time

Jumat, 22 Oktober 2010

penyakit pembuluh darah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Pembuluh Darah
1. Pembuluh Arteri
Terdiri dari 3 lapisan dinding arteri :
a. Tunika Adventisia
Merupakan lapisan paling luar yang mengandung serabut saraf , pembuluh darah serta jaringan ikat.
b. Tunika Media
Merupakan lapisan tengah yang mengandung kolagen, otot polos, elastin pengontrol ( dilatasi – kontraksi ).
c. Tunika intima
Merupakan lapisan bagian dalam yang menyediakan permukaan non trombogenik untuk aliran darah.

Aorta
Pembuluh darah yang berjalan melntas rongga toraks dan abdomen dan diberi nama sesuai lokasinya.
Aorta Torasika
Terbagi menjadi :
a. Aorta torasika assenden
Yang mensuplai darah ke kepala, leher dan extremitas atas.
b. Arkus aorta tranversal
c. Aorta torasika desenden
Yang mensuplai darah ke organ-organ abdomen.

Penyakit pada pembuluh darah arteri menurut penyebabnya dapat dibedakan :
a. Atheroscklerosis
b. Non Atheroscklerosis
- Nekrosis media kistik
- Peradangan arteri
- Gangguan vasospastik
- Displasia fibromuskular

a. Atheroscklerosis
Atheroscklerosis adalah penyakit yang paling sering menyerang susunan pembuluh darah arteri yang ditandai oleh penumpukan lemak pada tunika intima arteri.
Yang dtandai dengan deposit lemak pada tunika intima yang kemudian terjadi kalsifikasi, fibrosis, trombosis dan perdarahan yang pada akhirnya terbentuk plak atheroscklerosis yang komplek atau ateroma.Yang akhirnya tunika media mengalami degenerasi yang pada akhirnya menyumbat lumen pembuluh darah dan melemahkan dinding arteri.

Proses atheroscklerosis

Penumpukan lemak pada tunika intima


Proses kalsifikasi, fibrosis, trombosis, perdarahan


Hipoxia tunika intima


Gangguan difusi O2 ke tunika media


Hypoxia tunika media


Kerusakan tunika media


Penipisan jaringan


Dilatasi









b. Non Atheroscklerosis
1. Nekrosis media kistik
Yaitu proses pathologis yang menghasilkan perubahan degenerasi tunika media yang dapat menyebabkan terbentuknya aneursma, diseksi aorta atau rupture arteri
2. Peradangan arteri
Peradangan pada aorta atau arteri perifer dapat menyebabkan oklusi arteri.
Thromboangitis obliterans atau penyakit burger yaitu penyakit oklusif kronis pada arteri dan vena kecil dan sedang.

c. Kondisi vasospastik
Kondisi vasospastik dapat menyebabkan oklusi arteri sementara.
Sindrome Reynaud yaitu disebabkan karena vasospasme arteri dan obstruksi. Biasanya terjadi pada jari-jari tangan serta kaki.Yang ditandai perubahan warna kulit karena vasokonstriksi, sensasi dingin dan kesukaran motorik halus.Faktor pencetusnya adalah rangsangan dingin serta emosi.

d. Displasia fibromuskuler
Displasia fibromuskuler ditandai oleh jaringan ikat fibrosa dinding arteri yang abnormal.Dan biasa terjadi pada arteri ginjal yang menyebabkan hypertensi renovaskuler.

Prosedur Diagnostik
1. Ultrasound Doppler
Penyakit pembuluh darah arteri menimbulkan kelainan kecepatan aliran dan pola aliran. Aliran yang mengarah ke transduser biasanya berwarna merah dan yang menjauhi berwarna biru.Pada daerah stenosis warna akan lebih terang.
2. CT Scan
Menggambarkan langsung dinding pembuluh darah, sehingga ideal untuk mengetahui ukuran aneurisma dan struktur pembuluh darah yang mengindikasikan adanya penyakit.
3. Pencitraan Resonansi Magnetik ( MRI )
MRI adalah alat yang sering dipilih untuk menggambarkan pembuluh darah kecil pada sebelah distal anggota gerak dan kaki.Angiografi MR biasanya untuk menilai penyakit obstruksi aorta abdominal distal yang menuju ke kaki.

4. Pletismografi Segmental
Mengukur perubahan-perubahan yang terjadi dalam volume denyut.
5. Radiografi Dada
Untuk menilai aneurisma dan diseksi aorta
6. Arteriografi
Pada operasi untuk menentukan lokasi past dan luasnya penyakit serta digunakan untuk evaluasi sirkulasi kolateral dan keadaan pembuluh darah disebelah distal dan proximal.
7. Angiografi Substraksi Digital
Untuk memantau sirkulasi darah arteri dengan menggunakan teknik computer.

Penyakit Arteri Oklusif

Penyakit arteri oklusif kronis meliputi gangguan yang menyebabkan ischemia akibat obstruksi arteri.
Penyebabnya adalah atheroscklerosis dan lebih sering terjad pada ekstremitas bawah daripada ekstremitas atas. Tempat yang paling sering terjadi adalah :
Pembuluh aortoilliaka
Pembuluh femoropoplitea
Pembuluh poplitea tibialis
Aotra terminalis

Patofisiologi
Atheroscklerosis Kronis


Menyempitkan Lumen Arteri


↑ Resistensi Aliran Darah


Suplai darah ke Jaringan


Iskemia


Oklusi akut dapat menyebabkan schemia yang berat karenatidak cukup waktu untuk membentuk kolateral.

Manifestasi klinis
- Klaudikasio intermitten ( nyeri berulang ) disebabkan isckemia otot yang menimbulkan nyeri saat istrahat. Nyeri yang timbul saat istirahat menunjukkan adanya penyakit oklusif yang lanjut. Nyeri timbul saat terlentang dan memburuk pada malam hari.
- Perubahan warna kulit pada extremitas bawah, peninggian extremitas menimbulkan warna pucat karena pengaruh gravitasi yang menurunkan tekanan arteri dan menurunkan volume darah dalam kapiler.
- Isckemi kronik dan berat terjadi perubahan tropic kulit dan kuku, rambut rontok, perbedaan suhu antara daerah yang lebih dngin dan lebih hangat serta pengecilan tungkai jaringan lunak.
- Isckemia lebih berat lagi dapat timbul ulserasi dan ganggren.
Ganggren kering disebabkan oleh berhenti total aliran darah dengan nekrosis pada seluruh jarngan.
Ganggren basah disebabkan obstruksi tidak total, daerah nekrosis bercampur dengan oedema dan peradangan.
- Oklusif progresif aorta terminalis ( Syndrome Leriche ) yaitu hilang atau berkurangnya denyut femoralis, klaodikasio pada bokong, panggul, paha, hlang potens sexual.

Pengobatan
- Stop merokok
- Nyeri klaodikasoi berkurang dengan istarahat
- Analgetik untuk mengontrol nyeri
- Perawatan kaki untuk mencegah infeksi.
- Antibiotik baik topical maupun intra vena diberikan jika terjadi
Infeksi.
- Pada kasus oklusi arteri akut memerlukan tindakan segera dengan pemberian antikoagulasia untuk mencegah hilangnya sirkulasi kolateral dan mencegah perluasan emboli.

Terapi Bedah
Koreksi bedah dapat dilakukan dengan ;
- Cangkok pintas yaitu cangkok dibagi menjadi dua pembuluh, ujung proximal cangkok beranastomose pada salah satu sisi aorta, ujung distal beranastomose pada pembuluh yang lain.
- Endarterektomi yaitu terdiri dari diseksi dan pengangkatan plak pada ateromatosa dari lumen arteri.

Penyakit Arteri Aneurisma

Aneurisma adalah suatu dilatasi dinding arteri yang terlokalisasi.
Jenis aneurisma :
1. Fusiformis yaitu bentuk dilatasi sirkum ferensial uniformis ( lebih sering ditemukan )
2. Saccular yaitu berbentuk seperti kantung yang menonjol keluar dan berhubungan dengan dinding arteri melalui leher sempit.
3. Aneurisma palsu / pseudo aneurisma yaitu akumulasi darah extravasculer disertai disrupsi ketiga lapsan pembuluh darah

Patofisiologi
Ateroscklerosis
Usia Lanjut
Hypertensi
Congenital


Degerasi dan melemahnya dinding Tunika Media


Dinding Tunika Media menipis


Dinding Tunika Media berdilatasi


Aneurisma



Berlaku Hukum Laplace
Dimana tekanan dan tegangan pada dinding berkaitan langsung dengan radius pembuluh darah dan tekanan intra arteri.



Lokasi tersering
Aneurisma menurut lokasinya dibagi :
1. Aneurisma Thorasicca, dapat terjadi pada aorta torasicca desendes di luar arteri subklavia kiri, Aorta asenden di atas katub aorta dan arkus aorta.
2. Aneurisma Abdominal, biasanya mulai dari bawah arteri renalis dan meluas ke bifurkasio aorta, kadang pada arteri illiaka.

Gambaran klinis
Sering asimtomatik
Tanda pertama penyakit ini berupa komplikasi yaitu rupture, thrombosis
dan embolisasi. Aneurisma abdomen terdeteksi pada saat pemeriksaan
abdomen sebagai massa di region umbilikalis.Gejala buruk menandakan
adanya perluasan aneurisma.
- Perdarahan retroperitoneal kronik
- Nyeri punggung dan abdomen yang berat
- Nyeri epigastrium
- Kadang denyut nadi arteri femoralis menghilang
Aneurisma thorasika baru bisa ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan radiogram dada.Bila kompresi dan perluasan pada struktur yang berdekatan missal pada esophagus menimbulkan disfagia. Kompres pada syaraf laryeus rekuren menyebabkan suara serak. Odema kepala dan lengan menunjukkan kompresi pada vena kava superior.

Pengobatan
Dengan tindakan pembedahan minimal aneurisma dengan diameter 6 cm.
1. Dengan pencangkokan pada aneurisma abdomen berupa cangkok berbentuk tabung dianasomosis ke aorta.
2. Stent endovaskuler untuk koreksi aneurisma aortoilliaka dan abdominalis. Stent dimasukkan ke dalam arteri femoralis melalui arteri illiaka yang menuju aorta dan menyangkutkan di permukaan proxima dan distal daerah aneurisma.
3. Aneursma torasika memerlukan tindakan bedah jika besar dan menekan organ sekitar.

Diseksi aorta

Diseksi aorta adalah pemisahan lapisan pembuluh darah oleh sebuah kolom darah.
Pemisahan ini menimbukan lumen palsu yang berhubungan dengan lumen sejati melalui robekan intima.Diseksi tidak meluas melingkari pembuluh darah tapi memanjang disepanjang pembuluh darah. Perluasan ini bisa menyumbat aliran secara total maupun parsial
Diseksi aorta yang kurang dari 2 minggu digolongkan diseksi akut dan yang lebih dari itu disebut kronis.

Klasifikasi diseksi menurut DeBakey :
Aneurisma Tipe I : berasal dari aorta asenden tepat diatas katub aorta meluas kedistal ke aorta abdominal
Aneurisma Tipe II : terbatas pada aorta asenden
Aneurisma Tipe III : mulai dari aorta desenden tepat disebelah distal arteri subklavia kiri meluas ke dstal menuju bifurkasio aorta.

Manifestasi kinis
- Mendadak nyeri sangat pada dada
- Nyeri menjalar ke punggung serta extremtas bawah
- Tekanan Darah meningkat
- Terdapat bising diastolic karena regurgtasi aorta
- Anuria akibat keterlibatan arteri renalis
- Isckemia extremitas bawah akibat oklusi arteri illiaka

Pengobatan
- Pembedahan : bila diseksi berjalan terus dan menimbulkan komplikasi seperti oklusi arteri atau ketidak stabilan hemodinamik.
- Terapi medis : kamsilat trimetafan atau natrium nitroprusid untuk mengurangi ketegangan dinding aorta. Analgesik untuk nyeri, Propanolol untuk mengurangi kekuatan kontraksi ventrikel.

Tidak ada komentar: