Protein merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh oleh karena selain sebagai bahan bakar yang terpenting sebagai zat pembangun dan pengatur.
Protein adalah sumber-sumber asam amino yang mengandung unsur : C, H, O, dan N tidak dimiliki oleh lemak dan KH
Molekol protein juga mengandung : Fosfor, Belerang, Fe (Besi), dan Tembaga.
Protein Pondasi sel pada manusia
Menyediakan bahan-bahan penting untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh.
Bekerja sebagai pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh.
Memberikan tenaga, jika kebutuhan tidak dapat dipenuhi oleh KH dan lemak.
Protein berfungsi :
Bagian utama dari sel inti (nukleus dan protoplasma.
Bagian padat dari jaringan dalam tubuh (otot, glandula, sel-sel darah)
Penunjang organik dari matrik tulang, gigi, rambut dan kuku.
Bagian enzim dan hormon.
Bagian dari cairan yang disekresi kelenjar kecuali empedu, keringat dan urin (tidak mengandung protein).
Bagian dari anti body (zat kekebalan tubuh atau globulin).
Mengatur proses yang berlangsung dalam tubuh (dalam bentuk hormon mengandung protein).
Bergabung dengan mineral dan vitamin membentuk enzim.
Zat anti body.
Membantu mengatur keluar masuknya cairan, nutrisi dan metabolik jaringan masuk ke sel darah.
Tubuh yang kekurangan plasma protein keseimbangan cairan terganggu dan akan berakumulasi disekitar jaringan OEDEMA
Protein mengandung unsur karbon dapat berfungsi sebagai bahan bakar sumber energi.
Dibakar pada sat tubuh tidak menerima KH dan lemak yang mencukupi kebutuhan tubuh.
Mensuplai 4 kalori per gram.
Menjaga proses fisiologis tubuh oleh karena bahan baku pembentukan hormon, protein plasma, antibody dan kromosom.
Berperan dalam perkembangna tubuh yaitu : untuk pertumbuhan, pemulihan dan memelihara struktur dalm tubuh.
Berperan dalam metabolisme tubuh ; sebagai enzim, protein mempercepat dan terlibat aktif dalam reaksi biologis dan kimiawi dalam tubuh.
Memelihara keseimbangan cairan dan asam basa. Molekul protein sebagai sisitem penyangga (buffer system) dalam mengontrol keseimbangan asam basa
Sebagai sumber energi.
Penawar racun (detoksikasi)
Sebagai enzim.
Alat pengangkut dan alat penyimpan misal : Hb mengankut O2 dalam eritrosit.
Pengatur pergerakan komponen utama otot, gerkan otot terjadi adanya 2 molekul protein yang berperan : oktin dan miosin.
Penunjang mekanis. Daya tahan kulit dan tulang terhadap robekan kecil kolagen.
Pertahanan tubuh zat anti body protein khusus dapat mengenal dan menempel dan menghancurkan benda asing yang masuk dalam tubuh.
Medii perambatan impuls syaraf sebagai reseptor.
Pengendalian pertumbuhan.
Hewan
Ikan, daging, telur, susu.
Ikan protein tinggi : bandeng, kakap, ikan asin, teri.
Daging : ayam, babi, kambing, kebau, sapi, hati, usus dan babat.
Susu : susu sapi, susu bubuk, susu bubuk murni, susu kerbau, susu kambing.
Nabati / tumbuhan
terutama : kacang-kacangan dan bahan makanan yang tebuat dari kacang-kacangan (kacang hijau, kedelai, kacang tanah, tahu, tempe)
Di olah oleh :
Renin dan pepsin dalam cairan lambung.
Tripsin dan mikotripsin dalam getah prankeas.
Erepsin dalam usus halus ( Asam amino)
Absorbsi
asam amino diserap dinding usus halus aliran darah sel-sel menariknya untuk tumbuh dan perbaikan digunakan untuk membangun protein baru
Asam amino esensial
Asam amino semi esensial
Asam amino non esensial
Tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri.
Sangat dibutuhkan tubuh.
Disuplia dalam bentuk jadi daloam menu yang dimakan sehari-hari.
8 asam amino esensial untuk orang dewasa tubuh tidak dapat membentuk.
10 asam amino esensial untuk anak-anak.
Isoleusin
Leussin
Lisin
Methionin
Penilalanin
Threonin
Triptopen
valin
Asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial.
Dapat diartikan sebagai asam amino yang dapat menjamin proses kehidupan jaringan orang dewasa tetapi tidak cukup untuk pertumbuhan anak-anak.
Arginin
Titrosin
Sistin
Glisin
Serin
Dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi pertumbuhannnya.
Asam glutamat
Glutamin
Asam aspartat
Asparagin
Alanin dan prolin.
Protein sempurna
yaitu protein yang mangandung asam amino esensial lengkap baik macam dan jumlahnya sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang ada.
Umumnya adalah protein hewani : kasein pada susu
albumin pada putih telur
Protein tidak sempurna
Yaitu protein yang tidak mengandung/sedikit berisi satu/lebih asam amino esensial.
Protein ini tidak dapat menjamin tumbuh dan mempertahankankehidupan jaringan yang ada
Mis : zein pada jagung
protein nabati lainnya.
Protein kurang sempurna
yaitu protein yang mengandung asam amino esensial lengkap tetapi ada beberapa yang hanya sedikit.
Protein ini tidak dapat menjaminpertumbuhan tetapi dapat mempertahankan jaringan yang sudah ada
Misalnya : legumin pada kacang-kacangan
gliadin pada gandum
time
Jumat, 15 Oktober 2010
KDM
KEHILANGAN
Disampaikan oleh : KASNOTO, SST.
Pengertian:
Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. (Lambert & Lambert, 1985 – 35)
Kehilangan merupakan suatu pengalaman yang pernah di alami individu selama rentang kehidupan.
Respons terhadap kehilangan:
Respons terhadap kehilangan dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu:
Respons Duka (Griving); adalah respons fisiologis dan psikhologis yang menyakitkan terhadap kehilangan yang berarti.
Macam – macam duka :
• Duka yang bersifat sementara:
Duka ini tidak memerlukan bantuan karena mendapat dukungan dari lingkungan.
• Duka yang bersifat berat:
- Dapat menimbulkan Depresi yang merupakan respons maladaptif.
- Tidak menuju ke pemulihan dan cenderung merugikan keluarga dan teman.
Respons duka terhadap kehilangan setiap orang berbeda, hal ini tergantung dari;
- Persepsi individu terhadap sesuatu yang hilang.
- Pengalaman masa lalu individu dalam menanggulangi kehilangan.
- Aeti/nilai dari sesuatu yang hilang (barang/orang).
Respons kehilangan dari aspek Kultural; sering bersifat negatif.
Misalnya:
- Harus bersifat tegar sehingga melarang seseorang mengekspresikan rasa duka.
- Tidak boleh menunjukkan kekecewaan/marah dalam menghadapi kehilangan.
Respons kehilangan dari aspek Spiritual; hal ini dapat dimanifestasikan dalam bentuk;
- Kemungkinan kebutuhan spiritual terlupakan.
- Kepercayaan kepada Tuhan/lain – lain seperti tidak mendukung realitas perasaan.
- Sebagai ujian/percobaan.
- Sebagai takdir.
Strategi perilaku yang membantu adaptasi (Warden, 1982).
Ada beberapa strategi perilaku yang membantu adaptasi dalam menghadapi kehilangan, yaitu:
1. Menerima realitas kehilangan.
2. Mengalami sakitnya duka/sedih.
3. Menyesuaikan terhadap lingkungan.
4. Mengembalikan kekuatan emosional ke hubungan baru.
TEORI KEHILANGAN:
Teori Psykhoanalitik:
Sigmund Freud ; Duka cita merupakan reaksi kehilangan. Ketidak mampuan mengatasi dapat berakibat depresi.
Teori Kognitif :
Menurut Engel ; Kelanjutan persepsi dan evaluasi kehilangan terhadap kejadian dapat menimbulkan schok dan tidak percaya. Untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan kesadaran pemulihan.
Teori Sosiokultural:
Lindeman: Serangkaian respons – respons terhadap pengalaman setelah terjadi kecelakaan/bencana.
Symphtoom duka cita yang normal;
1. Keluhan – keluhan fisik (somatic distress).
2. Pekerjaan dengan perkiraan dapat mengurangi kedukaan (pre occupation with the image of decreased).
3. Perasaan untuk bersatu (feelings of guilt).
4. Reaksi bermusuhan (hostile reaction).
5. Kehilangan sifat kebapaan (loss of patterns of conduct).
Teori Perkembangan:
Ericson; Reaksi individu terhadap kehilangan dan kematian sesuai perkembangan kelompok usia.
Teori Perilaku:
Kubler ross; Tahapan duka mencakup 5 tahap:
a. Penolakan (Denial).
b. Marah (Anger).
c. Tawar – menawar (Bargaining).
d. Depresi (Depresion).
e. Penerimaan (Acceptance).
TYPE KEHILANGAN
Ditinjau dari obyek yang hilang ;
1. Obyek Eksternal:
Harta milik yang hilang/rusak.
Nilai obyek yang hilang.
2. Orang yang berarti;
Orang tua, anak, suami/isteri dst.
Kawin/cerai, meninggal.
3. Lingkungan;
Pindah/tugas baru, Masuk Rumah Sakit.
Meninggalkan situasi yang sudah terbiasa.
4. Aspek diri;
Fisik: Bagian tubuh mengalami operasi/sakit.
Fungsi psikhologis: Memori, Humor, Harga diri.
Kasih sayang.
5. Kehidupan;
Proses tumbuh kembang.
Ditinjau dari bentuk kehilangan;
1. Actual loss;
Kehilangan yang dapat dikenal/di identifikasi oleh orang lain sama seperti individu yang kehilangan.
2. Perceived loss;
Kehilangan yang sulit di kenali/di pahami orang lain.
Contoh: Kehilangan prestise.
3. Anticipatory loss;
Perasaan kehilangan yang terjadi sebelum kehilangan terjadi.
Individu memperlihatkan perilaku kehilangan dan berduka untuk suatu kehilangan yang akan berlangsung hal ini sering kelihatan pada keluarga klien yang sakit terminal.
Perbandingan 3 teori “ Proses Grieving “
Engel (1964) Kubler Ross (1969) Martocchio (1989)
Shock & Disbelief
Developing awarenes
Reorganization & restitution Denial
Anger
Bargaining
Depresion.
Acceptance
Shock and disbelief
Yearning and protest
Anguish
Disorganisation & despair
Identification in bereavement
Reorganisation & restitution.
BAGAN KEHILANGAN DAN PENANGANANNYA
Kehilangan (loss)
A. Sumber yang menentukan
Kejadian yang tidak di prdiksi Kejadian yang di harapkan
## Kecelakaan. ## Kedewasaan.
## Penyakit akut. ## Perkawinan.
## Penyakit khronis.
B. Jenis – jenis kehilangan C. Karakteristik kehilangan.
## Seseorang yang di cintai. Pertimbangan:
## Fungsi tubuh. ## Persepsi individu.
## Peran/status sosial. ## Ancaman Konsep Diri.
## Harta milik ## Perubahan yang di kehendaki.
## Pengaruh kehilangan lainnya.
## Aktual/antisipasi.
## Sementara/Permanen.
## Partial/total.
D. Pengkajian Grieving.
E. Respons Individu/keluarga. F. Pertimbangan tenaga kesehatan profesional.
## Sifat kehilangan.
## Respons terhadap kehilangan.
## Faktor – faktor resiko.
## Faktor – faktor Sos – Bud. ## Arahan koping (+)
##Hubungan mendukung
Diagnose & Intervensi.
G. Fasilitas kedukaan:
“ Anticipatry Guideance “
Dukungan terhadap masalah fasilitas komunikasi:
## Gunakan kehadiran,
## Mendengar aktif,
## Expresi perasaan.
## Tingkatkan kontrol perasaan – perasaan.
## Perkenalkan peluang/kesempatan baru.
Kontrak mencapai tujuan spesifik.
Evaluasi
H. Perkembangan. I. Mengarah reaksi – reaksi duka
cita yang berat.
Adaptasi keputusan. Rujuk pada tenaga profesional
(Dikutip dari: Baumann A. Johston N,Otong D,Psychiatric and Psychosocial Nursing, 1990, hal. 199)
MEKANISME PENYESUAIAN DIRI
DAN PERTAHANAN DIRI
Disampaikan oleh : K a s n o t o, SST.
MEKANISME PENYESUAIAN DIRI:
Pengertian:
Adalah upaya mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan/keinginan diri. (W.A. Gerungan).
Merupakan usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan. (Soeharto Heerdjan).
Dari kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan pengertian mekanisme penyesuaian diri adalah: Suatu perbuatan yang sengaja di lakukan untuk mengatasi ketidak seimbangan karena adanya suatu persoalan.
Adanya kesulitan dan hambatan yang di hadapi seseorang dapat menyebabkan timbulnya “Stress” pada orang yang bersangkutan.
Pengertian stress adalah reaksi tubuh yang tidak khas atas setiap tuntutan yang di hadapi. (Hans Selye).
Stress dapat juga di artikan sebagai suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat – alat tubuh. (Dadang Hawari).
Dari kedua pengertian tersebut dapat di simpulkan stress adalah: Reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan dan ketegangan emosi, sehingga menyebabkan perasaan yang tidak nyaman.
Stress dapat terjadi bila tuntutan diri atau keinginan tidak terpenuhi.
Macam – macam stress:
Berdasarkan penyebabnya, stress dapat dibedakan menjadi:
a. Stress Fisik : Yaitu stress yang di sebabkan oleh stimulus yang mengenai tubuh.
Misalnya;temperatur, suara, beban sinar, arus listrik dan sebagainya.
b. Stress Kimiawi: Yaitu sejenis stress fisik yang di sebabkan oleh benda – benda kimia. Misalnya; asam, basa, gas beracun dan sebagainya.
c. Stress Microbiologik; yaitu stress yang di sebabkan oleh jasad renik (microba) sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan fisik. Misalnya; virus, bacteri, parasit, jamur dan sebagainya.
d. Stress Fiologik: yaitu stress fisik yang di sebabkan oleh kelainan pada tubuh atau alat – alat tubuh. Misalnya; Gangguan struktur, gangguan fungsi jaringan, gangguan organ atau gangguan sistemik.
e. Stress proses tumbuh kembang: Yaitu stress yang disebabkan karena proses tumbuh kembang yang terjadi pada setiap individu. Misalnya; Stress yang terjadi pada masa Pubertas, masa perkawinan, proses ketuaan dan sebagainya.
f. Stress Psikhologik/Emosional: yaitu Stres yang terjadi karena adanya konflik psikhologik/emosional sehingga menimbulkan ketidak nyamanan pada individu yang bersangkutan. Misalnya; Ketegangan hubungan interpersonal, pertentangan sosial budaya, pertentangan keagamaan dan sebagainya.
Hal – hal yang memepengaruhi ketahanan stress.
Ketahanan seseorang dalam menghadapi stressor tidak sama satu dengan lainnya, hal ini dipengaruhi oleh:
Sifat stressor yang mengenai.
Intensitas stressor terhadap individu.
Kualitas stressor.
Spesifikasi stressor terhadap individu.
Persepsi individu terhadap stressor.
Sifat individu.
Adaptasi : merupakan perubahan anatomik, psikhologik dan fisiologik dalam diri seseorang yang terjadi sebagai reaksi terhadap stressor.
Adaptasi ini merupakan suatu pertahanan diri yang di dapat sejak lahir atau dipelajari dalam rentang kehidupan seseorang.
Jenis – jenis Adaptasi:
1. Adaptasi fisiologik: yaitu proses penyesuaian diri yang terjadi secara laokal atau umum yang terjadi pada tubuh seseorang yang mengalami stress.
2. Adaptasi psikhologik : yaitu proses penyesuaian diri secara psikhologik dalam menghadapi stressor. Adaptasi psikhologik ada 3 jenis, yaitu:
a. Secara sadar individu menyelesaikan/menyesuaikan diri dengan masalah yang di hadapi, sehingga tidak menimbulkan masalah lagi bagi indindividu yang bersangkutan.
b. Secara tidak sadar individu menggunakan defence mecanism (mekanisme pertahanan diri), sehingga masalah tidak terselesaikan secara tuntas dan kemungkinan muncul kembali di masa yang akan datang.
c. Secara tidak sadar individu menggunakan gejala fisik (konversi) atau psikho fisiologik dalam menghadapi stressor.
MEKANISME PERTAHANAN DIRI.
Adalah suatu proses tidak sadar yang digunakan untuk melindungi diri dari kecemasan (Wolf, dkk)
Jenis – jenis mekanisme kooping (cooping mecanism):
a. Rasionalisasi; yaitu upaya menghindari konflik jiwa dengan memberi alasan yang masuk akal
b. Displacement (mengisar); merupakan pemindahan perilaku kepada perilaku lain yang lain bentuknya/obyeknya.
c. Identifikasi; yaitu upaya individu mengadopsi perilaku atau kepribadian orang lain sebagai perilaku atau kepribadiannya.
d. Kompensasi; adalah perilaku mengalihkan kekurangan diri pada kegiatan lain dengan berhasil/sukses.
e. Over kompensasi (reaction formation); adalah perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan mencoba melupakannya serta melebih – lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan awal.
f. Sublimasi; adalah penggantian obyek dorongan dalam bentuk – bentuk perbuatan yang dapat di terima oleh masyarakat dan derajatnya/nilainya lebih tinggi.
g. Proyeksi; adalah perbuatan melemparkan kekurangan diri sendiri kepada obyek di luar dirinya.
h. Introyeksi; merupakan perbuatan memasukkan sifat – sifat dari pribadi orang lain ke dalam pribadinya.
i. Reaksi konversi; perilaku mengalihkan konflik jiwa ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.
j. Represi; adalah konflik pikiran, impuls yang tidak dapat di terima dengan menekannya ke alam bawah sadar dan sengaja melupakannya.
k. Supresi; yaitu secara sadar menekan konflik, impuls yang tidak dapat di terima atau tidak menyenangkan.
l. Denial; perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan.
m. Menarik diri (self isolation); adalah perilaku seseorang menarik diri dari pergaulan dengan lingkungan bila menghadapi konflik/frustrasi.
n. Fantasi; perilaku menarik diri dengan berkhayal bila menghadapi konflik/frustrasi.
o. Negativisme; perilaku yang bertentangan/menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji.
p. Agrsif (mengecam); perilaku menyerang terhadap orang lain untuk menunjukkan dirinya lebih baik.
q. Obsesi; adanya pikiran/perasaan tertentu yang terus menerus dan tidak menyenangkan.
r. Kompulsi; dorongan untuk melakukan perbuatan/tindakan serupa secara berulang – ulang.
s. Histeria; pengalihan konflik jiwa ke dalam bentuk gangguan fisik tertentu.
Disampaikan oleh : KASNOTO, SST.
Pengertian:
Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. (Lambert & Lambert, 1985 – 35)
Kehilangan merupakan suatu pengalaman yang pernah di alami individu selama rentang kehidupan.
Respons terhadap kehilangan:
Respons terhadap kehilangan dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu:
Respons Duka (Griving); adalah respons fisiologis dan psikhologis yang menyakitkan terhadap kehilangan yang berarti.
Macam – macam duka :
• Duka yang bersifat sementara:
Duka ini tidak memerlukan bantuan karena mendapat dukungan dari lingkungan.
• Duka yang bersifat berat:
- Dapat menimbulkan Depresi yang merupakan respons maladaptif.
- Tidak menuju ke pemulihan dan cenderung merugikan keluarga dan teman.
Respons duka terhadap kehilangan setiap orang berbeda, hal ini tergantung dari;
- Persepsi individu terhadap sesuatu yang hilang.
- Pengalaman masa lalu individu dalam menanggulangi kehilangan.
- Aeti/nilai dari sesuatu yang hilang (barang/orang).
Respons kehilangan dari aspek Kultural; sering bersifat negatif.
Misalnya:
- Harus bersifat tegar sehingga melarang seseorang mengekspresikan rasa duka.
- Tidak boleh menunjukkan kekecewaan/marah dalam menghadapi kehilangan.
Respons kehilangan dari aspek Spiritual; hal ini dapat dimanifestasikan dalam bentuk;
- Kemungkinan kebutuhan spiritual terlupakan.
- Kepercayaan kepada Tuhan/lain – lain seperti tidak mendukung realitas perasaan.
- Sebagai ujian/percobaan.
- Sebagai takdir.
Strategi perilaku yang membantu adaptasi (Warden, 1982).
Ada beberapa strategi perilaku yang membantu adaptasi dalam menghadapi kehilangan, yaitu:
1. Menerima realitas kehilangan.
2. Mengalami sakitnya duka/sedih.
3. Menyesuaikan terhadap lingkungan.
4. Mengembalikan kekuatan emosional ke hubungan baru.
TEORI KEHILANGAN:
Teori Psykhoanalitik:
Sigmund Freud ; Duka cita merupakan reaksi kehilangan. Ketidak mampuan mengatasi dapat berakibat depresi.
Teori Kognitif :
Menurut Engel ; Kelanjutan persepsi dan evaluasi kehilangan terhadap kejadian dapat menimbulkan schok dan tidak percaya. Untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan kesadaran pemulihan.
Teori Sosiokultural:
Lindeman: Serangkaian respons – respons terhadap pengalaman setelah terjadi kecelakaan/bencana.
Symphtoom duka cita yang normal;
1. Keluhan – keluhan fisik (somatic distress).
2. Pekerjaan dengan perkiraan dapat mengurangi kedukaan (pre occupation with the image of decreased).
3. Perasaan untuk bersatu (feelings of guilt).
4. Reaksi bermusuhan (hostile reaction).
5. Kehilangan sifat kebapaan (loss of patterns of conduct).
Teori Perkembangan:
Ericson; Reaksi individu terhadap kehilangan dan kematian sesuai perkembangan kelompok usia.
Teori Perilaku:
Kubler ross; Tahapan duka mencakup 5 tahap:
a. Penolakan (Denial).
b. Marah (Anger).
c. Tawar – menawar (Bargaining).
d. Depresi (Depresion).
e. Penerimaan (Acceptance).
TYPE KEHILANGAN
Ditinjau dari obyek yang hilang ;
1. Obyek Eksternal:
Harta milik yang hilang/rusak.
Nilai obyek yang hilang.
2. Orang yang berarti;
Orang tua, anak, suami/isteri dst.
Kawin/cerai, meninggal.
3. Lingkungan;
Pindah/tugas baru, Masuk Rumah Sakit.
Meninggalkan situasi yang sudah terbiasa.
4. Aspek diri;
Fisik: Bagian tubuh mengalami operasi/sakit.
Fungsi psikhologis: Memori, Humor, Harga diri.
Kasih sayang.
5. Kehidupan;
Proses tumbuh kembang.
Ditinjau dari bentuk kehilangan;
1. Actual loss;
Kehilangan yang dapat dikenal/di identifikasi oleh orang lain sama seperti individu yang kehilangan.
2. Perceived loss;
Kehilangan yang sulit di kenali/di pahami orang lain.
Contoh: Kehilangan prestise.
3. Anticipatory loss;
Perasaan kehilangan yang terjadi sebelum kehilangan terjadi.
Individu memperlihatkan perilaku kehilangan dan berduka untuk suatu kehilangan yang akan berlangsung hal ini sering kelihatan pada keluarga klien yang sakit terminal.
Perbandingan 3 teori “ Proses Grieving “
Engel (1964) Kubler Ross (1969) Martocchio (1989)
Shock & Disbelief
Developing awarenes
Reorganization & restitution Denial
Anger
Bargaining
Depresion.
Acceptance
Shock and disbelief
Yearning and protest
Anguish
Disorganisation & despair
Identification in bereavement
Reorganisation & restitution.
BAGAN KEHILANGAN DAN PENANGANANNYA
Kehilangan (loss)
A. Sumber yang menentukan
Kejadian yang tidak di prdiksi Kejadian yang di harapkan
## Kecelakaan. ## Kedewasaan.
## Penyakit akut. ## Perkawinan.
## Penyakit khronis.
B. Jenis – jenis kehilangan C. Karakteristik kehilangan.
## Seseorang yang di cintai. Pertimbangan:
## Fungsi tubuh. ## Persepsi individu.
## Peran/status sosial. ## Ancaman Konsep Diri.
## Harta milik ## Perubahan yang di kehendaki.
## Pengaruh kehilangan lainnya.
## Aktual/antisipasi.
## Sementara/Permanen.
## Partial/total.
D. Pengkajian Grieving.
E. Respons Individu/keluarga. F. Pertimbangan tenaga kesehatan profesional.
## Sifat kehilangan.
## Respons terhadap kehilangan.
## Faktor – faktor resiko.
## Faktor – faktor Sos – Bud. ## Arahan koping (+)
##Hubungan mendukung
Diagnose & Intervensi.
G. Fasilitas kedukaan:
“ Anticipatry Guideance “
Dukungan terhadap masalah fasilitas komunikasi:
## Gunakan kehadiran,
## Mendengar aktif,
## Expresi perasaan.
## Tingkatkan kontrol perasaan – perasaan.
## Perkenalkan peluang/kesempatan baru.
Kontrak mencapai tujuan spesifik.
Evaluasi
H. Perkembangan. I. Mengarah reaksi – reaksi duka
cita yang berat.
Adaptasi keputusan. Rujuk pada tenaga profesional
(Dikutip dari: Baumann A. Johston N,Otong D,Psychiatric and Psychosocial Nursing, 1990, hal. 199)
MEKANISME PENYESUAIAN DIRI
DAN PERTAHANAN DIRI
Disampaikan oleh : K a s n o t o, SST.
MEKANISME PENYESUAIAN DIRI:
Pengertian:
Adalah upaya mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan/keinginan diri. (W.A. Gerungan).
Merupakan usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan. (Soeharto Heerdjan).
Dari kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan pengertian mekanisme penyesuaian diri adalah: Suatu perbuatan yang sengaja di lakukan untuk mengatasi ketidak seimbangan karena adanya suatu persoalan.
Adanya kesulitan dan hambatan yang di hadapi seseorang dapat menyebabkan timbulnya “Stress” pada orang yang bersangkutan.
Pengertian stress adalah reaksi tubuh yang tidak khas atas setiap tuntutan yang di hadapi. (Hans Selye).
Stress dapat juga di artikan sebagai suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat – alat tubuh. (Dadang Hawari).
Dari kedua pengertian tersebut dapat di simpulkan stress adalah: Reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan dan ketegangan emosi, sehingga menyebabkan perasaan yang tidak nyaman.
Stress dapat terjadi bila tuntutan diri atau keinginan tidak terpenuhi.
Macam – macam stress:
Berdasarkan penyebabnya, stress dapat dibedakan menjadi:
a. Stress Fisik : Yaitu stress yang di sebabkan oleh stimulus yang mengenai tubuh.
Misalnya;temperatur, suara, beban sinar, arus listrik dan sebagainya.
b. Stress Kimiawi: Yaitu sejenis stress fisik yang di sebabkan oleh benda – benda kimia. Misalnya; asam, basa, gas beracun dan sebagainya.
c. Stress Microbiologik; yaitu stress yang di sebabkan oleh jasad renik (microba) sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan fisik. Misalnya; virus, bacteri, parasit, jamur dan sebagainya.
d. Stress Fiologik: yaitu stress fisik yang di sebabkan oleh kelainan pada tubuh atau alat – alat tubuh. Misalnya; Gangguan struktur, gangguan fungsi jaringan, gangguan organ atau gangguan sistemik.
e. Stress proses tumbuh kembang: Yaitu stress yang disebabkan karena proses tumbuh kembang yang terjadi pada setiap individu. Misalnya; Stress yang terjadi pada masa Pubertas, masa perkawinan, proses ketuaan dan sebagainya.
f. Stress Psikhologik/Emosional: yaitu Stres yang terjadi karena adanya konflik psikhologik/emosional sehingga menimbulkan ketidak nyamanan pada individu yang bersangkutan. Misalnya; Ketegangan hubungan interpersonal, pertentangan sosial budaya, pertentangan keagamaan dan sebagainya.
Hal – hal yang memepengaruhi ketahanan stress.
Ketahanan seseorang dalam menghadapi stressor tidak sama satu dengan lainnya, hal ini dipengaruhi oleh:
Sifat stressor yang mengenai.
Intensitas stressor terhadap individu.
Kualitas stressor.
Spesifikasi stressor terhadap individu.
Persepsi individu terhadap stressor.
Sifat individu.
Adaptasi : merupakan perubahan anatomik, psikhologik dan fisiologik dalam diri seseorang yang terjadi sebagai reaksi terhadap stressor.
Adaptasi ini merupakan suatu pertahanan diri yang di dapat sejak lahir atau dipelajari dalam rentang kehidupan seseorang.
Jenis – jenis Adaptasi:
1. Adaptasi fisiologik: yaitu proses penyesuaian diri yang terjadi secara laokal atau umum yang terjadi pada tubuh seseorang yang mengalami stress.
2. Adaptasi psikhologik : yaitu proses penyesuaian diri secara psikhologik dalam menghadapi stressor. Adaptasi psikhologik ada 3 jenis, yaitu:
a. Secara sadar individu menyelesaikan/menyesuaikan diri dengan masalah yang di hadapi, sehingga tidak menimbulkan masalah lagi bagi indindividu yang bersangkutan.
b. Secara tidak sadar individu menggunakan defence mecanism (mekanisme pertahanan diri), sehingga masalah tidak terselesaikan secara tuntas dan kemungkinan muncul kembali di masa yang akan datang.
c. Secara tidak sadar individu menggunakan gejala fisik (konversi) atau psikho fisiologik dalam menghadapi stressor.
MEKANISME PERTAHANAN DIRI.
Adalah suatu proses tidak sadar yang digunakan untuk melindungi diri dari kecemasan (Wolf, dkk)
Jenis – jenis mekanisme kooping (cooping mecanism):
a. Rasionalisasi; yaitu upaya menghindari konflik jiwa dengan memberi alasan yang masuk akal
b. Displacement (mengisar); merupakan pemindahan perilaku kepada perilaku lain yang lain bentuknya/obyeknya.
c. Identifikasi; yaitu upaya individu mengadopsi perilaku atau kepribadian orang lain sebagai perilaku atau kepribadiannya.
d. Kompensasi; adalah perilaku mengalihkan kekurangan diri pada kegiatan lain dengan berhasil/sukses.
e. Over kompensasi (reaction formation); adalah perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan mencoba melupakannya serta melebih – lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan awal.
f. Sublimasi; adalah penggantian obyek dorongan dalam bentuk – bentuk perbuatan yang dapat di terima oleh masyarakat dan derajatnya/nilainya lebih tinggi.
g. Proyeksi; adalah perbuatan melemparkan kekurangan diri sendiri kepada obyek di luar dirinya.
h. Introyeksi; merupakan perbuatan memasukkan sifat – sifat dari pribadi orang lain ke dalam pribadinya.
i. Reaksi konversi; perilaku mengalihkan konflik jiwa ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.
j. Represi; adalah konflik pikiran, impuls yang tidak dapat di terima dengan menekannya ke alam bawah sadar dan sengaja melupakannya.
k. Supresi; yaitu secara sadar menekan konflik, impuls yang tidak dapat di terima atau tidak menyenangkan.
l. Denial; perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan.
m. Menarik diri (self isolation); adalah perilaku seseorang menarik diri dari pergaulan dengan lingkungan bila menghadapi konflik/frustrasi.
n. Fantasi; perilaku menarik diri dengan berkhayal bila menghadapi konflik/frustrasi.
o. Negativisme; perilaku yang bertentangan/menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji.
p. Agrsif (mengecam); perilaku menyerang terhadap orang lain untuk menunjukkan dirinya lebih baik.
q. Obsesi; adanya pikiran/perasaan tertentu yang terus menerus dan tidak menyenangkan.
r. Kompulsi; dorongan untuk melakukan perbuatan/tindakan serupa secara berulang – ulang.
s. Histeria; pengalihan konflik jiwa ke dalam bentuk gangguan fisik tertentu.
fisiologi pernapasan
FISIOLOGI PERNAPASAN
Fungsi paru-paru adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.Hanya satu lapisan membran , yaitu membran alveoli-kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini, dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.Di dalam paru-paru, karbon dioksida adalah salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinafaskan keluar melalui hidung dan mulut. Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atau pernafasan eksterna : 1.Ventilasi pulmoner, atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar.2.Arus darah melalui paru-paru3.Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh4.Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen.Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan lebih banyak darah datang di paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2. Jumlah
CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian terjadi pengeluaran CO2 dan memungut lebih banyak O2.
PERNAPASAN JARINGAN ATAU PERNAPASAN INTERNA
Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan mencapai kapiler, dimana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung dan darah menerima sebagai gantinya hasil buangan oksidasi yaitu karbondioksida.Perubahan- perubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau penapasan jaringan.Udara (atmosfer) yang dihirup :Nitrogen : 79 %Oksigen : 20 %Karbondioksida : 0-0,4 % Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer.Udara yang dihembuskanNitrogen : 79 %Oksigen : 16 %Karbon dioksida : 4-0,4Udara yang dihembuskan jenuh dengan uap air dan mempunyai suhu yang sama dengan badan (20 persen panas badan hilang untuk pemanasan udara yang dikeluarkan
Daya Muat Udara oleh Paru-paruBesarnya daya muat udara oleh paru-paru ialah 4.500 ml sampai 5.000 ml atau 4,5 sampai 5 liter udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu yang dihirup masuk dan dihembuskan ke luar pada pernapasan biasa dengan tenang.Kapasitas tidal. Volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada penarikan napas dan pengeluaran napas paling kuat, disebut kapasitas vital paru-paru. Diukurnya dengan alat spirometer. Pada seorang laki-laki, normal 4-5 liter dan pada seorang perempuan 3-4 liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit paru-paru , pada penyakit jantung (yang menimbulkan kongesti paru-paru) dan pada kelemahan otot pernapasan.
KECEPATAN DAN PENGENDALIAN PERNAPASAN
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama. (a) kimiawi, dan (b) pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernapasan yang terletak di dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernapasan- yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.Pengendalian oleh saraf. Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf servikalis impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus: dan di bagian yang lebih rendah pada sumsum belakang, impulsnya berjalan dari daerah torax melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostal yang kecepatan kira-kira lima belas kali setiap menit. Impuls aferen yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara, diantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernapasan di dalam medula.
Pengendalian secara kimiawiFaktor kimiawi ini ialah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan. Pusat pernapasan di dalam sumsum sangat peka pada reaksi : kadar alkali darah harus dipertahankan. Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot pernapasan.Kedua, pengendalian, melalui saraf dan secara kimiawi adalah penting. Tanpa salah satunya orang tak dapat bernafas terus. Dalam hal paralisa otot pernapasan (interkostal, dan diafragma), digunakan ventilasi paru-paru atau suatu alat pernapasan buatan lainnya untuk melanjutkan pernapasan, sebab dada harus bergerak supaya udara dapat dikeluarmasukkan paru-paru.Faktor tertentu lainnya menyebabkan penambahan kecepatan dan dalamnya pernapasan. Gerakan badan yang kuat yang memakai banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yang diperlukan untuk pekerjaan, akan menimbulkan kenaikan pada jumlah karbon dioksida di dalam darah dan akibatnya pembesaran ventilasi paru-paru. Emosi, rasa takut dan sakit misalnya, menyebabkan impuls yang merangsang pusat pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat. Hal yang kita ketahui semua.Impuls aferen dari kulit menghasilkan efek serupa- bila badan dicelup dalam air dingin atau menerima guyuran air dingin, maka penarikan napas kuat menyusul.Pengendalian secara sadar atas gerakan pernapasan mungkin, tetapi tidak dapat dijalankan lama. Oleh sebab gerakannya adalah otomatik. Suatu usaha untuk menahan napas untuk waktu lama akan gagal karena pertambahan karbondioksida yang melebihi normal di dalam darah akan menimbulkan rasa tak enak
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau bernapas secara normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat. Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi : innspirasi-istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.Kecepatan normal setiap menit :Bayi baru lahir 30-40Dua belas bulan 30Dari dua sampai lima tahun 24Orang dewasa 10-20Gerakan pernapasan. Dua saat terjadi sewaktu pernapasan: (a) inspirasi dan (b) ekspirasi.Inspirasi atau menarik nafas adalah proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot. Kontraksi diafragma meluaskan rongga dada dari atas sampai bawah, yaitu vertikal. Penaikan iga-iga dan sternum yang ditimbulkan oleh kontraksi otot interkostalis, meluaskan rongga dada ke dua sisi dan dari belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastik mengembang untuk mengisi ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara. Otot interkostal eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi menjadi gerak sadar. Pada ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dan karena paru-paru kempes kembali, disebabkan sifat elastik paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif.Ketika pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah. Otot leher dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa bergerak dan alae nasi (cuping atau sayap hidung) dapat kembang kempis.Kebutuhan tubuh akan oksigen
Dalam banyak keadaan, termasuk yang telah disebut, oksigen dapat diatur menurut keperluan. Orang tergantung pada oksigen untuk hidupnya, kalau tidak mendapatkannya selama lebih dari empat menit akan menyebabkan kerusakan pada otak yang tak dapt diperbaiki dan biasanya pasien meninggal. Keadaan genting timbul bila misalnya seorang anak menudungi kepala dan mukanya dengan kantong plastik dan menjadi mati lemas. Tetapi bila penyediaan oksigen hanya berkurang, maka pasien menjadi kacau pikiran (menderita anoxia serebralis) Hal ini terjadi pada orang yang bekerja dalam ruangan sempit tertutup seperti dalam ruang kapal, di dalam tank atau ruang ketel uap: oksigen yang ada mereka habiskan dan kalau mereka tidak diberi oksigen untuk bernapas atau tidak dipindahkan ke udara yang normal, maka mereka akan meninggal karena anoxemia atau disingkat anoxia. Istilah lain adalah hipoxemia atau hipoxia.Bila oksigen di dalam darah tidak mencukupi maka warna merahnya hilang dan berubah menjadi kebiru-biruan, bibir, telinga, lengan dan kaki pasien menjadi kebiru-biruan dan ia disebut menderita sianosis.Orang yang berusaha bunuh diri dengan memasukkan kepalanya ke dalam oven gas, bukan saja terkena anoxia tetapi ia juga menghirup karbon monoksida yang bersifat racun dan yang segera bergabung dengan hemoglobin sel darah merah, menyingkirkan isi normal oksigen. Dalam hal ini, bibir tidak kebiru-biruan, melainkan merah ceri ayng khas. Pengobatan yang diperlukan adalah pengisapan dan pemberian oksigen dalam konsentrasi sampai lima kali jumlah oksigen udara atmosfer atau lima atmosfer.
A. SALURAN PERNAFASAN ATAS
Fungsi : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.
Terdiri dari :
- hidung
- faring
- laring
- epiglottis
B. SALURAN PERNAFASAN BAWAH
Fungsi :
- menghangatkan udara
- membersihkan mukuosa cilliary
- memproduksi surfactan
Terdiri dari :
- trachea
- bronchus
- paru
FISIOLOGI PERNAFASAN
FISIOLOGI PERNAFASAN
3 proses yang berpengaruh pada proses respirasi, yaitu ;
1. Ventilasi Pulmoner
2. Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru
3. Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel – sel jaringan
1. Ventilasi Pulmoner
→ Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar.
→ Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal.
→ Selama inspirasi rusuk akan naik oleh karena aksi otot leher anterior dan kontraksi otot intercostal external.
→ Selama ekspirasi rusuk akan turun oleh karena aksi otot perut anterior.
→ Aktifitas otot tambahan dan usaha nafas bertambah pada klien dengan penyakit obstruksi saluran pernafasan.
Ventilasi Pulmoner tergantung dari :
Kecukupan O2 di Udara Luar
Kecukupan konsentrasi O2 di udara luar/ atmosfir merupakan dasar untuk kecukupan respirasi. Konsentrasi o2 pada tempat tinggi lebih randah dari pada di laut.
Selama inspirasi, udara melalui hidung, pharing, laring, trachea, bronchi, dan broncheolus ke alveoli, dan sebaliknya pada periode ekspirasi.Hidung berfungsi menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara. Partikel partikel besar pada udara akan difiltrasi oleh rambut pada hidung, dan partikel kecil difiltrasi oleh nasal turbulence.
Kebersihan Jalan Nafas
Jalan udara dibersihkan oleh membran mukosa, yang terdiri dari cilia. Cilia pada saluran nafas bawah menggerakkan benda asing ke atas dan cilia pada hidung untuk mengeluarkan. Batuk dan bersin berpengaruh penting pada mekanisme kebersihan jalan nafas. Reflek batuk ditimbulkan oleh adanya iritan yang yang mengirimkan impuls melalui saraf vagus ke medulla. Sedangkan bersin terjadi ketika ada impuls saraf kelima ke medulla.
Kembang kempis Paru
Merupakan pengembangan semua bagian paru dan dada. Pengembangan paru terjadi karena bertambahnya volume paru oleh adanyan peningkatan tekanan paru. Ketidakadekuatan mengembang menyebabkan kerusakan jaringan paru, seperti edema, tumor, paralisis atau kiposis.
Regulasi Respirasi
Sistem saraf mengatur rata – rata dari ventilasi paru agar sesuai dengan kebutuhan tubuh ( PO2 dan PCO2 ) tetap konstan.
Pusat pengendali pernafasan terletak di medulla oblongata dan pons.
- Volume Pulmoner
• Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada laki – laki dan 400 ml pada wanita.
• Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada inhalasi maksimal, 3100 ml
• Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml.
• Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml
- Kapasitas Pulmoner
• Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV + IRV + ERV + RV, 6000 ml
• Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV + ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml
• Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV , 3600 ml
• Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml
- Tekanan Pulmoner
Bernafas mengubah tekanan intrapulmonal dan tekanan intraplueral. Perubahan tekanan tersebut berhubungan dengan perubahan volume paru. Pada saat inspirasi, volume paru bertambah, dan tekanan intrapulmoner menurun. Sebaliknya, pada saat ekspirasi volume paru menurun, dan tekanan intrapulmonal meningkat.
2. Difusi Gas
Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi :
1. Ketebalan membran
→ ketebalan membran akan bertambah pada pasien dengan edema pulmoner atau penyakit pulmoner yang lain.
→ bertambahnya ketebalan membran menyebabkan penurunan difusi gas.
2. Area permukaan membran
perubahan permukaan membran akan berpengaruh pula terhadap rata – rata difusi.
3. Koefisien difusi gas
Koefisien difusi tergantung dari berat molekul dan kelarutan gas dalam membran. CO2 dapat berdifusi 20 kali lebih cepat dari O2.
4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
perbedaan tekann udara pada semua sisi membran respirasi berpengaruh pada proses difusi. Jika tekanan oksigen pada alveoli lebih besar dari darah, maka o2 berdifusi ke darah. Perbedaan normal dari PO2 antara alveoli dan darah adalah 40 mm Hg.
3. Transpor dari oksigen dan karbon dioksida
Oksigen diangkut/disalurkan dari paru ke jaringan – jaringan, dan karbondioksida diangkut dari jaringan kembali ke paru. Normalnya 97 % O2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah secara bebas, dan dibawa ke jaringan sebagai oxyhemoglobin. Normalnya 25 % atau 5 ml dari O2 per 100ml didifusikan ke jaringan – jaringan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan :
Cardiac Output
→ merupakan jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 liter per menit. Dalam kooondisi patologi yang dapat menurunkan cardiac output ( misal pada kerusakan otot jantung, kehilangan darah ) akan mengurangi jumlah oksigen yang dikirm ke jaringan. Umumnya, jantung mengkompensasi dengan menambahkan rata rata pemompaannya untuk meningkatkan transport oksigen.
Jumlah Erytrocit
Jumalh eritrosit pada laki – laki 5juta/mm³ dan wanita 4,5 juta /mm³. Penurunan jumlah eritrosit → anemia.
Latihan
Secara langsung berpengaruh terhadap transpot oksigen.
Bertambahnya latihan → peningkatan transport O2 ( 20 x kondisi normal ), menigkatkan cardiac uotput dan penggunaan O2 oleh sel.
Hematokrit Darah
Normalnya 40 % – 54 % pada laki – laki, dan 37 % – 47 % pada wanita.
Meningkatnya hematokrit → peningkatan viskositas → bertambanya cardiac output → meningkatnya transport oksigen.
Normalnya, dalam kondisi istirahat sekitar 4 ml CO2 per 100 ml darah ditransport dari jaringan ke paru – paru.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OKSIGENASI :
1. Lingkungan / Enviroment
Ketinggian, panas, dingin, dan polusi udara berpengaruh pada oksigenasi.
Tempat yang tinggi → tekanan O2 menurun → peningkatan respirasi curah jantung, dan kedalaman pernafasan.
Panas → dilatasi pembuluh darah perifer → aliran darah ke kulit meningkat sejumlah hilangnya panas pada permukaan tubuh. Vasodilatasi → memperbesar lumen pembuluh darah, menurunkan resistensi aliran darah → peningkatan tekanan darah → bertambahnya cardiac output → bertambanya rata – rata dan kedalaman pernafasan.
Lingkungan dingin → konstriksi pembuluh darah perifer, menurunkan aktifitas jantung → berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen.
Polusi Udara contohnya rokok → merangsang timbuknya sakit kepala, pusing, batuk, dan perasaan tercekik.
2. Latihan / Exercise
Aktifitas atau latihan fisik → meningkatkan respiratory dan heart rate , dan suplai O2 di dalam tubuh.
3. Emosi / Emotions
Percepatan heart rate mugkin juga merupakan respon dari emosi seperti pada rasa takut, cemas dan marah → merangsang saraf simpatic untuk merespon kiondisi tersebut.
4. Gaya Hidup / Life Style
Gaya hidup klien merupakan faktor penting yang berhubngan dengan status oksigenasi.
Silicosis → pada seseorang pemecah batu.
Asbestosis → pada pekerja asbes
Antracosis → pada penambang batu bara
Petani → penyakit debu organic
Rokok cigarret → faktor predisposisi pada penyakit paru
5. Status Kesehatan / Health Status
Dalam kondisi sehat, sistem kardiovaskuler dan pernafasan dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hipoxemia, misalnya dikarakteristikan oleh penurunan tekanan partial oksigen di dalam darah arteri, atau penurunan saturasi dari oksihemoglobin. Anemia merupakan salah satu pada sistem cardiovaskuler. Banyak penyebab dari anemia, meliputi malnutrisi, kehilangan darah. Karena hemoglobin membawa oksigen dan carbondioksida, anemia dapat mempengaruhi pembebasan gas dari dan ke sel tubuh.
6. Narcotics
Morphine dan mepedrin hydrocholoride ( demerol ), menurunkan rata – rata dan kedalaman pernafasan oleh karena depresi pusat respirasi pada medulla. Perawat harus memonitor rata – rata dan kedalaman pernafasan pada pasien yang mendapatkan analgetik narkotik.
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI RESPIRASI
HYPOXIA
Merupakan kondisi ketidakcukupan oksigen dalam tubuh, dari gas yang diinspirasi ke jaringan. Hal ini berhubungan dengan 3 bagian / proses respirasi, yaitu : ventilasi, difusi gas, atau transport gas oleh darah, dan dapat disebabkan oleh satu atau lebih perubahan kondisi pada proses tersebut.
Pada tempat yang tinggi, tekanan partial oksigen turun, karena itu tekanan partial alveoli dan arteri menurun → disebut hypoxic hypoxia.
Penyebab lain hipoxia adalah hipoventilasi yaitu ketidakcukupan ventilasi alveoli oleh karena penurunan volume tidal. Penurunan volume tidal ( sebagai contoh , pada penyakit otot respirasi, obat – obatan, atau analgesik ), carbondioksida sering terakumulasi dalam darah. Hipoxia dapat berkembang ketika kemampuan paru untuk mendifusikan oksigen ke dalam darah arteri menurun, seperti pada edema pulmonaer, atau akibat dari masalah pembebasan oksigen ke jaringan.
Tanda – tanda klinik hipoxia :
Tanda – tanda Akut dan Kronik Hipoxia :
PERUBAHAN POLA NAFAS
→ B.d rata – rata, volume, ritme, dan usaha bernafas.
Respirasi normal ( eupnea ) : diam, ritmic, dan sedikit usaha.
Tachypnea → nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam darah ).
Bradypnea → nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ).
Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering disebut hyperventilasi elveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata dan kedalaman pernafasan.
Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak mencukupi kebutuhan tubuh ), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli, obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.
Ritme respirasi abnormal yaitu :
Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat.
Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.
Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat
Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat.
Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha. Kesulitan bernafas disebut dyspnea.
OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Obstruksi partial atau seluruh jalan nafas bisa terjadi pada saluran nafas atas maupun bawah. Obstruksi saluran nafas atas bisa disebabkan oleh benda asing, sperti makanan, lidah jatuh ke belakang ( pada pasien tidak sadar ), penumpukan sekret pada jalan nafas. Obstruksi jaan nafas bawah bisa terjadi pada bronkhial dan paru – paru.
PENGKAJIAN
Meliputi :
riwayat keperawatan
pengkajian fisik
pemeriksaan diagnostic
~ Riwayat keperawatan
Meliputi :
a. Masalah Respirasi :
- apakah baru – baru ini pernah mengalami perubhan pola nafas (kesulitan, nafas cepat / lambat, nafas pendek, perlu posisi tegak untuk bernafas)
- aktifitas yang menyebabkan masalah itu terjadi ?
- zat penyebab polusi
b. Riwayat penyakit pernafasan
- demam, alergi, asma, tuberculosis, bronkhitis, dll
- frekuensi ? berapa lama ? tindakan yang dilakukan ?
c. Masalah cardiovaskuler
- riwayat masalah sirkulasi jantung, atau darah (anemia, hipertensi, penyakit jantung)
d. Gaya hidup
- kebiasaan merokok, jumlahnya
- family → adakah yang merokok ?
- adakah perokok, zat penyebab polusi ( asbes, batu bara, asap, dll )
e. Prosentase batuk
- berapa lama, dan bagaimana terjadinya ?
- produktif atau non produktif ?
- apakah terjadi selama aktifitas atau setiap waktu ?
f. Sputum
- kapan diproduksi ?
- jumlah, warna, kekentalan, bau
- adakah darah ?
g. Nyeri dada
- apakah nyeri terjadi saat beraktifitas atau saat bernafas ?
- lokasi nyeri
- bagaimana perasaan nyeri
- terjadi saat inspirasi atau ekspirasi
- berapa lama, apakah cenderung terjadi saat bernafas
- aktifitas yang menyebabkan nyeri
- usaha untuk mengurangi nyeri
h. Faktor resiko
- keluarga dengan masalah : Ca Paru, penyakit kardiovaskuler. TB, dll
- BB klien, pola aktifitas, diet
i. Riwayat pengobatan
- penggunaan obat → overdosis, obat diindikasikan untuk jantung, tekanan darah, atau pernafasan ( contohnya : bronkodilator, inhalant, narcotik )
- dosisnya, berapa kali sehari, hasilnya, efek sampingnya ?
~ Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : rata – rata, kedalaman, ritme, usaha, kualitas respirasi, catat posisi klien pada saat bernafas.
Palpasi : temperatur kulit, fremitus, pengembangan dada, krepitasi, massa, edema, dll.
Percusi : intensitas, tinggi rendahnya suara serta kualitas dan lokasinya
Auskultasi : vesikuler, bronchial, bronchovesikuler, rales, ronchi, lokasi dan perubahan suara nafas serta saat terjadinya.
~ Pemeriksaan Diagnostik
→ Specimen.
untuk kultur dan sensitifitas → untuk mengidentifikasi mikroorganisme spesific dan sensitifitas terhadap obat.
Untuk cytology → untuk mengidentifikasi sebab, struktur, fungsi dan patologi sel. Specimen untuk sitologi didapatkan dari pengumpulan sputum pada pagi hari ( selama 3 hari ) dan dites untuk mengetahui kanker pada paru.
BTA ( Bacil Tahan Asam ) → dengan mengumpulkan sputum tiga hari berturut – turut, untuk mengindentifikasi presentase TB.
→ Spirometri → tes fungsi paru – paru.
→ BGA ( Blood Gas Analysa ) → PCO2 : 35 – 45 mm Hg
PO2 : 80 – 100 mm Hg
pH : 7,35 – 7,45
→ Pemeriksaan darah : eritrosit, Hb, leukosit, dll
→ Pemeriksaan Visual : Rontgen, Bronchoscopy, Scaning, Flouroskopy.
Fungsi paru-paru adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.Hanya satu lapisan membran , yaitu membran alveoli-kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini, dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.Di dalam paru-paru, karbon dioksida adalah salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinafaskan keluar melalui hidung dan mulut. Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atau pernafasan eksterna : 1.Ventilasi pulmoner, atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar.2.Arus darah melalui paru-paru3.Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh4.Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen.Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan lebih banyak darah datang di paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2. Jumlah
CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian terjadi pengeluaran CO2 dan memungut lebih banyak O2.
PERNAPASAN JARINGAN ATAU PERNAPASAN INTERNA
Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan mencapai kapiler, dimana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung dan darah menerima sebagai gantinya hasil buangan oksidasi yaitu karbondioksida.Perubahan- perubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau penapasan jaringan.Udara (atmosfer) yang dihirup :Nitrogen : 79 %Oksigen : 20 %Karbondioksida : 0-0,4 % Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfer.Udara yang dihembuskanNitrogen : 79 %Oksigen : 16 %Karbon dioksida : 4-0,4Udara yang dihembuskan jenuh dengan uap air dan mempunyai suhu yang sama dengan badan (20 persen panas badan hilang untuk pemanasan udara yang dikeluarkan
Daya Muat Udara oleh Paru-paruBesarnya daya muat udara oleh paru-paru ialah 4.500 ml sampai 5.000 ml atau 4,5 sampai 5 liter udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu yang dihirup masuk dan dihembuskan ke luar pada pernapasan biasa dengan tenang.Kapasitas tidal. Volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada penarikan napas dan pengeluaran napas paling kuat, disebut kapasitas vital paru-paru. Diukurnya dengan alat spirometer. Pada seorang laki-laki, normal 4-5 liter dan pada seorang perempuan 3-4 liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit paru-paru , pada penyakit jantung (yang menimbulkan kongesti paru-paru) dan pada kelemahan otot pernapasan.
KECEPATAN DAN PENGENDALIAN PERNAPASAN
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama. (a) kimiawi, dan (b) pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernapasan yang terletak di dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernapasan- yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.Pengendalian oleh saraf. Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf servikalis impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus: dan di bagian yang lebih rendah pada sumsum belakang, impulsnya berjalan dari daerah torax melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostal yang kecepatan kira-kira lima belas kali setiap menit. Impuls aferen yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara, diantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernapasan di dalam medula.
Pengendalian secara kimiawiFaktor kimiawi ini ialah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan. Pusat pernapasan di dalam sumsum sangat peka pada reaksi : kadar alkali darah harus dipertahankan. Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot pernapasan.Kedua, pengendalian, melalui saraf dan secara kimiawi adalah penting. Tanpa salah satunya orang tak dapat bernafas terus. Dalam hal paralisa otot pernapasan (interkostal, dan diafragma), digunakan ventilasi paru-paru atau suatu alat pernapasan buatan lainnya untuk melanjutkan pernapasan, sebab dada harus bergerak supaya udara dapat dikeluarmasukkan paru-paru.Faktor tertentu lainnya menyebabkan penambahan kecepatan dan dalamnya pernapasan. Gerakan badan yang kuat yang memakai banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yang diperlukan untuk pekerjaan, akan menimbulkan kenaikan pada jumlah karbon dioksida di dalam darah dan akibatnya pembesaran ventilasi paru-paru. Emosi, rasa takut dan sakit misalnya, menyebabkan impuls yang merangsang pusat pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat. Hal yang kita ketahui semua.Impuls aferen dari kulit menghasilkan efek serupa- bila badan dicelup dalam air dingin atau menerima guyuran air dingin, maka penarikan napas kuat menyusul.Pengendalian secara sadar atas gerakan pernapasan mungkin, tetapi tidak dapat dijalankan lama. Oleh sebab gerakannya adalah otomatik. Suatu usaha untuk menahan napas untuk waktu lama akan gagal karena pertambahan karbondioksida yang melebihi normal di dalam darah akan menimbulkan rasa tak enak
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau bernapas secara normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat. Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi : innspirasi-istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.Kecepatan normal setiap menit :Bayi baru lahir 30-40Dua belas bulan 30Dari dua sampai lima tahun 24Orang dewasa 10-20Gerakan pernapasan. Dua saat terjadi sewaktu pernapasan: (a) inspirasi dan (b) ekspirasi.Inspirasi atau menarik nafas adalah proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot. Kontraksi diafragma meluaskan rongga dada dari atas sampai bawah, yaitu vertikal. Penaikan iga-iga dan sternum yang ditimbulkan oleh kontraksi otot interkostalis, meluaskan rongga dada ke dua sisi dan dari belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastik mengembang untuk mengisi ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara. Otot interkostal eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi menjadi gerak sadar. Pada ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dan karena paru-paru kempes kembali, disebabkan sifat elastik paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif.Ketika pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah. Otot leher dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa bergerak dan alae nasi (cuping atau sayap hidung) dapat kembang kempis.Kebutuhan tubuh akan oksigen
Dalam banyak keadaan, termasuk yang telah disebut, oksigen dapat diatur menurut keperluan. Orang tergantung pada oksigen untuk hidupnya, kalau tidak mendapatkannya selama lebih dari empat menit akan menyebabkan kerusakan pada otak yang tak dapt diperbaiki dan biasanya pasien meninggal. Keadaan genting timbul bila misalnya seorang anak menudungi kepala dan mukanya dengan kantong plastik dan menjadi mati lemas. Tetapi bila penyediaan oksigen hanya berkurang, maka pasien menjadi kacau pikiran (menderita anoxia serebralis) Hal ini terjadi pada orang yang bekerja dalam ruangan sempit tertutup seperti dalam ruang kapal, di dalam tank atau ruang ketel uap: oksigen yang ada mereka habiskan dan kalau mereka tidak diberi oksigen untuk bernapas atau tidak dipindahkan ke udara yang normal, maka mereka akan meninggal karena anoxemia atau disingkat anoxia. Istilah lain adalah hipoxemia atau hipoxia.Bila oksigen di dalam darah tidak mencukupi maka warna merahnya hilang dan berubah menjadi kebiru-biruan, bibir, telinga, lengan dan kaki pasien menjadi kebiru-biruan dan ia disebut menderita sianosis.Orang yang berusaha bunuh diri dengan memasukkan kepalanya ke dalam oven gas, bukan saja terkena anoxia tetapi ia juga menghirup karbon monoksida yang bersifat racun dan yang segera bergabung dengan hemoglobin sel darah merah, menyingkirkan isi normal oksigen. Dalam hal ini, bibir tidak kebiru-biruan, melainkan merah ceri ayng khas. Pengobatan yang diperlukan adalah pengisapan dan pemberian oksigen dalam konsentrasi sampai lima kali jumlah oksigen udara atmosfer atau lima atmosfer.
A. SALURAN PERNAFASAN ATAS
Fungsi : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.
Terdiri dari :
- hidung
- faring
- laring
- epiglottis
B. SALURAN PERNAFASAN BAWAH
Fungsi :
- menghangatkan udara
- membersihkan mukuosa cilliary
- memproduksi surfactan
Terdiri dari :
- trachea
- bronchus
- paru
FISIOLOGI PERNAFASAN
FISIOLOGI PERNAFASAN
3 proses yang berpengaruh pada proses respirasi, yaitu ;
1. Ventilasi Pulmoner
2. Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru
3. Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel – sel jaringan
1. Ventilasi Pulmoner
→ Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar.
→ Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal.
→ Selama inspirasi rusuk akan naik oleh karena aksi otot leher anterior dan kontraksi otot intercostal external.
→ Selama ekspirasi rusuk akan turun oleh karena aksi otot perut anterior.
→ Aktifitas otot tambahan dan usaha nafas bertambah pada klien dengan penyakit obstruksi saluran pernafasan.
Ventilasi Pulmoner tergantung dari :
Kecukupan O2 di Udara Luar
Kecukupan konsentrasi O2 di udara luar/ atmosfir merupakan dasar untuk kecukupan respirasi. Konsentrasi o2 pada tempat tinggi lebih randah dari pada di laut.
Selama inspirasi, udara melalui hidung, pharing, laring, trachea, bronchi, dan broncheolus ke alveoli, dan sebaliknya pada periode ekspirasi.Hidung berfungsi menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara. Partikel partikel besar pada udara akan difiltrasi oleh rambut pada hidung, dan partikel kecil difiltrasi oleh nasal turbulence.
Kebersihan Jalan Nafas
Jalan udara dibersihkan oleh membran mukosa, yang terdiri dari cilia. Cilia pada saluran nafas bawah menggerakkan benda asing ke atas dan cilia pada hidung untuk mengeluarkan. Batuk dan bersin berpengaruh penting pada mekanisme kebersihan jalan nafas. Reflek batuk ditimbulkan oleh adanya iritan yang yang mengirimkan impuls melalui saraf vagus ke medulla. Sedangkan bersin terjadi ketika ada impuls saraf kelima ke medulla.
Kembang kempis Paru
Merupakan pengembangan semua bagian paru dan dada. Pengembangan paru terjadi karena bertambahnya volume paru oleh adanyan peningkatan tekanan paru. Ketidakadekuatan mengembang menyebabkan kerusakan jaringan paru, seperti edema, tumor, paralisis atau kiposis.
Regulasi Respirasi
Sistem saraf mengatur rata – rata dari ventilasi paru agar sesuai dengan kebutuhan tubuh ( PO2 dan PCO2 ) tetap konstan.
Pusat pengendali pernafasan terletak di medulla oblongata dan pons.
- Volume Pulmoner
• Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada laki – laki dan 400 ml pada wanita.
• Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada inhalasi maksimal, 3100 ml
• Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml.
• Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml
- Kapasitas Pulmoner
• Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV + IRV + ERV + RV, 6000 ml
• Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV + ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml
• Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV , 3600 ml
• Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml
- Tekanan Pulmoner
Bernafas mengubah tekanan intrapulmonal dan tekanan intraplueral. Perubahan tekanan tersebut berhubungan dengan perubahan volume paru. Pada saat inspirasi, volume paru bertambah, dan tekanan intrapulmoner menurun. Sebaliknya, pada saat ekspirasi volume paru menurun, dan tekanan intrapulmonal meningkat.
2. Difusi Gas
Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi :
1. Ketebalan membran
→ ketebalan membran akan bertambah pada pasien dengan edema pulmoner atau penyakit pulmoner yang lain.
→ bertambahnya ketebalan membran menyebabkan penurunan difusi gas.
2. Area permukaan membran
perubahan permukaan membran akan berpengaruh pula terhadap rata – rata difusi.
3. Koefisien difusi gas
Koefisien difusi tergantung dari berat molekul dan kelarutan gas dalam membran. CO2 dapat berdifusi 20 kali lebih cepat dari O2.
4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
perbedaan tekann udara pada semua sisi membran respirasi berpengaruh pada proses difusi. Jika tekanan oksigen pada alveoli lebih besar dari darah, maka o2 berdifusi ke darah. Perbedaan normal dari PO2 antara alveoli dan darah adalah 40 mm Hg.
3. Transpor dari oksigen dan karbon dioksida
Oksigen diangkut/disalurkan dari paru ke jaringan – jaringan, dan karbondioksida diangkut dari jaringan kembali ke paru. Normalnya 97 % O2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah secara bebas, dan dibawa ke jaringan sebagai oxyhemoglobin. Normalnya 25 % atau 5 ml dari O2 per 100ml didifusikan ke jaringan – jaringan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan :
Cardiac Output
→ merupakan jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 liter per menit. Dalam kooondisi patologi yang dapat menurunkan cardiac output ( misal pada kerusakan otot jantung, kehilangan darah ) akan mengurangi jumlah oksigen yang dikirm ke jaringan. Umumnya, jantung mengkompensasi dengan menambahkan rata rata pemompaannya untuk meningkatkan transport oksigen.
Jumlah Erytrocit
Jumalh eritrosit pada laki – laki 5juta/mm³ dan wanita 4,5 juta /mm³. Penurunan jumlah eritrosit → anemia.
Latihan
Secara langsung berpengaruh terhadap transpot oksigen.
Bertambahnya latihan → peningkatan transport O2 ( 20 x kondisi normal ), menigkatkan cardiac uotput dan penggunaan O2 oleh sel.
Hematokrit Darah
Normalnya 40 % – 54 % pada laki – laki, dan 37 % – 47 % pada wanita.
Meningkatnya hematokrit → peningkatan viskositas → bertambanya cardiac output → meningkatnya transport oksigen.
Normalnya, dalam kondisi istirahat sekitar 4 ml CO2 per 100 ml darah ditransport dari jaringan ke paru – paru.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OKSIGENASI :
1. Lingkungan / Enviroment
Ketinggian, panas, dingin, dan polusi udara berpengaruh pada oksigenasi.
Tempat yang tinggi → tekanan O2 menurun → peningkatan respirasi curah jantung, dan kedalaman pernafasan.
Panas → dilatasi pembuluh darah perifer → aliran darah ke kulit meningkat sejumlah hilangnya panas pada permukaan tubuh. Vasodilatasi → memperbesar lumen pembuluh darah, menurunkan resistensi aliran darah → peningkatan tekanan darah → bertambahnya cardiac output → bertambanya rata – rata dan kedalaman pernafasan.
Lingkungan dingin → konstriksi pembuluh darah perifer, menurunkan aktifitas jantung → berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen.
Polusi Udara contohnya rokok → merangsang timbuknya sakit kepala, pusing, batuk, dan perasaan tercekik.
2. Latihan / Exercise
Aktifitas atau latihan fisik → meningkatkan respiratory dan heart rate , dan suplai O2 di dalam tubuh.
3. Emosi / Emotions
Percepatan heart rate mugkin juga merupakan respon dari emosi seperti pada rasa takut, cemas dan marah → merangsang saraf simpatic untuk merespon kiondisi tersebut.
4. Gaya Hidup / Life Style
Gaya hidup klien merupakan faktor penting yang berhubngan dengan status oksigenasi.
Silicosis → pada seseorang pemecah batu.
Asbestosis → pada pekerja asbes
Antracosis → pada penambang batu bara
Petani → penyakit debu organic
Rokok cigarret → faktor predisposisi pada penyakit paru
5. Status Kesehatan / Health Status
Dalam kondisi sehat, sistem kardiovaskuler dan pernafasan dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hipoxemia, misalnya dikarakteristikan oleh penurunan tekanan partial oksigen di dalam darah arteri, atau penurunan saturasi dari oksihemoglobin. Anemia merupakan salah satu pada sistem cardiovaskuler. Banyak penyebab dari anemia, meliputi malnutrisi, kehilangan darah. Karena hemoglobin membawa oksigen dan carbondioksida, anemia dapat mempengaruhi pembebasan gas dari dan ke sel tubuh.
6. Narcotics
Morphine dan mepedrin hydrocholoride ( demerol ), menurunkan rata – rata dan kedalaman pernafasan oleh karena depresi pusat respirasi pada medulla. Perawat harus memonitor rata – rata dan kedalaman pernafasan pada pasien yang mendapatkan analgetik narkotik.
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI RESPIRASI
HYPOXIA
Merupakan kondisi ketidakcukupan oksigen dalam tubuh, dari gas yang diinspirasi ke jaringan. Hal ini berhubungan dengan 3 bagian / proses respirasi, yaitu : ventilasi, difusi gas, atau transport gas oleh darah, dan dapat disebabkan oleh satu atau lebih perubahan kondisi pada proses tersebut.
Pada tempat yang tinggi, tekanan partial oksigen turun, karena itu tekanan partial alveoli dan arteri menurun → disebut hypoxic hypoxia.
Penyebab lain hipoxia adalah hipoventilasi yaitu ketidakcukupan ventilasi alveoli oleh karena penurunan volume tidal. Penurunan volume tidal ( sebagai contoh , pada penyakit otot respirasi, obat – obatan, atau analgesik ), carbondioksida sering terakumulasi dalam darah. Hipoxia dapat berkembang ketika kemampuan paru untuk mendifusikan oksigen ke dalam darah arteri menurun, seperti pada edema pulmonaer, atau akibat dari masalah pembebasan oksigen ke jaringan.
Tanda – tanda klinik hipoxia :
Tanda – tanda Akut dan Kronik Hipoxia :
PERUBAHAN POLA NAFAS
→ B.d rata – rata, volume, ritme, dan usaha bernafas.
Respirasi normal ( eupnea ) : diam, ritmic, dan sedikit usaha.
Tachypnea → nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam darah ).
Bradypnea → nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ).
Hyperventilasi → jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering disebut hyperventilasi elveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata dan kedalaman pernafasan.
Hypoventilasi → ketidakcukupan ventilasi alveoli ( ventilasi tidak mencukupi kebutuhan tubuh ), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli, obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.
Ritme respirasi abnormal yaitu :
Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat.
Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.
Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat
Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat.
Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha. Kesulitan bernafas disebut dyspnea.
OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Obstruksi partial atau seluruh jalan nafas bisa terjadi pada saluran nafas atas maupun bawah. Obstruksi saluran nafas atas bisa disebabkan oleh benda asing, sperti makanan, lidah jatuh ke belakang ( pada pasien tidak sadar ), penumpukan sekret pada jalan nafas. Obstruksi jaan nafas bawah bisa terjadi pada bronkhial dan paru – paru.
PENGKAJIAN
Meliputi :
riwayat keperawatan
pengkajian fisik
pemeriksaan diagnostic
~ Riwayat keperawatan
Meliputi :
a. Masalah Respirasi :
- apakah baru – baru ini pernah mengalami perubhan pola nafas (kesulitan, nafas cepat / lambat, nafas pendek, perlu posisi tegak untuk bernafas)
- aktifitas yang menyebabkan masalah itu terjadi ?
- zat penyebab polusi
b. Riwayat penyakit pernafasan
- demam, alergi, asma, tuberculosis, bronkhitis, dll
- frekuensi ? berapa lama ? tindakan yang dilakukan ?
c. Masalah cardiovaskuler
- riwayat masalah sirkulasi jantung, atau darah (anemia, hipertensi, penyakit jantung)
d. Gaya hidup
- kebiasaan merokok, jumlahnya
- family → adakah yang merokok ?
- adakah perokok, zat penyebab polusi ( asbes, batu bara, asap, dll )
e. Prosentase batuk
- berapa lama, dan bagaimana terjadinya ?
- produktif atau non produktif ?
- apakah terjadi selama aktifitas atau setiap waktu ?
f. Sputum
- kapan diproduksi ?
- jumlah, warna, kekentalan, bau
- adakah darah ?
g. Nyeri dada
- apakah nyeri terjadi saat beraktifitas atau saat bernafas ?
- lokasi nyeri
- bagaimana perasaan nyeri
- terjadi saat inspirasi atau ekspirasi
- berapa lama, apakah cenderung terjadi saat bernafas
- aktifitas yang menyebabkan nyeri
- usaha untuk mengurangi nyeri
h. Faktor resiko
- keluarga dengan masalah : Ca Paru, penyakit kardiovaskuler. TB, dll
- BB klien, pola aktifitas, diet
i. Riwayat pengobatan
- penggunaan obat → overdosis, obat diindikasikan untuk jantung, tekanan darah, atau pernafasan ( contohnya : bronkodilator, inhalant, narcotik )
- dosisnya, berapa kali sehari, hasilnya, efek sampingnya ?
~ Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : rata – rata, kedalaman, ritme, usaha, kualitas respirasi, catat posisi klien pada saat bernafas.
Palpasi : temperatur kulit, fremitus, pengembangan dada, krepitasi, massa, edema, dll.
Percusi : intensitas, tinggi rendahnya suara serta kualitas dan lokasinya
Auskultasi : vesikuler, bronchial, bronchovesikuler, rales, ronchi, lokasi dan perubahan suara nafas serta saat terjadinya.
~ Pemeriksaan Diagnostik
→ Specimen.
untuk kultur dan sensitifitas → untuk mengidentifikasi mikroorganisme spesific dan sensitifitas terhadap obat.
Untuk cytology → untuk mengidentifikasi sebab, struktur, fungsi dan patologi sel. Specimen untuk sitologi didapatkan dari pengumpulan sputum pada pagi hari ( selama 3 hari ) dan dites untuk mengetahui kanker pada paru.
BTA ( Bacil Tahan Asam ) → dengan mengumpulkan sputum tiga hari berturut – turut, untuk mengindentifikasi presentase TB.
→ Spirometri → tes fungsi paru – paru.
→ BGA ( Blood Gas Analysa ) → PCO2 : 35 – 45 mm Hg
PO2 : 80 – 100 mm Hg
pH : 7,35 – 7,45
→ Pemeriksaan darah : eritrosit, Hb, leukosit, dll
→ Pemeriksaan Visual : Rontgen, Bronchoscopy, Scaning, Flouroskopy.
cardiovaskular
Berfungsi menyalurkan darah “bersih” dari pulmo ke seluruh tubuh dan darah “kotor” dari seluruh tubuh ke pulmo melalui COR
Terbagi menjadi sirkuit pulmonar (dari dan ke pulmo) dan sirkuit sistemik (dari dan ke seluruh tubuh)
Tdpt bagian BASIS dan APEX
BASIS terletak kurang lebih setingkat cartilago costa III 1,2 cm sebelah lateral sinistra garis medial tubuh
APEX terletak setinggi intercostal space V 7,5 cm lateral sinistra garis medial tubuh
Terletak dekat dinding anterior thorax, posterior sternum pd mediastinum inferior, dikelilingi oleh cavum pericardium yang terbentuk dari pericardium parietale dan viscerale
Ukuran sekitar satu kepalan tangan
Jantung berbatasan dengan:
Superior: Pembuluh darah besar (aorta, dll)
Inferior: Diaphragma
Lateral: Pulmo
Posterior: Aorta descendens, oesophagus, columna vertebralis
DARI LUAR KE DALAM:
Pericardium, tdd pericardium parietale dan pericardium viscerale (epicardium) membentuk cavum pericardium yg normal terisi cairan pericard sekitar 10-20 cc. Epicardium berupa mesothelium dan jar ikat longgar yang melekat pada myocardium
Myocardium, atau lapisan muscular, tdd jar otot jantung dan tdpt juga pembuluh darah dan syaraf
Atrium sinistra berhubungan dengan ventriculus/ventricle sinistra; sedang atrium dextra berhubungan dengan ventriculus/ventricle dextra
Kedua atrium dipisahkan oleh septum interatriale, sementara kedua ventricle dipisahkan oleh septum interventriculare; kedua septum ini berupa lapisan otot
Antara atrium dan ventricle terdapat katup atrioventriculare yang hanya memungkinkan darah mengalir satu arah: dari atrium ke ventricle
Terletak di bagian kanan cor dan sebagian besar terletak posterior dari sternum
Menerima darah dari:
Vena cava superior pada ujung atasnya (darah dari kepala, leher, extremitas superior dan thorax)
Vena cava inferior pada ujung bawah (darah dari bagian bawah tubuh dan organ viscera serta extremitas inferior)
Sinus coronarius (darah dari vena coronaria)
Septum interatriale: terdpt fossa ovalis (bekas foramen ovale yg sdh menutup)NORMAL menutup dalam 48 jam setelah lahir
Auricula dextra: penonjolan runcing kecil dari atrium dextra, terletak pd bag anterior pangkal aorta dan a. pulmonalis
Terdpt katup jantung yaitu VALVULUS ATRIOVENTRICULARE DEXTRA/VALVULUS TRICUSPIDALIS, tdd jar ikat tipis yg dilapisi endocardium dan tdd 3 daun katup
Basis tiap daun katup melekat pada tepi lubang atrioventricular, sedang tepi bebasnya melekat pada chorda tendineae, suatu tali jar ikat tipis yang berasal dari musculus papillaris (otot kerucut yang muncul ke dalam rongga ventricle)
Darah dari ventricle dextra keluar melalui VALVULA SEMILUNARIS PULMONALIS yg tdd 3 daun katup juga ke a. pulmonalis
Menerima darah dari 2 pasang vena pulmonalis pd masing2 sisi
Terdpt juga AURICULA SINISTRA, terletak pd sisi kiri pangkal aorta
Antara atrium dan ventricle sinistra tdp katup yaitu VALVULUS ATRIOVENTRICULARE SINISTRA/VALVULUS BICUSPIDALIS/VALVULUS MITRALE, serupa dg VALVULUS TRICUSPIDALIS tapi tdd 2 daun katup
Tebal dinding ventricle sinistra 3 kali lebih tebal dari ventricle dextra
Berakhir pd aorta ascendens dipisahkan oleh VALVULUS SEMILUNARIS AORTA
Berasal dari a. coronaria dextra dan sinistra yg berasal dari aorta ascendens
A. coronaria dextra menyuplai darah atrium dextra, sebagian ventricle dextra dan sinistra, serta sistem konduksi jantung, serta septum interventriculare
A. coronaria sinistra menyuplai darah utk ventricle sinistra, atrium sinistra dan septum interventriculare
Vena2 coronaria mengembalikan darah ke sinus coronaria yang menyalurkannya ke atrium dextra
Persarafan cor diatur sistem saraf otonom baik simpatis maupun parasimpatis melalui plexus cardiacus
Serat simpatis melewati ganglion pars cervicalis truncus symphaticus menuju SA node
Serat parasimpatis mencapai SA node melalui NERVUS VAGUS/NERVUS X
Sistem saraf pusat lain juga terlibat antara lain cortex cerebri, hypothalamus dan pusat cardiovascular di medulla oblongata
Terbagi menjadi sirkuit pulmonar (dari dan ke pulmo) dan sirkuit sistemik (dari dan ke seluruh tubuh)
Tdpt bagian BASIS dan APEX
BASIS terletak kurang lebih setingkat cartilago costa III 1,2 cm sebelah lateral sinistra garis medial tubuh
APEX terletak setinggi intercostal space V 7,5 cm lateral sinistra garis medial tubuh
Terletak dekat dinding anterior thorax, posterior sternum pd mediastinum inferior, dikelilingi oleh cavum pericardium yang terbentuk dari pericardium parietale dan viscerale
Ukuran sekitar satu kepalan tangan
Jantung berbatasan dengan:
Superior: Pembuluh darah besar (aorta, dll)
Inferior: Diaphragma
Lateral: Pulmo
Posterior: Aorta descendens, oesophagus, columna vertebralis
DARI LUAR KE DALAM:
Pericardium, tdd pericardium parietale dan pericardium viscerale (epicardium) membentuk cavum pericardium yg normal terisi cairan pericard sekitar 10-20 cc. Epicardium berupa mesothelium dan jar ikat longgar yang melekat pada myocardium
Myocardium, atau lapisan muscular, tdd jar otot jantung dan tdpt juga pembuluh darah dan syaraf
Atrium sinistra berhubungan dengan ventriculus/ventricle sinistra; sedang atrium dextra berhubungan dengan ventriculus/ventricle dextra
Kedua atrium dipisahkan oleh septum interatriale, sementara kedua ventricle dipisahkan oleh septum interventriculare; kedua septum ini berupa lapisan otot
Antara atrium dan ventricle terdapat katup atrioventriculare yang hanya memungkinkan darah mengalir satu arah: dari atrium ke ventricle
Terletak di bagian kanan cor dan sebagian besar terletak posterior dari sternum
Menerima darah dari:
Vena cava superior pada ujung atasnya (darah dari kepala, leher, extremitas superior dan thorax)
Vena cava inferior pada ujung bawah (darah dari bagian bawah tubuh dan organ viscera serta extremitas inferior)
Sinus coronarius (darah dari vena coronaria)
Septum interatriale: terdpt fossa ovalis (bekas foramen ovale yg sdh menutup)NORMAL menutup dalam 48 jam setelah lahir
Auricula dextra: penonjolan runcing kecil dari atrium dextra, terletak pd bag anterior pangkal aorta dan a. pulmonalis
Terdpt katup jantung yaitu VALVULUS ATRIOVENTRICULARE DEXTRA/VALVULUS TRICUSPIDALIS, tdd jar ikat tipis yg dilapisi endocardium dan tdd 3 daun katup
Basis tiap daun katup melekat pada tepi lubang atrioventricular, sedang tepi bebasnya melekat pada chorda tendineae, suatu tali jar ikat tipis yang berasal dari musculus papillaris (otot kerucut yang muncul ke dalam rongga ventricle)
Darah dari ventricle dextra keluar melalui VALVULA SEMILUNARIS PULMONALIS yg tdd 3 daun katup juga ke a. pulmonalis
Menerima darah dari 2 pasang vena pulmonalis pd masing2 sisi
Terdpt juga AURICULA SINISTRA, terletak pd sisi kiri pangkal aorta
Antara atrium dan ventricle sinistra tdp katup yaitu VALVULUS ATRIOVENTRICULARE SINISTRA/VALVULUS BICUSPIDALIS/VALVULUS MITRALE, serupa dg VALVULUS TRICUSPIDALIS tapi tdd 2 daun katup
Tebal dinding ventricle sinistra 3 kali lebih tebal dari ventricle dextra
Berakhir pd aorta ascendens dipisahkan oleh VALVULUS SEMILUNARIS AORTA
Berasal dari a. coronaria dextra dan sinistra yg berasal dari aorta ascendens
A. coronaria dextra menyuplai darah atrium dextra, sebagian ventricle dextra dan sinistra, serta sistem konduksi jantung, serta septum interventriculare
A. coronaria sinistra menyuplai darah utk ventricle sinistra, atrium sinistra dan septum interventriculare
Vena2 coronaria mengembalikan darah ke sinus coronaria yang menyalurkannya ke atrium dextra
Persarafan cor diatur sistem saraf otonom baik simpatis maupun parasimpatis melalui plexus cardiacus
Serat simpatis melewati ganglion pars cervicalis truncus symphaticus menuju SA node
Serat parasimpatis mencapai SA node melalui NERVUS VAGUS/NERVUS X
Sistem saraf pusat lain juga terlibat antara lain cortex cerebri, hypothalamus dan pusat cardiovascular di medulla oblongata
sel
unit terkecil dalam organisme hidup
unit struktural penyusun jaringan didalam tubuh makhluk hidup
unit fungsional proses metabolisme kehidupan (reproduksi dan ekskresi)
1665 Robert Hooke sayatan gabus batang Quercus Suber + mikroskop : kosong dibatasi dinding tebal cellulae yang artinya sel.
Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati
Semua organisme tersusun atas sel.
Sel unit struktural terkecil dari makhluk hidup
Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel dinamakan organisme bersel banyak.
Menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat proses hidup terjadi
Rudolph Virchow (1821 – 1902) omnis cellula ex cellulae semua sel berasal dari sel sebelumnya
sel ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, didalamnya terdapat cairan (protoplasma).
Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus).
Nukleus adalah benda kecil yang terapung dalam cairan sel.
Didalam inti sel terdapat plasma inti (nukleoplasma).
Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
Sitoplasma dan Organel Sel.
Inti Sel (Nukleus)
Melindungi isi sel
Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
Tempat berlangsungnya kegiatan biokimia seperti reaksi oksidasi dan respirasi.
Menyelenggarakan transportasi zat dari sel satu ke sel yang lain
1. Lipid
Lapisan lipid ganda (lipid bilayer) diantaranya terdapat protein globular
Struktur dasar : fosfolipid, glikolipid, dan kolesterol
Fosfolipid : hidrofilik (Gugus fosfat ) & hidrofobik (gugus asam lemak) Selektif Permeabel (Semi Permeabel) memasukkan /di lewati molekul tertentu
2. Protein
Protein integral (intrinsik) masuk hingga menembus lapisan lipid
Protein perifer (ekstrinsik) melekat pada permukaan luar membran dan tidak menembus membran
3. Membran Karbohidrat
Terbentuk bersama protein dan lipid glikoprotein dan glikolipid
Tersusun atas padatan (organel + badan inklusio) dan cairan (sitosol=matriks sitoplasma)
Badan inklusio kumpulan benda mati (lipid, glikogen, pigmen, dan hormon)
Organel RE, lisosom, aparatus Golgi, ribosom, mitokondria, dst.
Jaringan berbentuk tubular dan vesikular yang gepeng, saling berhubungan satu sama lain tampak sebagai struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dinding RE : membran lipid ganda, mirip membran sel
RE kelanjutan dari membran nukleus hingga membran plasma terbentuk lumen seperti terowongan yang menghubungkan nukleus dengan bagian luar sel.
Struktur : dua membran protein lapis ganda (membran luar dan membran dalam)
Membran dalam membentuk rak-rak /lipatan-lipatan krista :
Tempat perlekatan enzim–enzim oksidatif
Memperluas permukaan membran dalam proses respirasi sel semakin efektif
Organel vesikuler dibentuk apparatus Golgi, tersebar diseluruh sitoplasma.
Sistem pencernaan intraselular sel mencernakan bahan-bahan dan struktur intraselular yang rusak, makanan yang dicernakan sel, dan bahan lain yang tidak diinginkan tubuh
Dikelilingi membran lipid ganda dan terisi granula–granula (protein & enzim hidrolitik).
Membran lisosom mencegah enzim hidrolitik (lisozim) merembes ke sitoplasma dan menghancurkan organel sel lain
Penemu : Camilio Golgi (tahun 1898)
Dijumpai pada organ ekskresi, berhubungan dengan RE, memiliki membran mirip dengan membran RE agranular
Merupakan organel polimorfik, tersebar dalam sitoplasma, komponen terbesar dalam sel
Antara Golgi satu dengan yang lain saling berhubungan membentuk struktur kompleks seperti jala.
Bekerjasama dengan RE dalam mensintesa glikoprotein membentuk lendir/mukus, membentuk dinding sel tumbuhan dan membentuk lisosom.
Organel vesikuler dibentuk apparatus Golgi, tersebar diseluruh sitoplasma.
Sistem pencernaan intraselular sel mencernakan bahan-bahan dan struktur intraselular yang rusak, makanan yang dicernakan sel, dan bahan lain yang tidak diinginkan tubuh
Dikelilingi membran lipid ganda dan terisi granula–granula (protein & enzim hidrolitik).
Membran lisosom mencegah enzim hidrolitik (lisozim) merembes ke sitoplasma dan menghancurkan organel sel lain
Penemu : Camilio Golgi (tahun 1898)
Dijumpai pada organ ekskresi, berhubungan dengan RE, memiliki membran mirip dengan membran RE agranular
Merupakan organel polimorfik, tersebar dalam sitoplasma, komponen terbesar dalam sel
Antara Golgi satu dengan yang lain saling berhubungan membentuk struktur kompleks seperti jala.
Bekerjasama dengan RE dalam mensintesa glikoprotein membentuk lendir/mukus, membentuk dinding sel tumbuhan dan membentuk lisosom.
Struktur berbentuk bintang
berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis
A. Peroksisom
Mengandung enzim katalase
Berperan dalam oksidasi substrat, penyerapan cahaya dan respirasi, perubahan lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin didalam sel
Mirip dengan lisosom, peroksisom terbentuk dari RE halus bukan oleh apparatus Golgi
B. Glioksisom
Tempat terjadinya siklus glioksilat,
Terdapat pada sel tumbuhan
Mikrotubulus
Organel berbentuk tabung / pipa / benang silindris, kaku, tersusun atas protein (tubulin)
Terdapat pada gelendong sel berupa benang-benang spindel
Berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel, pergerakan sel (pembentukan sentriol, flagela dan silia)
Mikrofilamen
Struktur seperti mikrotubulus, lebih lembut, halus, tipis, dan memanjang.
Terbentuk dari protein aktin dan miosin (seperti pada otot)
Organel terbesar dalam sel, berperan dalam pengaturan / pengendalian aktivitas sel
Bentuknya bervariasi : bulat, oval, lonjong, atau gepeng
Bagian penyusun nukleus:
Membran nukleus
Nukleoplasma
Nukleolus (anak inti).
Membran nukleus = selaput inti = selubung = karioteka (karyon = inti/nukleus, theca = selaput)
Bagian terluar inti memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma
Terdiri atas 2 lapisan membran (bilaminair) lapisan bilayer (ruang diantara membran perinuklear atau sisterna)
Kedua lapisan membran nukleus ditembus pori-pori nukleus berfungsi untuk saluran keluar masuknya zat/bahan dari dan kedalam nukleus
Merupakan dua membran yang terpisah, satu membran terdapat didalam membran lain
Cairan inti (karyotin/karyolimfa) yang bersifat transparan dan semisolid (kental).
Mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, air, ion, enzim, asam inti
Kromatin bahan nukleus yang berisi DNA, tampak sebagai benang-benang kusut dan mudah menyerap zat warna
Pada proses mitosis benang kromatin menebal dan memendek kromosom.
Merupakan indikator sel sedang melakukan transkripsi.
Fungsi nukleus :
Pengendali seluruh kegiatan sel memasukkan RNA dan ribosom ke sitoplasma.
Pengatur pembelahan sel
Pembawa informasi genetik
unit struktural penyusun jaringan didalam tubuh makhluk hidup
unit fungsional proses metabolisme kehidupan (reproduksi dan ekskresi)
1665 Robert Hooke sayatan gabus batang Quercus Suber + mikroskop : kosong dibatasi dinding tebal cellulae yang artinya sel.
Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati
Semua organisme tersusun atas sel.
Sel unit struktural terkecil dari makhluk hidup
Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel dinamakan organisme bersel banyak.
Menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat proses hidup terjadi
Rudolph Virchow (1821 – 1902) omnis cellula ex cellulae semua sel berasal dari sel sebelumnya
sel ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, didalamnya terdapat cairan (protoplasma).
Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus).
Nukleus adalah benda kecil yang terapung dalam cairan sel.
Didalam inti sel terdapat plasma inti (nukleoplasma).
Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
Sitoplasma dan Organel Sel.
Inti Sel (Nukleus)
Melindungi isi sel
Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
Tempat berlangsungnya kegiatan biokimia seperti reaksi oksidasi dan respirasi.
Menyelenggarakan transportasi zat dari sel satu ke sel yang lain
1. Lipid
Lapisan lipid ganda (lipid bilayer) diantaranya terdapat protein globular
Struktur dasar : fosfolipid, glikolipid, dan kolesterol
Fosfolipid : hidrofilik (Gugus fosfat ) & hidrofobik (gugus asam lemak) Selektif Permeabel (Semi Permeabel) memasukkan /di lewati molekul tertentu
2. Protein
Protein integral (intrinsik) masuk hingga menembus lapisan lipid
Protein perifer (ekstrinsik) melekat pada permukaan luar membran dan tidak menembus membran
3. Membran Karbohidrat
Terbentuk bersama protein dan lipid glikoprotein dan glikolipid
Tersusun atas padatan (organel + badan inklusio) dan cairan (sitosol=matriks sitoplasma)
Badan inklusio kumpulan benda mati (lipid, glikogen, pigmen, dan hormon)
Organel RE, lisosom, aparatus Golgi, ribosom, mitokondria, dst.
Jaringan berbentuk tubular dan vesikular yang gepeng, saling berhubungan satu sama lain tampak sebagai struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dinding RE : membran lipid ganda, mirip membran sel
RE kelanjutan dari membran nukleus hingga membran plasma terbentuk lumen seperti terowongan yang menghubungkan nukleus dengan bagian luar sel.
Struktur : dua membran protein lapis ganda (membran luar dan membran dalam)
Membran dalam membentuk rak-rak /lipatan-lipatan krista :
Tempat perlekatan enzim–enzim oksidatif
Memperluas permukaan membran dalam proses respirasi sel semakin efektif
Organel vesikuler dibentuk apparatus Golgi, tersebar diseluruh sitoplasma.
Sistem pencernaan intraselular sel mencernakan bahan-bahan dan struktur intraselular yang rusak, makanan yang dicernakan sel, dan bahan lain yang tidak diinginkan tubuh
Dikelilingi membran lipid ganda dan terisi granula–granula (protein & enzim hidrolitik).
Membran lisosom mencegah enzim hidrolitik (lisozim) merembes ke sitoplasma dan menghancurkan organel sel lain
Penemu : Camilio Golgi (tahun 1898)
Dijumpai pada organ ekskresi, berhubungan dengan RE, memiliki membran mirip dengan membran RE agranular
Merupakan organel polimorfik, tersebar dalam sitoplasma, komponen terbesar dalam sel
Antara Golgi satu dengan yang lain saling berhubungan membentuk struktur kompleks seperti jala.
Bekerjasama dengan RE dalam mensintesa glikoprotein membentuk lendir/mukus, membentuk dinding sel tumbuhan dan membentuk lisosom.
Organel vesikuler dibentuk apparatus Golgi, tersebar diseluruh sitoplasma.
Sistem pencernaan intraselular sel mencernakan bahan-bahan dan struktur intraselular yang rusak, makanan yang dicernakan sel, dan bahan lain yang tidak diinginkan tubuh
Dikelilingi membran lipid ganda dan terisi granula–granula (protein & enzim hidrolitik).
Membran lisosom mencegah enzim hidrolitik (lisozim) merembes ke sitoplasma dan menghancurkan organel sel lain
Penemu : Camilio Golgi (tahun 1898)
Dijumpai pada organ ekskresi, berhubungan dengan RE, memiliki membran mirip dengan membran RE agranular
Merupakan organel polimorfik, tersebar dalam sitoplasma, komponen terbesar dalam sel
Antara Golgi satu dengan yang lain saling berhubungan membentuk struktur kompleks seperti jala.
Bekerjasama dengan RE dalam mensintesa glikoprotein membentuk lendir/mukus, membentuk dinding sel tumbuhan dan membentuk lisosom.
Struktur berbentuk bintang
berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis
A. Peroksisom
Mengandung enzim katalase
Berperan dalam oksidasi substrat, penyerapan cahaya dan respirasi, perubahan lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin didalam sel
Mirip dengan lisosom, peroksisom terbentuk dari RE halus bukan oleh apparatus Golgi
B. Glioksisom
Tempat terjadinya siklus glioksilat,
Terdapat pada sel tumbuhan
Mikrotubulus
Organel berbentuk tabung / pipa / benang silindris, kaku, tersusun atas protein (tubulin)
Terdapat pada gelendong sel berupa benang-benang spindel
Berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel, pergerakan sel (pembentukan sentriol, flagela dan silia)
Mikrofilamen
Struktur seperti mikrotubulus, lebih lembut, halus, tipis, dan memanjang.
Terbentuk dari protein aktin dan miosin (seperti pada otot)
Organel terbesar dalam sel, berperan dalam pengaturan / pengendalian aktivitas sel
Bentuknya bervariasi : bulat, oval, lonjong, atau gepeng
Bagian penyusun nukleus:
Membran nukleus
Nukleoplasma
Nukleolus (anak inti).
Membran nukleus = selaput inti = selubung = karioteka (karyon = inti/nukleus, theca = selaput)
Bagian terluar inti memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma
Terdiri atas 2 lapisan membran (bilaminair) lapisan bilayer (ruang diantara membran perinuklear atau sisterna)
Kedua lapisan membran nukleus ditembus pori-pori nukleus berfungsi untuk saluran keluar masuknya zat/bahan dari dan kedalam nukleus
Merupakan dua membran yang terpisah, satu membran terdapat didalam membran lain
Cairan inti (karyotin/karyolimfa) yang bersifat transparan dan semisolid (kental).
Mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, air, ion, enzim, asam inti
Kromatin bahan nukleus yang berisi DNA, tampak sebagai benang-benang kusut dan mudah menyerap zat warna
Pada proses mitosis benang kromatin menebal dan memendek kromosom.
Merupakan indikator sel sedang melakukan transkripsi.
Fungsi nukleus :
Pengendali seluruh kegiatan sel memasukkan RNA dan ribosom ke sitoplasma.
Pengatur pembelahan sel
Pembawa informasi genetik
preoperatif
Merupakan tahapan dr proses pembedahan yang dimulai dari prabedah (preoperatif),bedah (intraoperatif),dan pascabedah (postoperatif)
Praoperatif mrp masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan yg dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir saat pasien berada di meja bedah
Intraoperatif yaitu masa pembedahan yg dimulai sejak pasien dipindahkan ke meja operasi sampai pasien dibawa ke ruang pemulihan
Postoperatif yaitu masa setelah dilakukannya pembedahan yg dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Perawatan yg dilakukan sebelum tindakan pembedahan yg dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir saat pasien berada di meja bedah
Kaji :
Riwayat kesehatan pasien
Riwayat medis
Riwayat pembedahan sebelumnya
Riwayat obat-obatan
Alergi, merokok dan konsumsi alkhohol
Persepsi pasien dan keluarga ttg pembedahan
Diet
Sehari sebelum pembedahan pasien masih diperbolehkan makan/minum
Anaesthesi umum : 8 (puasa) pada operasi dengan jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 4 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum
Anastesi lokal atau spinal pasien diperbolehkan makan makanan ringan
Bahaya makan/minum menjelang pembedahan :
Aspirasi pada saat pembedahan
Mengotori meja operasi
Mengganggu jalannya operasi
Pengosongan usus
Untuk pembedahan pada saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi
Tujuan :
Mencegah cidera kolon
Memungkinkan visualisasi yg lebih baik pada are yg akan dioperasi
Mencegah konstipasi
Mencegah infeksi
Persiapan kulit
Daerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut
Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi
Rambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi
Luas daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2
Pemeriksaan penunjang
Meliputi hasil laboratorium (elektrolit, darah beku,darah rutin, albumin,gula darah, BUN, kreatinin), foto rontgen, ECG, USG dan lain-lain
Informed concent
Yaitu lembar persetujuan atas tindakan yg akan dilakukan pasien, bisa ditandatangani o/ pasien atau keluarga
Pada kondisi gawat darurat,tim medis diperbolehkan mengambil tindakan tanpa persetujuan pasien/keluarga jika keluarga tidak bisa dihubungi
Tujuan :
Melindungi pasien dr prosedur tindakan
Melindungi tim pembedahan dr tuntutan hukum
Meliputi berbagai informasi ttg sifat, prosedur yg akan dilakukan, pilihan thd prosedur tindakan serta resiko thd pilihan dr pembedahan
Latihan bernapas dan batuk
Dilakukan u/ meningkatkan kemampuan paru
Latihan kaki
Dilakukan u/ mencegah dampak tromboplebitis
Antara lain : latihan memompa otot, latihan quadrisep, latihan mengencangkan glutea
Latihan otot : dg menggerakkan otot betis dan paha, kemudian diistirahatkan, ulangi hingga 10x
Latihan quadrisep : dg membengkokkan lutut kaki rata di tempat tidur, kemudian diluruskan,mengangkat tumit,melipat lutut rata di tempat tidur, ulangi hingga 5x
Mengencangkan glutea : menekan otot pantat, kemudian digerakkan ke tepi tempat tidur lalu istirahat,ulangi 5x
Latihan mobilitas
Bertujuan u/ mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah dekubitus, merangsang peristaltik, serta mengurangi adanya nyeri
Pasien dan keluarga akan mengalami kecemasan saat akan dilakukan pembedahan
Takut akan perasaan sakit atau hasilnya
Keadaan sosial ekonomi keluarga
Perawat harus memberikan pendidikan kesehatan (penyuluhan) baik kepada pasien dan keluarga
Pendidikan kesehatan meliputi :
Penjelasan ttg persiapan hingga tindakan pembedahan, diantaranya jenis tindakan yg dilakukan, pengiriman ke kamar bedah dan pemulihan, kemungkinan pengobatan setelah pembedahan
Untuk melindungi pasien dr kesalahan identifikasi atau mencegah cidera
Cek daerah kulit / persiapan kulit
Persiapan perut (lavement)
Cek gelang identitas / identifikasi pasien
Lepas tusuk konde,wig,tutup kepala / peci dan perhiasan
Bersihkan cat kuku
Untuk melindungi pasien dr kesalahan identifikasi atau mencegah cidera
Cek daerah kulit / persiapan kulit
Persiapan perut (lavement)
Cek gelang identitas / identifikasi pasien
Lepas tusuk konde,wig,tutup kepala / peci dan perhiasan
Bersihkan cat kuku
Kontak lensa harus dilepas dan diamankan
Protesa (gigi palsu, mata palsu) harus dilepas
Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran
Kandung kencing harus sudah kosong
Status pasien beserta hasil-hasil pemeriksaan harus dicek
Catatan tentang persiapan kulit
Tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, TN), hasil lab
Pemberian premedikasi
Pengobatan rutin
Data antropometri (BB, TB)
Informed Consent
Tingkat keseriusan :
Bedah mayor
Melibatkan perubahan yg luas pd bag tubuh dan menimbulkan dampak yg tinggi bg kesehatan bila tidak dilakukn
Ex : Bypass arteri koroner, pengangkatan laring,reseksi lobus paru
Bedah minor
Melibatkan perubahan yg kecil pd tubuh,sering dilakukan u/ memperbaiki deformitas,dampak rendah
Ex : Ekstrkasi katarak, operasi palstik wajah, graft kulit, ekstraksi gigi
Tingkat urgensi :
Elektif
Dilakukan berdasarkan pilihan pasien, mungkin tidak penting dn tidak dibutuhkan u/ kesehatan
Ex : operasi plastik bag tertentu dr wajah, rekonstruksi payudara
Gawat
Perlu u/ kesehatan pasien,dpt mencegah timbulnya masalah tambahan,tidak selalu bersifat darurat
Ex : Eksisi tumor ganas, pengangkatan batu empedu
Darurat
Harus dilakukan segera untuk menyelamatkan jiwa pasien atau untuk mempertahankan fungsi bag tubuh
Memperbaiki perforasi appendiks, memperbaiki amputasi traumatik
Berdasarkan tujuan :
Diagnostik
Bedah eksplorasi u/ memperkuat diagnosa medis
Ex : Biopsi massa payudara
Ablatif
Pengangkatan bagian tubuh yang menderita penyakit
Ex : Amputasi, appendiktomi
Paliatif
Menghilangkan atau mengurangi intensitas gejala penyakit, namun tidak menyembuhkan penyakit
Ex : koslostomi, debridemen jaringan nekrotik
Rekonstruktif
Mengembalikan fungsi yang mengalami trauma
Ex : Fiksasi internal pada fraktur
Transplantasi
Dilakukan untuk mengganti organ atau struktur yg mengalami malfungsi
Ex : Ttransplantasi ginjal,kornea,hati
Konstruktif
Mengembalikan fungsi yg hilang atau berkurang akibat anomali kongenital
Ex : memperbaiki bibir sumbing, penutupan defek katub atrium jantung
Berdasarkan lokasi :
Bedah thorak dan kardiovaskuler, neurologi, ortopedi, kepala leher, digestif, dll
Anestesi umum
Anestesi yg dilakukan u/ memblok pusat kesadaran otak dg menghilangkan kesadaran dan menimbulkan relaksasi serta hilangnya rasa
Metode pemberian : inhalasi dan intravena
Anestesi regional
Anestesi yg dilakukan u/ menghilangkan rasa pd bag tubuh tertentu, pasien masih sadar
Metode pemberian : blok regional dg tourniquet, blok spinal,epidural
Anestesi lokal
Anestesi yg dilakukan u/ memblok transmisi impul saraf pd daerah yang akan dilakukan tindakan.
Metode yg digunakan infiltrasi atau topikal
Metode pemberian : blok regional dg tourniquet, blok spinal,epidural
Anestesi lokal
Anestesi yg dilakukan u/ memblok transmisi impul saraf pd daerah yang akan dilakukan tindakan.
Metode yg digunakan infiltrasi atau topikal
Praoperatif mrp masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan yg dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir saat pasien berada di meja bedah
Intraoperatif yaitu masa pembedahan yg dimulai sejak pasien dipindahkan ke meja operasi sampai pasien dibawa ke ruang pemulihan
Postoperatif yaitu masa setelah dilakukannya pembedahan yg dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Perawatan yg dilakukan sebelum tindakan pembedahan yg dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir saat pasien berada di meja bedah
Kaji :
Riwayat kesehatan pasien
Riwayat medis
Riwayat pembedahan sebelumnya
Riwayat obat-obatan
Alergi, merokok dan konsumsi alkhohol
Persepsi pasien dan keluarga ttg pembedahan
Diet
Sehari sebelum pembedahan pasien masih diperbolehkan makan/minum
Anaesthesi umum : 8 (puasa) pada operasi dengan jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 4 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum
Anastesi lokal atau spinal pasien diperbolehkan makan makanan ringan
Bahaya makan/minum menjelang pembedahan :
Aspirasi pada saat pembedahan
Mengotori meja operasi
Mengganggu jalannya operasi
Pengosongan usus
Untuk pembedahan pada saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi
Tujuan :
Mencegah cidera kolon
Memungkinkan visualisasi yg lebih baik pada are yg akan dioperasi
Mencegah konstipasi
Mencegah infeksi
Persiapan kulit
Daerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut
Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi
Rambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi
Luas daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2
Pemeriksaan penunjang
Meliputi hasil laboratorium (elektrolit, darah beku,darah rutin, albumin,gula darah, BUN, kreatinin), foto rontgen, ECG, USG dan lain-lain
Informed concent
Yaitu lembar persetujuan atas tindakan yg akan dilakukan pasien, bisa ditandatangani o/ pasien atau keluarga
Pada kondisi gawat darurat,tim medis diperbolehkan mengambil tindakan tanpa persetujuan pasien/keluarga jika keluarga tidak bisa dihubungi
Tujuan :
Melindungi pasien dr prosedur tindakan
Melindungi tim pembedahan dr tuntutan hukum
Meliputi berbagai informasi ttg sifat, prosedur yg akan dilakukan, pilihan thd prosedur tindakan serta resiko thd pilihan dr pembedahan
Latihan bernapas dan batuk
Dilakukan u/ meningkatkan kemampuan paru
Latihan kaki
Dilakukan u/ mencegah dampak tromboplebitis
Antara lain : latihan memompa otot, latihan quadrisep, latihan mengencangkan glutea
Latihan otot : dg menggerakkan otot betis dan paha, kemudian diistirahatkan, ulangi hingga 10x
Latihan quadrisep : dg membengkokkan lutut kaki rata di tempat tidur, kemudian diluruskan,mengangkat tumit,melipat lutut rata di tempat tidur, ulangi hingga 5x
Mengencangkan glutea : menekan otot pantat, kemudian digerakkan ke tepi tempat tidur lalu istirahat,ulangi 5x
Latihan mobilitas
Bertujuan u/ mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah dekubitus, merangsang peristaltik, serta mengurangi adanya nyeri
Pasien dan keluarga akan mengalami kecemasan saat akan dilakukan pembedahan
Takut akan perasaan sakit atau hasilnya
Keadaan sosial ekonomi keluarga
Perawat harus memberikan pendidikan kesehatan (penyuluhan) baik kepada pasien dan keluarga
Pendidikan kesehatan meliputi :
Penjelasan ttg persiapan hingga tindakan pembedahan, diantaranya jenis tindakan yg dilakukan, pengiriman ke kamar bedah dan pemulihan, kemungkinan pengobatan setelah pembedahan
Untuk melindungi pasien dr kesalahan identifikasi atau mencegah cidera
Cek daerah kulit / persiapan kulit
Persiapan perut (lavement)
Cek gelang identitas / identifikasi pasien
Lepas tusuk konde,wig,tutup kepala / peci dan perhiasan
Bersihkan cat kuku
Untuk melindungi pasien dr kesalahan identifikasi atau mencegah cidera
Cek daerah kulit / persiapan kulit
Persiapan perut (lavement)
Cek gelang identitas / identifikasi pasien
Lepas tusuk konde,wig,tutup kepala / peci dan perhiasan
Bersihkan cat kuku
Kontak lensa harus dilepas dan diamankan
Protesa (gigi palsu, mata palsu) harus dilepas
Alat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran
Kandung kencing harus sudah kosong
Status pasien beserta hasil-hasil pemeriksaan harus dicek
Catatan tentang persiapan kulit
Tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, TN), hasil lab
Pemberian premedikasi
Pengobatan rutin
Data antropometri (BB, TB)
Informed Consent
Tingkat keseriusan :
Bedah mayor
Melibatkan perubahan yg luas pd bag tubuh dan menimbulkan dampak yg tinggi bg kesehatan bila tidak dilakukn
Ex : Bypass arteri koroner, pengangkatan laring,reseksi lobus paru
Bedah minor
Melibatkan perubahan yg kecil pd tubuh,sering dilakukan u/ memperbaiki deformitas,dampak rendah
Ex : Ekstrkasi katarak, operasi palstik wajah, graft kulit, ekstraksi gigi
Tingkat urgensi :
Elektif
Dilakukan berdasarkan pilihan pasien, mungkin tidak penting dn tidak dibutuhkan u/ kesehatan
Ex : operasi plastik bag tertentu dr wajah, rekonstruksi payudara
Gawat
Perlu u/ kesehatan pasien,dpt mencegah timbulnya masalah tambahan,tidak selalu bersifat darurat
Ex : Eksisi tumor ganas, pengangkatan batu empedu
Darurat
Harus dilakukan segera untuk menyelamatkan jiwa pasien atau untuk mempertahankan fungsi bag tubuh
Memperbaiki perforasi appendiks, memperbaiki amputasi traumatik
Berdasarkan tujuan :
Diagnostik
Bedah eksplorasi u/ memperkuat diagnosa medis
Ex : Biopsi massa payudara
Ablatif
Pengangkatan bagian tubuh yang menderita penyakit
Ex : Amputasi, appendiktomi
Paliatif
Menghilangkan atau mengurangi intensitas gejala penyakit, namun tidak menyembuhkan penyakit
Ex : koslostomi, debridemen jaringan nekrotik
Rekonstruktif
Mengembalikan fungsi yang mengalami trauma
Ex : Fiksasi internal pada fraktur
Transplantasi
Dilakukan untuk mengganti organ atau struktur yg mengalami malfungsi
Ex : Ttransplantasi ginjal,kornea,hati
Konstruktif
Mengembalikan fungsi yg hilang atau berkurang akibat anomali kongenital
Ex : memperbaiki bibir sumbing, penutupan defek katub atrium jantung
Berdasarkan lokasi :
Bedah thorak dan kardiovaskuler, neurologi, ortopedi, kepala leher, digestif, dll
Anestesi umum
Anestesi yg dilakukan u/ memblok pusat kesadaran otak dg menghilangkan kesadaran dan menimbulkan relaksasi serta hilangnya rasa
Metode pemberian : inhalasi dan intravena
Anestesi regional
Anestesi yg dilakukan u/ menghilangkan rasa pd bag tubuh tertentu, pasien masih sadar
Metode pemberian : blok regional dg tourniquet, blok spinal,epidural
Anestesi lokal
Anestesi yg dilakukan u/ memblok transmisi impul saraf pd daerah yang akan dilakukan tindakan.
Metode yg digunakan infiltrasi atau topikal
Metode pemberian : blok regional dg tourniquet, blok spinal,epidural
Anestesi lokal
Anestesi yg dilakukan u/ memblok transmisi impul saraf pd daerah yang akan dilakukan tindakan.
Metode yg digunakan infiltrasi atau topikal
sistem integumen adn termogelasi
Kata ini berasal dari bahasa latin "integumentum", yang berarti "penutup“
Organ terbesar tubuh
Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi terhadap lingkungan sekitarnya
Terdiri atas : kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat)
Perlindungan kerusakan fisik
Mencegah dehidrasi
Penerima rangsangan luar (sensori)
Menyimpan lemak
Sintesis Vitamin D
Menghasilkan bau dan penyamaran
Pengaturan suhu/ homeostasis
Alat ekskresi
Penentu identitas
Komunikasi - emosi
Perlindungan kerusakan fisik
Mencegah dehidrasi
Penerima rangsangan luar (sensori)
Menyimpan lemak
Sintesis Vitamin D
Menghasilkan bau dan penyamaranEpidermis
Dermis
Hipodermis
Pengaturan suhu/ homeostasis
Alat ekskresi
Penentu identitas
Komunikasi - emosi
Lapisan kulit terluar yg tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi
Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru (mitosis)
Lapisan tanduk berfungsi mencegah hilangnya air dari tubuh dan melindungi epidermis dari iritan dan mikroorganisme penyebab infeksi
Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar
Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum
Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari sinar UV
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak
Reseptor yang terdapat dalam dermis ialah:
Reseptor sentuhan
Reseptor suhu atau termoreseptor
Reseptor tekanan
Kelenjar yang terdapat dalam dermis ialah:
Kelenjar keringat
Kelenjar sebum
Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat mengatur penguapan untuk mendinginkan tubuh saat suhu lingkungan meningkat yang kita kenal dengan keringat dan membuang sisa metolisme tubuh sebagian besar terdiri dari garam dan urea
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme keringat keluar ke permukaan kulit dengan cara penguapan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi
Saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit darah tidak membuang sisa metabolisme dan air penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan
Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus.
Terdapat 2 jenis kelenjar keringat :
Ekrin
Bermuara langsung ke permukaan kulit dan tersebar di seluruh permukaan kulit,terutama tangan, kaki dan dahi
Berfungsi sbg pendingin tubuh lewat evaporasi panas
Apokrin
Banyak terdapat di aksila,pubis,anus
Mengeluarkan keringat ke dlm folikel rambut
Apabila dipengaruhi bakteri,mk sekresi kel apokrin menimbulkan bau keringat yg khas
Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak lipid
Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah
Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Syaraf-syaraf yamg membuat kita peka dan dapat merasakan nyeri atau sakit bila ada sesuatu yang mencederai kulit juga syaraf-syaraf yang berfungsi memberi rasa sentuhan pada kita sehingga kita dapat merasakan panas, dingin, meraba benda dan lain-lain.
LAPISAN SUBCUTIS Merupakan lapisan dibawah dermis yang tersusun dari sel kolagen dan lemak tebal untuk menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit.
RAMBUT DAN KUKU
Kuku adl lempeng berkeratin yg tumbuh dijari tangan dan kaki yg berfungsi u/ melindungi bagian ujung jari
Rambut adl keratin yang mengeras yg tumbuh dg kecepatan berbeda2
Rambut tumbuh sebagai folikel di sauatu saluran dermis
Suhu tubuh yaitu keseimbangan antara panas yg diproduksi dg panas yg hilang dr tubuh
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat
Untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal maka diperlukan regulasi suhu tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh yaitu hipothalamus (terletak di bawah otak)
Hipotalamus anterior : pelepasan panas
Hipotalamus posterior : penyimpanan panas
Suhu tubuh normal (WHO) : 36,5-37,5 C
1. Basal Metabolisme Rate (BMR)
BMR naik produksi panas naik suhu tubuh naik
2. Aktivitas otot
Menggigil dpt produksi panas 5x
3. Termogenesis kimia
mel sirkulasi norepineprin-eprineprin akan mempengaruhi hati dan otot
4. Peningkatan hormon tiroksin
Dingin pelepasan faktor releasing pengeluaran tiroksin
metabolisme me
5. Demam
Setiap peningkatan 1C suhu tbh
12% peningkatan reaksi kimia
6. Hormon kelamin
Hormon kelamin pria akan kecepatan matabolisme basal 15-20% dr normal
Pada wanita lebih berfluktuasi karena dipengaruhi o/ hormon progesteron yg terjadi saat ovulasi (0,3-0,6C diatas sh basal)
7. Status gizi
Malnutrisi ckp lama dpt kecepatan metabolisme 20-30% hipotermi
Lapisan lemak sedikit
8. Hormon pertumbuhan
Meningkatkan kacepatan metabolisme sebesar 15-20% peningkatan panas
9. Gangguan organ
Trauma,keganasan,adanya zat pirogen, jumlah kelenjar keringat yg sedikit dpt menyebabkan fluktuasi suhu tubuh
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin
Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia
Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
Suhu tubuh inti (core temperature) : suhu tubuh yg berada pd jaringan dalam (kranial,thoraks,rongga abdomen,rongga pelvis)
Suhu tubuh permukaan (surface temperature): suhu tubuh yg berada pada permukaan (kulit, subcutan,lemak)
Mekanisme umpan balik (feedback)
Terjadi apabila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh utk mempertahankan suhu (set point)
Bila suhu mk hipotalamus akan melakukan upaya utk mempertahankan suhu dg cr menurunkan produksi pns dan mengeluarkan panas
1. Vasodilatasi (pelebaran p.d)
Terjadi pd semua p.d perifer tubuh akibat efek kerja dr hipotalamus yg menghambat vasokonstriksi p.d
Memungkinkan terjadinya pemindahan panas dari tbh ke kulit hingga 8x lipat lbh banyak
2. Berkeringat
Pengeluaran keringat mrp akibat dari peningkatan sh tubuh yg melewati ambang kritis
Dirangsang o/ pengeluaran impuls di area preoptik anterior serta akibat perangsangan epineprin-norepineprin
3. Penurunan pembentukan panas
Menggigil dan termogenesis kimia akan dihambat
1. Vasokonstriksi
Akibat rangsangan dr pusat simpatis hipotalamus anterior
2. Piloereksi
Rangsangan simpatis akan menyebabkan otot erektor pili yg melekat pd folikel rambut, berdiri
Berfungsi sebagai isolator panas thd lingkungan
Umumnya pada hewan tingkat rendah
Radiasi
Pemindahan panas dr permukaan suatu objek ke permukaan objek lain tanpa kontak diantara keduanya
Contoh : seseorang yang berdiri didepan kulkas yg terbuka
2. Konduksi
Pemindahan panas dr permukaan suatu objek ke permukaan objek lain dengan disertai kontak diantara keduanya
Contoh : Seseorang akan kehilangan panas tubuh bila ia berendam dalam air dingin selama waktu tertentu
3. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi karena pergerakan udara
Contoh : Udara akan terasa dingin saat kita membuka pintu rumah
4. Evaporasi
Terjadi melalui pernapasan dan prespirasi kulit
Organ terbesar tubuh
Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi terhadap lingkungan sekitarnya
Terdiri atas : kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat)
Perlindungan kerusakan fisik
Mencegah dehidrasi
Penerima rangsangan luar (sensori)
Menyimpan lemak
Sintesis Vitamin D
Menghasilkan bau dan penyamaran
Pengaturan suhu/ homeostasis
Alat ekskresi
Penentu identitas
Komunikasi - emosi
Perlindungan kerusakan fisik
Mencegah dehidrasi
Penerima rangsangan luar (sensori)
Menyimpan lemak
Sintesis Vitamin D
Menghasilkan bau dan penyamaranEpidermis
Dermis
Hipodermis
Pengaturan suhu/ homeostasis
Alat ekskresi
Penentu identitas
Komunikasi - emosi
Lapisan kulit terluar yg tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi
Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru (mitosis)
Lapisan tanduk berfungsi mencegah hilangnya air dari tubuh dan melindungi epidermis dari iritan dan mikroorganisme penyebab infeksi
Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar
Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum
Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari sinar UV
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak
Reseptor yang terdapat dalam dermis ialah:
Reseptor sentuhan
Reseptor suhu atau termoreseptor
Reseptor tekanan
Kelenjar yang terdapat dalam dermis ialah:
Kelenjar keringat
Kelenjar sebum
Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat mengatur penguapan untuk mendinginkan tubuh saat suhu lingkungan meningkat yang kita kenal dengan keringat dan membuang sisa metolisme tubuh sebagian besar terdiri dari garam dan urea
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme keringat keluar ke permukaan kulit dengan cara penguapan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi
Saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit darah tidak membuang sisa metabolisme dan air penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan
Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus.
Terdapat 2 jenis kelenjar keringat :
Ekrin
Bermuara langsung ke permukaan kulit dan tersebar di seluruh permukaan kulit,terutama tangan, kaki dan dahi
Berfungsi sbg pendingin tubuh lewat evaporasi panas
Apokrin
Banyak terdapat di aksila,pubis,anus
Mengeluarkan keringat ke dlm folikel rambut
Apabila dipengaruhi bakteri,mk sekresi kel apokrin menimbulkan bau keringat yg khas
Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak lipid
Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah
Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Syaraf-syaraf yamg membuat kita peka dan dapat merasakan nyeri atau sakit bila ada sesuatu yang mencederai kulit juga syaraf-syaraf yang berfungsi memberi rasa sentuhan pada kita sehingga kita dapat merasakan panas, dingin, meraba benda dan lain-lain.
LAPISAN SUBCUTIS Merupakan lapisan dibawah dermis yang tersusun dari sel kolagen dan lemak tebal untuk menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit.
RAMBUT DAN KUKU
Kuku adl lempeng berkeratin yg tumbuh dijari tangan dan kaki yg berfungsi u/ melindungi bagian ujung jari
Rambut adl keratin yang mengeras yg tumbuh dg kecepatan berbeda2
Rambut tumbuh sebagai folikel di sauatu saluran dermis
Suhu tubuh yaitu keseimbangan antara panas yg diproduksi dg panas yg hilang dr tubuh
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat
Untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal maka diperlukan regulasi suhu tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh yaitu hipothalamus (terletak di bawah otak)
Hipotalamus anterior : pelepasan panas
Hipotalamus posterior : penyimpanan panas
Suhu tubuh normal (WHO) : 36,5-37,5 C
1. Basal Metabolisme Rate (BMR)
BMR naik produksi panas naik suhu tubuh naik
2. Aktivitas otot
Menggigil dpt produksi panas 5x
3. Termogenesis kimia
mel sirkulasi norepineprin-eprineprin akan mempengaruhi hati dan otot
4. Peningkatan hormon tiroksin
Dingin pelepasan faktor releasing pengeluaran tiroksin
metabolisme me
5. Demam
Setiap peningkatan 1C suhu tbh
12% peningkatan reaksi kimia
6. Hormon kelamin
Hormon kelamin pria akan kecepatan matabolisme basal 15-20% dr normal
Pada wanita lebih berfluktuasi karena dipengaruhi o/ hormon progesteron yg terjadi saat ovulasi (0,3-0,6C diatas sh basal)
7. Status gizi
Malnutrisi ckp lama dpt kecepatan metabolisme 20-30% hipotermi
Lapisan lemak sedikit
8. Hormon pertumbuhan
Meningkatkan kacepatan metabolisme sebesar 15-20% peningkatan panas
9. Gangguan organ
Trauma,keganasan,adanya zat pirogen, jumlah kelenjar keringat yg sedikit dpt menyebabkan fluktuasi suhu tubuh
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin
Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia
Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
Suhu tubuh inti (core temperature) : suhu tubuh yg berada pd jaringan dalam (kranial,thoraks,rongga abdomen,rongga pelvis)
Suhu tubuh permukaan (surface temperature): suhu tubuh yg berada pada permukaan (kulit, subcutan,lemak)
Mekanisme umpan balik (feedback)
Terjadi apabila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh utk mempertahankan suhu (set point)
Bila suhu mk hipotalamus akan melakukan upaya utk mempertahankan suhu dg cr menurunkan produksi pns dan mengeluarkan panas
1. Vasodilatasi (pelebaran p.d)
Terjadi pd semua p.d perifer tubuh akibat efek kerja dr hipotalamus yg menghambat vasokonstriksi p.d
Memungkinkan terjadinya pemindahan panas dari tbh ke kulit hingga 8x lipat lbh banyak
2. Berkeringat
Pengeluaran keringat mrp akibat dari peningkatan sh tubuh yg melewati ambang kritis
Dirangsang o/ pengeluaran impuls di area preoptik anterior serta akibat perangsangan epineprin-norepineprin
3. Penurunan pembentukan panas
Menggigil dan termogenesis kimia akan dihambat
1. Vasokonstriksi
Akibat rangsangan dr pusat simpatis hipotalamus anterior
2. Piloereksi
Rangsangan simpatis akan menyebabkan otot erektor pili yg melekat pd folikel rambut, berdiri
Berfungsi sebagai isolator panas thd lingkungan
Umumnya pada hewan tingkat rendah
Radiasi
Pemindahan panas dr permukaan suatu objek ke permukaan objek lain tanpa kontak diantara keduanya
Contoh : seseorang yang berdiri didepan kulkas yg terbuka
2. Konduksi
Pemindahan panas dr permukaan suatu objek ke permukaan objek lain dengan disertai kontak diantara keduanya
Contoh : Seseorang akan kehilangan panas tubuh bila ia berendam dalam air dingin selama waktu tertentu
3. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi karena pergerakan udara
Contoh : Udara akan terasa dingin saat kita membuka pintu rumah
4. Evaporasi
Terjadi melalui pernapasan dan prespirasi kulit
Langganan:
Postingan (Atom)