time

Jumat, 15 Oktober 2010

preoperatif

Merupakan tahapan dr proses pembedahan yang dimulai dari prabedah (preoperatif),bedah (intraoperatif),dan pascabedah (postoperatif)
Praoperatif mrp masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan yg dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir saat pasien berada di meja bedah

Intraoperatif yaitu masa pembedahan yg dimulai sejak pasien dipindahkan ke meja operasi sampai pasien dibawa ke ruang pemulihan
Postoperatif yaitu masa setelah dilakukannya pembedahan yg dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Perawatan yg dilakukan sebelum tindakan pembedahan yg dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir saat pasien berada di meja bedah
Kaji :
Riwayat kesehatan pasien
Riwayat medis
Riwayat pembedahan sebelumnya
Riwayat obat-obatan
Alergi, merokok dan konsumsi alkhohol
Persepsi pasien dan keluarga ttg pembedahan
Diet
Sehari sebelum pembedahan pasien masih diperbolehkan makan/minum
Anaesthesi umum : 8 (puasa) pada operasi dengan jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 4 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum
Anastesi lokal atau spinal pasien diperbolehkan makan makanan ringan
Bahaya makan/minum menjelang pembedahan :
Aspirasi pada saat pembedahan
Mengotori meja operasi
Mengganggu jalannya operasi
Pengosongan usus
Untuk pembedahan pada saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi
Tujuan :
Mencegah cidera kolon
Memungkinkan visualisasi yg lebih baik pada are yg akan dioperasi
Mencegah konstipasi
Mencegah infeksi


Persiapan kulit
Daerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut
Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi
Rambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi
Luas daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2
Pemeriksaan penunjang
Meliputi hasil laboratorium (elektrolit, darah beku,darah rutin, albumin,gula darah, BUN, kreatinin), foto rontgen, ECG, USG dan lain-lain
Informed concent
Yaitu lembar persetujuan atas tindakan yg akan dilakukan pasien, bisa ditandatangani o/ pasien atau keluarga
Pada kondisi gawat darurat,tim medis diperbolehkan mengambil tindakan tanpa persetujuan pasien/keluarga jika keluarga tidak bisa dihubungi
Tujuan :
Melindungi pasien dr prosedur tindakan
Melindungi tim pembedahan dr tuntutan hukum
Meliputi berbagai informasi ttg sifat, prosedur yg akan dilakukan, pilihan thd prosedur tindakan serta resiko thd pilihan dr pembedahan
Latihan bernapas dan batuk
Dilakukan u/ meningkatkan kemampuan paru
Latihan kaki
Dilakukan u/ mencegah dampak tromboplebitis



Antara lain : latihan memompa otot, latihan quadrisep, latihan mengencangkan glutea
Latihan otot : dg menggerakkan otot betis dan paha, kemudian diistirahatkan, ulangi hingga 10x
Latihan quadrisep : dg membengkokkan lutut kaki rata di tempat tidur, kemudian diluruskan,mengangkat tumit,melipat lutut rata di tempat tidur, ulangi hingga 5x
Mengencangkan glutea : menekan otot pantat, kemudian digerakkan ke tepi tempat tidur lalu istirahat,ulangi 5x

Latihan mobilitas
Bertujuan u/ mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah dekubitus, merangsang peristaltik, serta mengurangi adanya nyeri

Pasien dan keluarga akan mengalami kecemasan saat akan dilakukan pembedahan
Takut akan perasaan sakit atau hasilnya
Keadaan sosial ekonomi keluarga
Perawat harus memberikan pendidikan kesehatan (penyuluhan) baik kepada pasien dan keluarga
Pendidikan kesehatan meliputi :
Penjelasan ttg persiapan hingga tindakan pembedahan, diantaranya jenis tindakan yg dilakukan, pengiriman ke kamar bedah dan pemulihan, kemungkinan pengobatan setelah pembedahan


Untuk melindungi pasien dr kesalahan identifikasi atau mencegah cidera
Cek daerah kulit / persiapan kulit
Persiapan perut (lavement)
Cek gelang identitas / identifikasi pasien
Lepas tusuk konde,wig,tutup kepala / peci dan perhiasan
Bersihkan cat kuku
Untuk melindungi pasien dr kesalahan identifikasi atau mencegah cidera
Cek daerah kulit / persiapan kulit
Persiapan perut (lavement)
Cek gelang identitas / identifikasi pasien
Lepas tusuk konde,wig,tutup kepala / peci dan perhiasan
Bersihkan cat kuku
Kontak lensa harus dilepas dan diamankan
Protesa (gigi palsu, mata palsu) harus dilepas
Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran
Kandung kencing harus sudah kosong
Status pasien beserta hasil-hasil pemeriksaan harus dicek
Catatan tentang persiapan kulit
Tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, TN), hasil lab
Pemberian premedikasi
Pengobatan rutin
Data antropometri (BB, TB)
Informed Consent

Tingkat keseriusan :
Bedah mayor
Melibatkan perubahan yg luas pd bag tubuh dan menimbulkan dampak yg tinggi bg kesehatan bila tidak dilakukn
Ex : Bypass arteri koroner, pengangkatan laring,reseksi lobus paru
Bedah minor
Melibatkan perubahan yg kecil pd tubuh,sering dilakukan u/ memperbaiki deformitas,dampak rendah

Ex : Ekstrkasi katarak, operasi palstik wajah, graft kulit, ekstraksi gigi
Tingkat urgensi :
Elektif
Dilakukan berdasarkan pilihan pasien, mungkin tidak penting dn tidak dibutuhkan u/ kesehatan
Ex : operasi plastik bag tertentu dr wajah, rekonstruksi payudara
Gawat
Perlu u/ kesehatan pasien,dpt mencegah timbulnya masalah tambahan,tidak selalu bersifat darurat
Ex : Eksisi tumor ganas, pengangkatan batu empedu
Darurat
Harus dilakukan segera untuk menyelamatkan jiwa pasien atau untuk mempertahankan fungsi bag tubuh
Memperbaiki perforasi appendiks, memperbaiki amputasi traumatik
Berdasarkan tujuan :
Diagnostik
Bedah eksplorasi u/ memperkuat diagnosa medis
Ex : Biopsi massa payudara

Ablatif
Pengangkatan bagian tubuh yang menderita penyakit
Ex : Amputasi, appendiktomi
Paliatif
Menghilangkan atau mengurangi intensitas gejala penyakit, namun tidak menyembuhkan penyakit
Ex : koslostomi, debridemen jaringan nekrotik
Rekonstruktif
Mengembalikan fungsi yang mengalami trauma
Ex : Fiksasi internal pada fraktur
Transplantasi
Dilakukan untuk mengganti organ atau struktur yg mengalami malfungsi
Ex : Ttransplantasi ginjal,kornea,hati
Konstruktif
Mengembalikan fungsi yg hilang atau berkurang akibat anomali kongenital
Ex : memperbaiki bibir sumbing, penutupan defek katub atrium jantung
Berdasarkan lokasi :
Bedah thorak dan kardiovaskuler, neurologi, ortopedi, kepala leher, digestif, dll

Anestesi umum
Anestesi yg dilakukan u/ memblok pusat kesadaran otak dg menghilangkan kesadaran dan menimbulkan relaksasi serta hilangnya rasa
Metode pemberian : inhalasi dan intravena
Anestesi regional
Anestesi yg dilakukan u/ menghilangkan rasa pd bag tubuh tertentu, pasien masih sadar
Metode pemberian : blok regional dg tourniquet, blok spinal,epidural
Anestesi lokal
Anestesi yg dilakukan u/ memblok transmisi impul saraf pd daerah yang akan dilakukan tindakan.
Metode yg digunakan infiltrasi atau topikal



Metode pemberian : blok regional dg tourniquet, blok spinal,epidural
Anestesi lokal
Anestesi yg dilakukan u/ memblok transmisi impul saraf pd daerah yang akan dilakukan tindakan.
Metode yg digunakan infiltrasi atau topikal

Tidak ada komentar: