagasan-gagasan, bahkan keinginannya, kepada orang lain, tanpa melalui lisan. Barangkali lisan termasuk organ tubuh paling utama yang sering beraktivitas dalam keseharian kita. Bahkan dalam banyak hal, apa yang meluncur dari lisan menjadi ukuran kualitas seseorang. “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah ridhai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu, ternyata dengan kata tersebut Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah murkai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu ternyata karenanya Allah melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR, Bukhari).

Dari lisan meluncur apa yang disebut ”kata”. Di sini penstrukturan tanda atau bunyi menyimpan makna yang sangat penting dalam proses komunikasi. Dengan ”kata”, sebuah tanda atau artikulasi diri dapat dipahami oleh orang lain. Tanpa ”kata” yang meluncur dari lisan nyaris seseorang tidak dapat merealisasikan keinginan-keinginannya yang paling fundamental sekalipun yang karenanya ia akan teralienasi dari lingkungan otentiknya. Oleh sebab itu posisi lisan dalam aktivitas kemanusiaan memiliki nilai sangat strategis.

Nilai strategis lisan dalam kehidupan manusia tampak pada ungkapan Rasulullah Saw ketika beliau menjawab pertanyaan Uqbah bin Amir. Dalam satu riwayat Uqbah berkata, ”Aku bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, ”Wahai Rasulullah Saw, apakah jalan keselamatan? Beliau menjawab, ”Tahanlah lidahmu, perluaslah rumahmu, dan tangisilah kesalahanmu.” (HR, al-Tirmidzi).

”Kata” yang meluncur dari lisan seseorang, implikasi dan pengaruhnya bisa melebihi kapasitas dirinya dan zamannya. Akan menggema dan dapat memantul di semua benua. Banyak ungkapan yang lahir dari lisan seseorang memiliki nilai abadi.

Pada kenyataannya, sebuah keyakinan, gagasan, atau doktrin hanya dapat dipahami melalui rangkaian kata-kata yang pada mulanya meluncur dari lisan. Bahkan sebuah arketip atau pola yang diteladani dapat dipahami oleh manusia pada awalnya melalui kata-kata. Oleh sebab itu nilai strategis lisan dalam kehidupan manusia tak dapat diingkari oleh siapa pun. Dalam sebuah hadits dikatakan, ”Tiada satu pun dari jasad manusia melainkan akan mengadukan lidah kepada Allah Swt atas ketajamannya.” (HR, Abu Dunia).

Aktivitas lisan bisa berefek ganda dan luar biasa pengaruhnya terhadap tata hubungan manusia. Terkadang ia dapat meluncurkan sejumlah kebaikan dan kemanfaatan yang luas bagi siapa yang menjaganya dengan baik dan mempergunakannya sebagaimana diharapkan syari'at. Sebaliknya, lisan juga dapat meluncurkan sejumlah kejelekan yang membahayakan dirinya dan orang lain bagi siapa yang menggunakannya secara sembarangan. “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang ia tidak memerhatikannya, tidak memikirkan kejelekannya dan tidak khawatir akan akibat/dampaknya, ternyata karenanya ia dilemparkan ke dalam neraka lebih jauh dari apa-apa yang ada di antara masyriq/timur.” (HR, Bukhari)

Bahaya lisan yang tidak dikendalikan oleh norma dan tuntunan syari'at bisa menyeret seseorang ke jurang kebinasaan. Untuk itu Rasulullah Saw menasehati agar menjaga lidah dengan baik. Ia menganjurkan untuk bisa diam ketika tidak bisa bicara baik. "Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat maka berkatalah yang baik, atau (jika tidak), diamlah ". (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab ketajaman lidah mengalahkan ketajaman pedang yang mampu menebas leher siapa pun, maka dimensi daya hancurnya kepada kehidupan sangat luas. Rasulullah Saw bersabda:"Tidak ada satupun jasad manusia, kecuali pasti kelak akan mengadukan lidah kepada Allah atas ketajamannya".(HR, Ibnu Abi Dunya). Bahkan dosa bisa membiak dari lisan. "Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya" (HR. Al- Thabrani, Ibnu Abi Dunya, dan Al Baihaqi).

Atas dasar itu kita dapat memahami nilai keutamaan menjaga lidah yang diajarkan oleh Islam. Imam Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin mengatakan, "Ketahuilah bahwa lidah bahayanya sangat besar, sedikit orang yang selamat darinya, kecuali dengan banyak diam ". Luqman al-Hakim berkata: "Diam itu adalah kebijakan, namun sedikit sekali orang yang melakukannya". Rasulullah Saw bersabda, "Simpanlah lidahmu kecuali untuk kebaikan, karena dengan demikian kamu dapat mengalahkan syaitan " (HR, al-Thabarani dan Ibnu Hibban).

Ketika lisan mengalami kerusakan, maka akibat pastinya adalah meluncurnya produk lisan yang membahayakan orisinalitas jiwa manusia. Baik jiwa orang yang mengeluarkannya atau pun jiwa yang menangkapnya. Selanjutnya, kesadaran azali kita, seperti ketika kita di tanya oleh Sang Pencipta di alam azali, “Apakah aku Rabb kalian?” dan kita menjawab, “Benar”, akan menjadi rusak pula karena diperkosa oleh berbagai produk lisan yang menggencetnya. Akibatnya jiwa pun menangis karenanya. Sebab jiwa pada dasarnya/secara orisinil senantiasa cenderung mencari ketenangan, rasa nyaman dan kepuasan.

Kecenderungan itu akan menuntut pencarian pada segala sesuatu di luar dirinya yang mampu menjaga dan berkesesuaian dengan orisinalitas jiwa. Oleh karena itu, jiwa-jiwa pun akan menjerit bila dibombardir oleh produk lisan yang buruk sebab hal itu sangat bertentangan dengan kecenderungannya. Jika interaksi jiwa dengan produk lisan yang buruk berlangsung secara terus menerus, maka orisinalitas jiwa akan tergerus sedikit demi sedikit yang pada akhirnya akan melahirkan insensifitas yang mengancam keselamatannya. Lebih parah jika sampai pada tingkat kesadaran azalinya terbenam oleh ingar-bingar produk lisan.

Selain lisan, hati adalah komponen penting lain, yang posisinya sangat menentukan perjalanan hidup manusia. Lathifah rabbaniyyah, yang amat halus dan lembut; yang tidak kesatmata, tak berupa, dan tak dapat diraba; yang bersifat Rabbani dan ruhani ini, pada hakikatnya merupakan inti manusia. Dalam bahasa Arab, makna literal qalb adalah ”berbalik” atau ”berputar balik”. Allah-lah yang membulak-balikkan hati manusia. Dalam sebuah doa dikatakan ”ya muqallibal qulub, tsabbit qalbi ’ala dinik.”

Hati laksana sebuah radar yang terus-menerus berputar dan mengamati secara sepintas. Ia selalu mencari yang suci. Hati adalah cermin yang dapat memantulkan cahaya Ilahiah. Imam Ghazali mengatakan, ”Wahai teman! Hatimu adalah cermin yang mengkilap. Kau harus membersihkan debu yang mengotorinya, karena hati ditakdirkan untuk memantulkan rahasia-rahasia Ilahi. Oleh karena itu hati merupakan potensi utama yang dianugerahkan kepada manusia. Oleh Allah Swt, hati diberi kemampuan untuk menyerap, menghayati, memahami, dan mengenal segala sesuatu yang diinderai dan dipercayainya demi kemajuan eksistensinya. Hati adalah medium kemajuan spiritualitas manusia.

Oleh karena itu kemajuan kemanusiaan tidak hanya ada pada otak semata, melainkan ada kekuatan lain yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal, dan pikiran, yaitu kekuatan hati. Sebab, kekuatan ini bukan hanya mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu mengantarkan pada kemuliaan hidup dan kemajuan psiritualnya yang menentukan kualitas dirinya. Dalam kajian sufi, hati dilukiskan sebagai raja yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan panca indra manusia.

Allah Swt mengajarkan kepada manusia agar selalu mendengarkan suara hati nuraninya dan karena itu kewajiban kita untuk memelihara kejernihannya. Sebab dengan kejernihan hati diharapkan sifat-sifat mulia yang tertanam di dalamnya dapat memancar ke prilaku lahiriah.

Sesungguhnya di dalam hati manusia sudah tertanam percikan sifat-sifat “Illahiah”, sifat-sifat maha mulia Allah Swt, telah bersemayam. Dapat dikatakan, semua yang hak, terindah, dan terbaik bersarang di dalamnya. Melalui pemeliharaan yang serius hati manusia bisa terang benderang, bercahaya dengan cahaya dari sifat-sifat-Nya Yang Maha Mulia, Yang Maha Agung, dan Maha sempurna. Medium pemeliharaaan yang paling efektif adalah dengan makrifat, yakni ilmu-ilmu yang berakar pada tauhid, mengesakan Allah Swt.

Selanjutnya dengan makrifat yang terus mekar di hati, cahaya kebesaran Allah, keindahan, dan keagunganNya akan terus memancar. Kesadaran batinnya tentang yang benar dan salah akan selalu hidup. Dengan cahaya itu ia dapat menagkap kemahamuliaan Allah Swt, mengambil dan mengamalkan segala kehendak-Nya, dan melakukan segala sesuatu yang membawa manfaat, serta menjauhi sejauh-jauhnya segala yang membawa madarat. Memang hati menjadi pusat kebaikan, ketenangan, kedamaian, kesehatan, dan kebahagiaan hakiki.

Hati yang jernih dan sehat melahirkan pikiran-pikiran yang jernih dan pada akhirnya melahirkan tindakan-tindakan mulia berdasarkan suara hati nurani yang bening. Socrates mengidentikkan suara hati dengan suara peringatan batin yang diaanggapnya berasal dari Allah. Filosof lain menyebutnya sebagai percikan ilahi yang mampu menyediakan pedoman dalam kehidupan.

Kejernihan hati dapat menjadikan manusia menjadi mampu berpikir positif, betindak bijak, cerdas, dan berbagai sifat-sifat mulia. Dengan hati yang jernih, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih
produktif untuk meraih kemuliaan hakiki. Sebab, seperti dikemukakan para pemikir, manusia yang suara hatinya jernih karena berada dalam wadah hati yang jernih merupakan fakultas akal yang mampu membedakan yang benar dan yang salah.

Akan tetapi hati tidak akan dapat dijernihkan dengan cahaya ilahiah jika ia teralingi oleh nafsu duniawi dan ternodai oleh maksiat. Kecerahannya ditentukan oleh ketulusannya dalam mempersembahkan dirinya kepada Allah yang merupakan tujuan awal bagi manusia dan kesaksian zalinya.

Ibnu ’Atha`illah dalam al-Hikam mengattakan, ”Bagaimana hati dapat bersinar sementara bayang-bayang dunia terlukis dalam cerminnya? Atau, bagaimana hati dapat berangkat menuju Allah sedangkan ia masih terbelenggu oleh syahwatnya? Atau, bagaimana hati akan antusias menghadap hadirat-Nya jika ia belum suci dari ”janabah” kelalaiannya? Atau, bagaimana hati mampu memahami kedalaman rahasia-rahasia sedangkan ia belum bertaubat dari kesalahannya?.

Lebih dari itu hati adalah kunci hubungan manusia dengan Tuhannya dikarenakan ia tempat bersemayamnya iman. Hati juga menjadi kunci hubungan dengan sesama manusia. Bahkan ia adalah sumber kesehatan fisik, kekuatan mental, dan kecerdasan emosional. Dalam kajian sufi hati menyimpan kecerdasan dan sekaligus kearifan yang terdalam bagi manusia. Ia adalah lokus makrifat, genosis, atau pengetahuan spiritual. Dalam sebuah riwayat Rasulullah Saw bersabda, ”Sesungguhnya hati seorang mukmin mampu memuat segala sesuatu yang tidaka dapat dimuat oleh langit dan bumi.”

Oleh sebab posisi hati adalah terminal yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesamanya, dan alam, maka kejernihan hati dapat menjadikan hubungan itu sehat, baik, dan konstruktif. Hubungan dengan Tuhannya akan penuh ketundukan dan kecintaan. Hubungan dengan sesamanya akan mengedepankan kasih sayang, kejujuran, kebersamaan dan saling menghormati sehingga menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan. Hubungan dengan alam dan lingkungannya dengan etik yang menyebabkan tidak menimbulkan kerusakan.

Begitulah posisi strategis hati sangat menentukan kemanausiaan seseorang. Dalam sebuah hadits yang sangat masyhur Rasulullah Saw bersabda, "Ingatlah sesungguhnya pada jasad itu ada segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh jasad. Ingatlah, ia adalah hati."

Oleh sebab itu jika hati rusak maka seluruh tata hubungan menjadi rusak pula yang menyebabkan malaikat pun menangis. Dalam kitab al-Tadzkirah fi Ahwal al-Maut wa Umur al-Akhirah, Imam al-Qurthubi mengutip sebuah riwayat dari Imam al-Zuhri, Wahab bin Munabbih, dan lain-lainnya. Dalam riwayat itu diceritakan bahwa ketika itu Allah mengutus malaikat Jibril untuk membawakan tanah kepada – Nya.
Ketika diambil oleh Jibril, tanah memohon perlindungan kepada Allah dari Jibril, sehingga Jibril tidak jadi membawanya. Hal yang sama juga terjadi pada Malaikat kedua yang diutus. Akan tetapi, tidak demikian halnya pada malaikat yang ketiga. Ia justru berhasil membawakan tanah kepada Allah swt. Lalu Allah bertanya kepadanya, ”Apakah tanah itu tidak memohon perlindungan kepada- Ku dari kamu ?” Malaikat menjawab, ”Ya”. Allah bertanya lagi, ” Kenapa kamu tidak merasa kasihan kepadanya, seperti kedua tanganmu?”. Malaikat menjawab, ”Aku lebih mengutamakan taat kepada Engkau dari pada mengasihaninya (tanah)”. Allah berfirman, ”Pergilah! Kamu adalah malaikat maut, yang aku beri kuasa untuk mencabut nyawa seluruh makhluk ”. Mendengar itu, malaikat menangis. Kemudian Allah bertanya lagi, ”Kenapa kamu menangis?” Malaikat pun menjawab : ” Ya Tuhan, dari tanah ini Engkau ciptakan para nabi dan makhluk pilihan lainnya. Dan, Engkau tidak menciptakan makhluk yang lebih mereka benci daripada kematian. Jika mereka mengenali aku, mereka pasti membenci dan mencaci maki aku”. Wallahu A’lam
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Berhentilah menyesali...
cisaat | June 29, 2009
Berhentilah menyesali apa yang anda dapat dalam hidup anda bila tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan. Secara filosofis hal itu adalah hal yang paling penting dalam anda mendapat kebahagian dalam hidup yang anda jalani, karena kita akan merasa tertekan bila apa yang telah kita miliki dalam hidup tidak sesuai dengan harapan atau cita-cita kita.

Percaya atau tidak, kebiasaan tidak pernah bersyukur atas apa yang kita miliki atau kita dapatkan adalah sebuah kebiasaan buruk yang telah menjadi kebiasaan dari kita. Seringkali kita sulit mendapatkan kebahagian dalam hidup, karena selalu merasa tidak beruntung, walau sebenarnya tidak kita sadari bahwa kita telah memiliki banyak hal dalam hidup kita. Ketika kita mendapat sesuatu mimpi atau keinginan, sebagai manusia pasti kita akan tergoda, atau tersirat dalam benak kita bahwa yang kita dapat terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jauh didalam hati kita berharap bisa mendapat sesuatu yang lebih baik lagi.

Tanyakan pada diri kita secara terbuka, pasti kita pernah mengalami perasan seperti ini, karena hampir semua orang pernah mengalaminya. permasalahanya adalah ketika terjadi gap/perbedaan antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan, kita menjadi tidak puas atau bahkan bisa mengarah ke frustasi. Hal ini berlaku dalam hubungan kita dan dalam semua aspek dalam kehidupan kita.

Kunci kebahagiaan adalah dengan melihat atau menyadari tentang gap yang terjadi antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan. Cobalah sedikit luangkan waktu untuk bertanya pada diri anda sendiri apa yang sebenarnya kita harapkan, dan tanyakan juga apakah kalau kita sudah memiliki yang kita inginkan itu lalu kita akan puas. Apa bedanya sesuatu yang kita miliki dengan apa yang kita inginkan? Cobalah nikmati dan syukuri apa yang anda miliki saat ini, dan anda akan menemukan sesuatu yang membuat anda bahagia!

Yakinlah bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang terbaik. Cobalah lihat sekeliling anda, mungkin ada banyak orang yang sebenarnya masih mengejar apa yang anda miliki, dan banyak orang yang menginginkan apa yang anda miliki. Jangan pula menyesali ketika apa yang kita miliki seperti keluarga, pekerjaan, bisnis, pendidikan, atau pun benda lain yang telah kita miliki itu hilang atau raib. Jangan jadi orang yang menyesal ketika kita kehilangan yang kita miliki, karena kita tidak pernah mensyukuri dan menikmati apa yang kita miliki ketika terlalu terbuai dengan apa yang diinginkan.

"Syukuri, nikmati, dan jaga apa yang anda dapat dan miliki saat ini, karena anda akan merasakan penyesalan ketika sesuatu yang kita miliki itu hilang "

"Dengan bersyukur sesuatu yang kecil akan bernilai luar biasa"

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur."
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Hati yang Ikhlas....
cisaat | June 26, 2009
Orang yang ikhlas adalah manusia yang dilindungi oleh Allah dari penyakit hati tersebut. Rasulullah memberi peringatan kepada umat Islam agar menjauhi hal-hal yang bisa menodai dan mengikis sifat keikhlasan kepada Allah seperti sombong. Sabda Rasulullah SAW: ''Sedikit dari sifat riya itu adalah syirik.Maka, barang siapa yang memusuhi wali-wali Allah niscaya sesungguhnya dia telah memusuhi Allah. Sesungguhnya Allah sangat mengasihi orang yang berbakti dan bertakwa serta yang tidak diketahui orang lain tentang dirinya. Jika mereka tidak ada dan hilang dalam acara apapun, mereka tidak dicari oleh orang lain, dan kalau mereka hadir di situ mereka tidak begitu dikenali oleh orang lain. Hati nurani mereka umpama lampu petunjuk yang akan menyinari mereka hingga mereka keluar dari tempat yang gelap gelita.'' (Hadis riwayat Hakim)

Itulah harapan dan impian mereka dengan pengabdian yang penuh tulus dan ikhlas semata-mata karena Allah. Allah berfirman, ''Katakanlah: sesungguhnya solatku dan ibadatku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mengatur seluruh alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah aku diperintahkan dan aku (di antara seluruh umatku) adalah orang yang pertama Islam (yang berserah diri kepada Allah dan mematuhi perintah-Nya).'' (QS al-An'am, ayat 162 - 163).

Imam al-Ghazali menyatakan, semua manusia sebenarnya celaka, kecuali yang berilmu. Ilmuwan juga celaka, kecuali yang benar-benar mengamalkan ilmunya. Yang disebutkan terakhir ini pun celaka, kecuali yang menghiasi diri mereka dengan sifat ikhlas. Ringkasnya, selama seorang Muslim itu menyerahkan dirinya sepenuh hati kepada Allah dengan penuh keikhlasan, maka selama itulah segala gerak gerik dan diamnya, tidur dan jaganya akan dinilai sebagai satu langkah ikhlas dan tulus menuju keridaan Allah.

Tiga ciri ikhlas
Seorang yang ikhlas memiliki ciri tersendiri sehingga menjadi lambang keperibadiannya:
Pertama, tidak terpengaruh atau termakan oleh pujian dan cercaan orang lain. Bagi mereka segala pujian yang indah atau cercaan yang buruk adalah sama nilainya.
Kedua, tidak mengharapkan balasan atau ganjaran dari amal kebajikan yang pernah dilakukan, tetapi dia hanya mengharapkan keridaan Ilahi.
Rasulullah SAW bersabda: ''Pada hari kiamat nanti, dunia akan dibawa, kemudian dipisah-pisahkan, apa yang dikerjakan karena Allah dan apa yang dilakukan bukan karena Allah, lalu dicampakkan ke dalam api neraka.'' (Hadits riwayat Baihaqi)
Ketiga, orang yang tidak pernah mengungkit-ungkit kembali segala kebaikan yang pernah dilakukan. Artinya, orang yang selalu menyebut tentang kebaikan yang pernah dilakukan, apalagi menghina dan memburuk-burukkan orang yang pernah diberikan bantuan, maka sesungguhnya dia sangat jauh dari golongan orang yang ikhlas. Rasulullah SAW pernah memerintahkan kita agar bersedekah secara diam-diam, jauh dari penglihatan orang banyak. Umpama tangan kanan memberi sedangkan tangan kiri tidak mengetahuinya. Sabda Rasulullah SAW: ''Bahwa sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kamu, tetapi Dia hanya melihat kepada hati kamu.'' (Hadits riwayat Muslim)
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
IQRO : Bisikan Allah, Bisikan Malaikat, Bisikan Nafsu, Bisikan Syetan
cisaat | June 8, 2009
Bisikan Allah, Bisikan Malaikat, Bisikan Nafsu, Bisikan Syetan

Imam Al-Ghazali dalam Tulisan Hujjatul Islam Imam Al-Ghazaly dari kitab Roudlotut Tholibin wa-‘Umdatus Salikin, ini kami turunkan karena banyaknya pertanyaan dari pembaca soal cara membedakan bisikan-bisikan dari dalam hati, apakah dari Allah, nafsu atau syetan. Red.)

Kajian ini seputar bisikan-bisikan hati (khawathir) dengan segala bentuknya, upaya memerangi, mengalahkan dan unggul dalam menghalau perbuatan syetan yang jahat. Juga tentang berlindung kepada Allah dari syetan dengan tiga cara:

Pertama, harus mengetahui godaan, rekayasa dan tipuan syetan.
Kedua, hendaknya tidak menanggapi ajakannya, sehingga qalbu anda tidak bergantung dengan ajakan itu.
Ketiga, langgengkan dzikrullah dalam qalbu dan lisan.

Sebab dzikrullah bagi syetan seperti penyakit yang menyerang manusia.

Untuk mengetahui rekayasa godaan syetan, akan tampak pada bisikan-bisikan (khawathir) dan berbagai macam caranya. Mengenai pengetahuan tentang berbagai macam bisikan hati, patut diketahui, bahwa bisikan-bisikan itu adalah pengaruh yang muncul di dalam qalbu hamba yang menjadi pendorong untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, proses yang sepenuhnya terjadi di dalam qalbu ini berasal dari Allah - yang menjadi Pencipta segala sesuatu.

Dalam kaitan ini, bisikan hati ada empat macam:

Suatu bisikan yang datang dari Allah swt. dalam qalbu hamba adalah sebagai bisikan awal, sehingga Dia disebut dengan Nama al-Khathir (Sang Pembisik).
Bisikan yang relevan dengan watak alam manusia, yang disebutan-nafs (jiwa).
Bisikan yang terdorong oleh ajakan syetan, yang disebut waswas (perasaan ragu-ragu).
Bisikan yang juga datang dari Allah yang disebut al-Ilham.
Al-Khathir adalah bisikan yang datang dari Allah swt. sebagai bisikan awal, terkadang berdimensi kebaikan, kemuliaan dan pemantapan dalam berhujjah. Kadang-kadang berdimensi negatif dan sebagai ujian.
Al-Khathir yang datang dari pemberi Ilham tidak akan terjadi, kecuali mengandung kebajikan, karena Dia adalah Yang Memberi nasihat dan bimbingan. Sedangkan al-Khathir yang datang dari syetan, tidak datang kecuali mengandung elemen kejahatan.

Bisikan ini terkadang sepintas mengandung kebajikan, tetapi dibalik itu ada makar dan istidraj (covernya nikmat, dalamnya siksa bencana).
Sementara bisikan yang tumbuh dari hawa nafsu tidak luput dari elemen kejahatannya. Terkadang juga ada elemen baik tidak sekadar untuk pencapaian kenikmatan saja.

Ada tiga persoalan yang harus ketahui di sini:

Pertama-tama, beberapa ulama berkata bahwa jika ingin mengenal dan mengetahui perbedaan antara bisikan kebaikan dan bisikan kejahatan, maka pertimbangkan dengan tiga ukuran nilai (mawazin), yang dapat mendeteksinya:
Apabila bisikan itu relevan dengan syariat, berarti baik. Jika sebaliknya - baik karena rukhshah atau syubhat, maka tergolong bisikan jahat.

Manakala dengan mizan(ukuran nilai) itu tidak diperoleh kejelasan perbedaan masing-masing, sebaiknya konfirmasikan dengan teladan orang-orang saleh. Jika sesuai dengan teladan mereka, maka ikutilah, jika tidak ada kebaikan, berarti hanya suatu keburukan.

Apabila dengan ukuran nilai (miizan) demikian masih belum menemukan kejelasan, konfrontasikan dengan motivasi yang terdapat pada nafs (ego) dan hawa (kesenangan). Jika ukuran nilainya merujuk sekadar pada kecenderungan nafs (ego) yakni kecenderungan naluriah dan bukan untuk mencari harapan (raja’) dari Allah, tentu saja termasuk keburukan.

Kedua, apabila ingin membedakan antara bisikan kejahatan yang bermula dari sisi syetan, atau dari sisi nafs (ego) ataukah bisikan itu dari sisi Allah swt., perlu anda perhatikan tiga hal ini:
Jika anda menemui bisikan yang kokoh, permanen, sekaligus konsisten pada satu hal, maka bisikan itu datang dari Allah swt., atau dari nafs (jika menjauhkan diri dari Allah). Namun jika bisikan itu menciptakan keraguan dan mengganjal dalam hati , maka itu muncul dari syetan.

Apabila bisikan itu jumpai setelah melakukan dosa, berarti itu datang dari Allah sebagai bentuk sanksi dari-Nya kepada anda. Jika bukan muncul dari akibat dosa, bisikan itu datang dari diri anda, yang berarti dari syetan.
Jika anda temui bisikan itu tidak melemahkan atau tidak mengurangi dari dzikir kepada Allah swt., tetapi bisikan itu tidak pernah berhenti, berarti dari hawa nafsu. Sebaliknya, jika melemahkan dzikir berarti dari syetan.

Ketiga, apabila ingin membedakan apakah bisikan kebaikan itu datang dari Allah swt. atau dari malaikat, maka perlu diperhatikan tiga hal pula:

Manakala melintas sekejap saja, maka datang dari Allah swt. Namun jika berulang-ulang, berarti datang dari malaikat, karena kedudukannya sebagai penasihat manusia.

Manakala bisikan itu muncul setelah usaha yang sungguh-sungguh dan ibadah yang lakukan, berarti datang dari Allah swt. Jika bukan demikian,bisikan itu datang dari malaikat.
Apabila bisikan itu berkenaan dengan masalah dasar dan amal batin, bisikan itu datang dari Allah swt. Tetapi jika berkaitan dengan masalah furu` dan amal-amal lahiriah, sebagian besarnya dari malaikat. Sebab, menurut mayoritas ahli tasawuf malaikat tidak memiliki kemampuan untuk mengenal batin hamba Allah.

Sementara itu, bisikan untuk suatu kebaikan yang datang dari syetan, merupakan istidraj menuju amal kejahatan yang lantas menjadi berlipat-lipat, maka perlu memperhatikan dengan cermat:

Lihatlah, apabila dalam diri anda, pada salah satu perbuatan jika berasal dari bisikan di dalam hati dengan penuh kegairahan tanpa disertai rasa takut, dengan ketergesa-gesaan bukan dengan waspada dengan tanpa perasaan aman, ketakutan pada Allah, dengan bersikap buta terhadap dampak akhirnya, bukan dengan mata batin, ketahuilah bahwa bisikan itu berasal dari syetan. Maka jauhilah, Bisikan seperti itu, harus jauhi.

Sebaliknya jika bisikan itu muncul bukan seperti bisikan-bisikan di atas, berarti : datang dari Allah swt., atau dari malaikat.

Saya katakan, bahwa semangat yang membara dapat mendorong manusia untuk segera melakukan aktivitas, tanpa adanya pertimbangan dari mata hatinya, tanpa mengingat pahala bisa menjadi faktor yang membangkitkan kondisi itu semua.
Sedangkan cara hati-hati adalah cara-cara yang terpuji dalam beberapa segi.

Khauf, lebih cenderung seseorang untuk berusaha menyempurnakan dan mempraktekkan suatu perbuatan yang benar dan bisa diterima Allah atas amal perbuatan itu.

Adapun perspektif hasil akhir suatu amal, hendaknya membuka mata hati dengan cermat dalam diri ada keyakinan bahwa amal tersebut adalah amalan yang lurus dan baik, atau adanya pandangan mengharapkan pahala di akhirat kelak. Ketiga kategori di atas harus ketahui dan sekaligus anda jaga. Sebab, semuanya mengandung ilmu-ilmu yang rumit sehingga sulit didapatkan dan rahasia-rahasia yang mulia.
IQRO....
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Pintu Nafs
cisaat | April 8, 2009
Setelah Iblis menguasai manusia secara ruhani, ia disebut Setan. Iblis, semula tidak tahu bagaimana ia dapat menggoda Adam . Namun setelah Hawa diciptakan, Iblis kemudian berspekulasi dengan menggunakan muslihat dengan menggunakan minat Adam pada Hawa pada kecantikan dan kebendaannya.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(QS 3:14)

Sebuah pintu terbuka. Itulah pintu nafs yang muncul setelah ruh suci ditiupkan ke dalam jasad biologis Adam.

Karena esensi Iblis & Jin dari api, maka ia hanya bisa menyusup ke esensi manusia yang halus yakni nafs yang banyak berurusan dengan badan, kepemilikan, kebodohan, cinta/kebencian, dll. Targetnya menguasai akal manusia (sesuatu yang tidak dimilikinya) dengan menguatkan daya khayal dan angan-angan (ilusi dan delusi) pada MATERI dan menguatkan RASA TAKUT PADA KETERBATASAN FISIK MANUSIA (UNSUR ASAL MATERINYA) seperti kemiskinan, takut tidak mendapat jabatan, dan lain-lain. Jadi Iblis sebenarnya menggunakan pemahaman dasarnya yang menjadikannya sombong bahwa “ia dari api bukan tanah” – ia menggunakan perbandingan yang bersifat keduniawian dan materialistik.

Akal dan pikiran adalah potensi strategis manusia yang dinisbahkan oleh Allah SWT untuk membedakannya dengan makhluk lainya. Manusia adalah citra kesempurnaan-Nya, maka dengan akal dan pikirannya, manusia semestinya (bahkan menjadi fitrahnya) untuk mampu mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya. Iblis baru tahu hal ini kemudian manakala Adam menguasai asmaa-kullahaa (QS 2:31-33). Jadi ia harus menguasai akal dan pikiran manusia melalui nafs yang paling rentan, yaitu melalui daya khayal dan angan-angan yang secara inheren sebenarnya ada di dalam setiap manusia. Ketika ia mengintip firman Tuhan,

Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim.(QS 2:35).

“Jangan dekati pohon itu…” menyiratkan makna perintah dan larangan Allah, menyiratkan peribadahan manusia, ia mengetahui suatu celah untuk mempengaruhi Adam dan Hawa. Dan nafs adalah pintu masuknya. Dari nafs ia merasakan esensi dirinya, api yang membakar. Dengan menguasai potensi khayal dan angan-angan ia berharap lebih jauh lagi untuk berusaha menunggangi pengetahuan manusia. Maka, setiap manusia yang dikuasai nafs ammarah, esensi keapiannya, dilamarnya dengan maskawin kesombongan & ketakaburan (kebodohan) dan iri & dengki (kebencian).

Setelah akal terkuasai, aneksasi Iblis terhadap Jiwa atau nafs manusia melahirkan Setan yang mempunyai modus operasi canggih dengan menjadi pembisik di hati manusia yaitu was-was dihati (QS 114:4-5). Maka, secara jasmani Iblis maujud di alam nyata sebagai Setan yang dapat muncul dari golongan manusia dan jin (QS 6:112). Dengan kata lain, muncul manusia dengan sifat-sifat yang satanik alias Dajjal yang matahatinya buta. Ia jauh lebih jahat dari Iblis yang aslinya Jin, dan dalam bentuk demikian obsesi lamanya yang anti-Tuhan (Tidak menauhidkan) terwujud ke alam nyata. Dari sinilah semua petaka muncul di dunia.

Tipu daya selanjutnya adalah penguasaan tahap kedua setelah upayanya menyesatkan manusia berhasil dengan menguasai akal. Kemudian, Setan membangun benteng yang kuat untuk memenjarakan akal dan ruh manusia yang sejati. Ia menabiri manusia dengan benteng materi : keinginan, hasrat, kemaksiatan , kekayaan, kekuasaan yang semuanya kan membangkitkan karakter dasar bapaknya yaitu Iblis dalam bentuk kebodohan terselubung dengan kepandaian manusia yaitu ilmu pengetahuan.

Namun, untuk bisa menguasai senjata andalan manusia ini, ia harus menguasai konsep pengetahuan manusia. Ia harus menyesatkannya, sesesat-sesatnya, tetapi tidak terlalu mencolok. Maka melalui beberapa keturunannya, Iblis memerintahkan raja-raja, filosof, ilmuwan, seniman, dan anak cucu lainnya yang ateis untuk membuat konsep tentang pengetahuan. Lahirlah kemudian pandangan yang sepintas terlihat benar yaitu konsepsi manusia tentang alam semesta yang dikatakanya : alam semesta adalah kontinuum ruang-waktu, alam semesta adalah materi belaka.

Iblis berkata, “harus sesuatu yang lebih lemah dari aku, dan materi itu lemah, maka biarkan saja bahwa alam semesta sekadar materi belaka, ada begitu saja (karena aku tidak tahu bagaimana kejadiannya) , sehingga aku yang yang api dapat menjadi tuhan mereka yang mempercayainya.” Begitulah Iblis menanamkan pemikiran primordialnya kepada anak cucunya yang menjadi kaum ateis.

Dari sini kemudian lahir filosofi kehidupan seperti materialisme-ateisme, hedonistis, dan filosofi lainnya yang mengumbar hawa syahwat yang membawa manusia kepada kemusnahannya sendiri. Saling memakan, saling menjajah, saling cakar-cakaran, saling berzinah, dan lain-lainnya. Sumpah Iblis untuk menyesatkan anak cucu Adam mulai mewujud. Tetapi belum sepenuhnya terwujud karena ada para Rasul, Nabi, Wali, dan cerdik cendikia yang lebih sadar akan diri kemanusiaannya mereka memberikan petunjuk kepada manusia. Maka Iblis pun semakin menjadi-jadi kebenciannya. Ia pun kemudian menelusup kedalam semua aspek yang dimiliki manusia, namun sejatinya tidak ia miliki. Kemudian ia menuduh bahwa semua itu syair belaka, mimpi yang diada-adakannya (QS 21:5).

Ia menyusup ke dalam cinta kasih yang melahirkan kaum Nabi Luth dan berkembang menjadi hedonisme seksual lainnya :homo seksualitas, lesbianisme, dan seks bebas lahir dari sini.

Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu melihat (nya)?"

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)".(QS 27:54-55)

Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS 2:221)

Sebagian mudah dikelabui dengan cinta model Iblis yang tanpa norma. Namun, sebagian lagi sulit ditipu. Maka iapun menggunakan akal pikiran para penyair, kaum gnostis, agamawan dan yang lainnya. Lahirlah syair-syair yang menyesatkan seolah menggambarkan bahwa “Dirinya adalah Pecinta Sejati Tuhan Yang Esa”. Ketika Iblis berhasil mengelabui manusia melalui jalur olah kata dengan cinta yang sebenarnya esensinya tidak ia ketahui, maka sebagian dari manusia pun tersesat (QS 26:224). Namun sebagian lagi tidak mudah dikelabui oleh tipu daya Iblis yang halus itu (QS 26:227).

Banyak sekali tipu daya yang dilakukan Iblis yang sudah menanamkan benih-benih setan ke dalam akal pikiran manusia, setelah konsepsi tentang pengetahuan alam semesta disusupi, setelah para penyair ditipu daya dengan olah kata, setelah para pecinta pun disesatkannya, nampaknya daya upayanya tidak pernah berhenti. Bahkan sejatinya tidak akan berhenti sampai akhir zaman seperti sumpahnya dulu. Dalam suka dan duka manusia, maka ia akan berusaha menyusup, dengan terang-terangan maupun tipu muslihat yang manusia pun tidak sadar kalau itu tipu muslihatnya. Maka iapun kemuidan menyusup kepada “kemanusiaan”, suatu konsep yang sejatinya ingin mengembalikan manusia ke jalan yang lurus. Namun, karena iblis sudah menguasai akal pikiran, konsep pengetahuan, olah kata dan bahasa, cinta dan birahi, maka ia dengan mudah menggunakan bala tentaranya itu untuk membelokkan konsepsi “kemanusiaan” menjadi konsepsi “ego” dirinya.

Dengan tertawa puas nampaknya ia sudah bisa membelokkan jalan manusia menuju Tuhan. Ia sudah mampu membuat rambu-rambu yang menyesatkan. Tapi, kenapa masih saja ada manusia yang beribadah dan menyembah-Nya. Apa yang salah? Ya, pasti ada yang salah pada sepak terjangnya yang menjerumuskan anak-anak Adam dan Hawa. Itulah qolbu yang ternyata tidak sepenuhnya ia kuasai. Disana ia tidak mampu menembus sesuatu yang sudah inheren ada pada manusia yakni hati nurani. Temannya dulu, si malaikat suka bersemayam disana membisik-bisiki manusia tentang dosa, tentang yang baik dan jahat, tentang kisah Iblis yang durhaka, dan tentang Tuhan yang menghukumnya.

Qolbu adalah jalan masuknya, tetapi ternyata juga benteng terakhir manusia untuk menghanguskannya, melumpuhkannya. Qolbu dengan senjata ampunan dan tobat, ketaqwaan, keimanan, istiqamah, ikhlas, ridha, cinta, tauhid dan yang lainnya ternyata susah sekali ditaklukkan dengan penuh. Tuhan berfirman,

Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (QS 15:41-42)
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Waspadalah Terhadap Setan
cisaat | April 2, 2009
“Jikalah kamu sudah tahu bahwa setan itu tidak pernah lupa kepadamu, maka janganlah kamu lupa kepada Allah, yang nasibmu ada didalam kekuasan-Nya”

Setan adalah musuh manusia semenjak Adam dan Hawa berada di dalam surga. Ingkarnya setannya yang dulunya berstatus Malaikat, ia menentang Allah SWT karena tidak tunduk dan sujud kepada Adam as. Perintah Tuhan kepadanya diabaikan. Setan mulai menggoda Nabi Adam as., bersama istrinya, Hawa. Keduanya terjebak, lalu masuk perangkap setan, memakan buah larangan yang sebelumnya telah diperingatkan oleh Allah SWT. Adam dan Hawa tak mampu menolak godaan setan. Maka terjadilah apa yang dikehendaki setan. Itulah permulaan manusia jatuh dalam pelukan setan.

Ketika telah turun ke dunia, setan memanfaatkan kepandaiannya menggoda anak-anak Adam. Ia berani bersumpah dihadapan Allah SWT akan terus menggoda anak cucu Adam sampai hari kiamat. Allah berfirman, “Hanya hamba-hamba-Ku yang lemah saja yang mampu engkau pengaruhi.”

Iblis pun mendapat kemurkaan Allah SWT maka ia pun terusir dari surga masuk ke dunia dengan kesombongannnya. Iblis berkata, “Aku akan menggoda manusia, dengan mendatangi mereka, dari muka, dari belakang, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan menemukan akan menemukan mereka sebagai orang yang bersyukur.” (QS. Al-A’raf: 17)

Dengan demikian, sejak dahulu kala setan telah menjadi musuh manusia yang sangat tajam godaannya. Setan mendatangi manusia dengan merupakan diri seperti perasaan dan hawa nafsu yang tumbuh dari dalam diri manusia sendiri. Setan mengintip kesempatan-kesempatan di saat nafsu jelek manusia itu tumbuh. Di saat nafu manusia nampak bergejolak, setan masuk dengan siasat liciknya untuk memperlancar kehendak nafsu jelek manusia. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui penjuru-penjuru yang sangat rawan. Ia mulai mengeluarkan jurus-jurusnya ketika manusia mulai lengah. Pada saat itu lah ia menghempas lawannya kelembah yang mereka senangi.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuhmu. Sesungguhnya setan itu mengajak orang yang segolongan dengannya, agar bersama-sama menjadi penghuni neraka sa’ir” (QS. Fatir: 6)

Manusia yang lemah berhadapan dengan godaan setan, jangan lemah pula memohon perlindungan Allah SWT. Lemah memohon pertolongan Allah, seperti tidak tekun beribadah, terlalu mencintai dunia, malas beramal, kurang memperhatiokan kesucian jiwa dan keberhasilan hati, adalah kelemahan yang mudah bagi setan mencari peluang memasuki dirinya. Oleh karena itu, satu-satunya perisai adalah memperkokoh benteng iman dalam jiwa. Jangan memberi peluang sedikit pun untuk setan., karena setan pandai mempergunakan peluang. Salat, zikir, puasa, membaca Al-Qur’an, memelihara pergaulan, menuntut ilmu, bersedekah, mempergiat olah raga, dan banyak lagi yang lain, adalah senjata yang paling ampuh menghadapi serangan setan. Setan tidak mampu berhadapan dengan dengan serangan keimanan tersebut. Allah SWT mengingatkan dalam surat An-Nahl ayat 99, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya, atas orang-orang yang beriman, dan mereka bertawakal kepada Allah.”

Mereka yang bersungguh-sungguh menepati ibadahnya dengan cara yang benar, tabah dan tawakal, serta selalu menghiasi hati sanubarinya dengan iman dan terus-menerus zikir, Allah SWT menjamin baginya selamat dari godaan setan.

Abu Hazm bertanya, “Siapakah setan itu? mengapa ia ditakuti? Demi Allah, setan itu memang sudah pernah diikuti, akan tetapi mengikutinya sama sekali tidak berguna, dan setan tidak mampu memberi apapun.” Tidak ada makhluk yang lebih rendah dari setan, demikian dikatakan oleh Abu SULAIMAN Ad Darany. Andaikata kamu tidak memohon perlindungan Allah, maka kamu selalu melihat setan di depanmu. Karena lindungan Allah itulah, aku tidak merasa gentar berhadapan dengan setan.

Menurut akidah Islam, setan itu termasuk arang gaib. Ia ada seperti yang disaksikan oleh Al-Qur’an. Ia tidak mampu merusak manusia, atau membunuh manusia secara fisik. Setan hanya mampu menggoda manusia yang lemah imannya. Kalaupun ia merusak atau membunuh, adalah melalui perbuatan dan perilaku manusia sendiri.

Berkata Al-Mirsy : Setan memang dapat melihat manusia dari arah yang manusia tidak dapat melihatnya. Sedangkan Allah dapat melihat makhluk-Nya, dari arah yang mereka tidak dapat melihat Allah. Hendaklah kalian selalu berlindung kepada Allah dari gangguan setan. Ketahuilah bahwa Allah itu bersifat Pemurah. Apabila manusia sudah tergoda oleh tipu daya setan, Allah SWT tetap menerima tobat dan istighfar hamba-hamba-Nya.”

Yang menciptakan Iblis adalah Allah, akan tetapi bukan untuk menenggelamkan manusia ke lembah kehinaan. Sebab bersamaan dengan itu Allah telah meletakkan benteng iman ke dalam hati manusia. Syekh Ahmad Athaillah menjelaskan hal ini :

“Dijadikan setan itu sebagai musuhmu, agar kamu menjadi bosan kepada setan itu, dan segera berlindung kepada-Nya. Allah tetap menggerakkan nafsumu, agar kamu tetap mendapat kepada-Nya.”

Ungkapan ini meminta perhatian manusia tentang dirinya. Setan memang selalu ada, dan terus berkeinginan menyesatkan anak ADAM. Allah SWT yang Maha Mengetahui hal ini telah meminta perhatian manusia agar tidak lalai. Kembalilah kepada Allah secepatnya, dan secara tertib mendatangi Allah dalam wujud ibadah rutin.

Seperti sudah dijelaskan sebelum ini bahwa setan hanya berbuat dalam batas menggoda dan menipu manusia, tidak lebih dari itu. Ia tidak merusak apalagi membunuh. Allah SWT berfirman dalam surat An-Naml ayat 99, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya, atas orang-orang yang beriman, dan mereka bertawakal kepada Allah.” Dalam Surat An-Naml ayat 100, “Sesungguhnya kekuatan setan hanyalah kepada orang yang mengambilnya sebagai pemimpin dan suka menyekutukan Allah.”

NABI Muhammad SAW mengajarkan kita bincang-bincang untuk terlindung dari godaan setan: Rabbi a’udzu bika min hamazatisy syaytin fga innahu yahzurun (Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rong-rongan setan, karena sesungguhnya ia menyesatkan), atau selalu membaca “Ta’awudz” diikuti dengan membaca Mu’awwizatin (Al-Falaq DAN An-Nas)

die *Mutu Manikam dari Kitab Al-Hikam*
Syekh Ahmad Ataillah
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Hawa Nafsu Adalah Seseorang Ketika Dilepas Pemiliknya
cisaat | April 2, 2009
Syaikh Abdul Qadir Jailani ra., berkata: Engkau tidak akan luput dari dua perkara: engkau jauh dari Allah SWT, atau engkau dekat dengan-Nya.

Maka jika engkau jauh dari-Nya, lalu apa arti kedudukan dan angan-anganmu akan anugerah yang berlimpah, nikmat dan kemuliaan yang langgeng, kecukupan yang besar, keselamatan, kekayaan dan ketenangan baik dl dunia maupun akhirat?

Bangkitlah dan segeralah terbang kepada Allah dengan dua sayap. Salah satunya: meninggalkan kelezatan dan syahwat baik yang haram maupun yang mubah, dan semua yang berbentuk kesenangan. Adapun yang satunya: adalah tahan dengan cobaan dan berbagai hal yang tidak menyenangkan, dan mencoba membebaskan diri dari makhluk dan hawa nafsu, ambisi dan angan-angan, baik yang duniawi maupun ukhrawi, sehingga mampu untuk sampai dan dekat kepada-Nya.

Maka ketika itu engkau akan mendapatkan semua yang engkau angan-angankan, dan engkau mendapatkan kemuliaan yang agung dan kemenangan yang besar.

Apabila engkau termasuk orang yang dekat dan sampai kepada-Nya, engkau termasuk orang yang mendapatkan perlindungan, bimbingan, cinta, dan kasih sayang; maka indahkanlah tingkah lakumu. Janganlah engkau tertipu dengan yang engkau miliki, sehingga eng¬kau lalai dalam mengabdi. Dan janganlah jelek adabmu dalam berkhidmat, janganlah engkau terus terlena dalam kebodohan, kezaliman dan ketergesa-gesaan, sebagaima¬na firman Allah SWT:...dan dipikullah amanat itu oleh ma¬nusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim lagi amat bodoh (QS 33: 72), dan firman-Nya: Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa (QS 17: 11).

Peliharalah pandanganmu, jangan sampai berpaling kepada hal-hal yang sudah engkau tinggalkan yakni makhluk, hawa nafsu, kehendak, pilihan dan usaha-dan engkau tidak bisa sabar dan menerima ketika cobaan itu datang kepadamu. Di hadapan Allah, jadilah engkau laksana se¬buah bola yang sedang dimainkan oleh seorang pemain dengan tongkatnya, atau laksana mayat di tangan orang yang memandikannya, dan laksana anak balita di dalam kamar ibunya atau pengasuhnya.

Butakanlah matamu kepada selain Allah SWT sehingga engkau tidak melihat apa-apa kecuali Dia tak ada yang eksis, tak ada bahaya, manfaat, pemberian, dan penolakan. Anggaplah manusia dan hal-hal duniawi, pada saat gangguan dan cobaan menimpamu, sebagai cambuk-Nya yang dengannya Dia mencambukmu; dan ketika engkau mendapatkan kenikmatan dan anugerah, jadikanlah semua itu laksana tangan-Nya yang sedang menyuapimu.

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Ya Shobiran
cisaat | August 26, 2008
Wahai dzat yang Maha Sabar berilah kabar gembira kepada hamba yang sabar
Segera datangkan pertolongan, kelapangan serta kemenangan
Orang yang sabar pasti akan mendapatkan sesuatu yang ia harapkan berkat kesabarannya
Waktu berubah menjadi cerah setelah gelap dan keruh
Maka bersabarlah atas segala cobaan dan ujian yang datang kepada dirimu serta tunggulah
Kelapangan, kesenangan pasti datang sebab qodar pastikan berubah
Jika kejadian dan peristiwa menggelapkan dan memburamkan dirimu
Maka tenangkan dirimu, berhati-hatilah janganlah engkau gundah gulana
Bersabarlah seperti sabarnya orang-orang yang bertakwa
Pasti Allah memberi hidayah pada dirimu
Dan sepertinya sabarnya orang-orang Abrar (baik) yang mana mereka tidak berubah ditengah-tengah segala perubahan
Ketahuilah bahwa alam ini berwatak
Selalu berubah dan menyusahkan pikirkanlah wahai saudaraku sedalam-dalamnya
Dan ikutilah raja-raja orang yang sholeh, pelita petunjuk
Dialah sebaik-baik ciptaan yang diciptakan dialam ini,
Muhammad sebaik-baik hambanya
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Allah Itu Tidak Ghoib
cisaat | August 26, 2008
Sejak kecil, begitu akrab di telinga kita yang menyebut bahwa Allah itu gaib. Bahkan sering orang menegaskan; "terserah yang gaib-lah!", dan sebagainya. Konotasi gaib karena Allah tidak bisa dilihat secara kasat mata oleh kita dan kelak kegaiban Allah sejajar dengan kegaiban hal-hal gaib lain.

Padahal, tidak satu pun asma dan Asmaul Husna (nama-nama agung Allah) yang menyebut bahwa Allah itu gaib, tahu bersifat gaib, atau punya nama al Gaibu di Asmaul Husna. Tidak ada.

Kegaiban Allah itu muncul hanya karena kegelapan kosmos spiritual kita saja yang membuat diri kita terhalang melihat Allah Yang Maha Nyata, Maha Jelas, Maha Dzohir, Maha Batin, Maha Terang Benderang, dan pemilik segala maha.

Sesungguhnya, tak satu pun di jagad semesta ini yang bisa menutupi Allah. Kita mengatakan Allah itu gaib hanya karena menutup diri sendiri saja sehingga tidak bisa melihat Allah. Oleh karenanya Ibnu Athaillah as Sakandary dalam kitab Al-Hikam menegaskan: Bagaimana bisa terbayang ada sesuatu yang menutupi Allah, padahal Dia tampak pada segala sesuatu. Bagaimana bisa dibayangkan sesuatu menutupi Allah, sedangkan Allah tampak di setiap sesuatu. Bagaimana bisa dibayangkan sesuatu bisa menutupi Allah, padahal Allah itulah yang hadir untuk segala sesuatu. Bagaimana dapat dibayangkan jika sesuatu itu menutup Allah, sedang Allah sudah ada sebelum segala sesuatunya ada.

Bagaimana segala sesuatu menutup Allah, sedangkan Allah itu lebih jelas ketimbang segalanya. Dia adalah Yang Maha Esa. Tak ada yang menandingi dan menyamai-Nya. Dia lebih dekat dari urat nadi Anda sekali pun.

Wacana di atas mempertegas betapa Allah itu tidak gaib. Yang gaib justru hawa nafsu kita ini. Manakala kita tidak bisa melihat Allah di balik jagad semesta ini, berarti mata hati kita sedang dikaburkan untuk melihat nurullah (cahaya Allah). Sebab itu, kita harus melihat Allah di mana-mana, kapan saja tiada batas waktu terhingga.

Nurullah adalah awal dari muroqobah kita dan muraqobah adalah awal dan musyahadah (penyaksian Allah dalam jiwa), dan kelak baru mengenal Allah dalam arti yang sesungguhnya. Inilah ma'rifatullah.
Renungan Qalbu • 0 Comments/Trackbacks
Navigation

* Home
* Gagak Mas
* Harum Gumilang
* Archives
* RSS 2.0 Feed

Earlier Posts

* Keheningan
* Hurip
* Jalani Saja ...
* Keong
* Dimensi Jiwa Manusia Dalam...

Sections

* Renungan 2004
* Renungan Qalbu



Credits: ©2010 by Renungan Qolbu
Powered by Gagak Mas Harum Gumilang